3 Faktor Timnas Indonesia Kalah Telak dari Thailand
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan telak dari Thailand dalam final leg 1 Piala AFF 2020, Rabu (29/12/2021) di National Stadium, dengan skor 0-4. Tentunya, kekalahan ini membuat peluang Indonesia nyaris musnah.
Indonesia harus menang dengan margin lima gol jika ingin juara. Sebuah misi yang sulit, bahkan mustahil.
Pelatih Indonesia, Shin Tae Yong, mengakui kalau memang mengejar Thailand begitu sulit, bahkan mustahil. Namun, Shin enggan mengibarkan bendera putih.
"Bola masih bundar. Kami cuma ingin menampilkan permainan terbaik demi menghibur fans," ujar Shin.
Shin menyatakan setidaknya ada tiga faktor yang membuat anak-anak asuhnya kalah telak. Apa saja? Berikut IDN Times sajikan buat kamu.
1. Mental yang runtuh
Shin mengakui kalau memang mental para pemainnya sudah runtuh sejak laga dimulai. Bermain dengan penuh kegugupan, gawang Indonesia sudah kebobolan sejak laga baru berusia dua menit lewat aksi Chanatip Songkrasin.
Gol ini benar-benar memukul para pemain Indonesia. Perlahan, mereka menurun permainannya hingga mampu dihantam empat gol tanpa balas.
"Kebobolan cepat membuat kami jadi mempersulit diri sendiri. Para pemain sebenarnya sudah menyiapkan diri dengan baik. Tapi, banyak pemain kami yang baru tampil di final, hingga akhirnya gugup," ujar Shin.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Usai Timnas Indonesia Dihajar Thailand 0-4
2. Kalah pengalaman
Shin mengakui kalau para pemainnya kurang pengalaman. Bermodalkan pemain muda, Indonesia tampil dengan semangat tinggi.
Namun, mereka kurang cerdik dan taktis dalam berlaga. Beda dengan Thailand, yang diisi pemain senior dan penuh pengalaman.
"Saya memang mengakui kami kurang berpengalaman. Kami tampil berantakan. Saya tak menyangka pada akhirnya kebobolan banyak. Namun, kami harus memperbaiki diri," kata Shin.
3. Beda kelas
Perbedaan kelas antara Indonesia dan Thailand juga jadi salah satu faktor. Tak cuma Shin, sejumlah pihak termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan striker legendaris Indonesia Rully Nere, mengakuinya.
Hanya saja, Indonesia harus bisa main tanpa beban di final leg 2. Sebab, setidaknya final leg 2 bisa menjadi momen untuk menghibur fans.
"Bola masih bundar. Kami harus bekerja keras juga demi menghibur fans Indonesia. Kami tak mau menyerah. Kami akan melakukan yang terbaik," terang Shin.
Baca Juga: Shin Tae Yong Akui Susah Bikin Keajaiban Buat Timnas Indonesia