Final Piala Eropa 2020 di Wembley Bisa Disaksikan 60 Ribu Fans
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - UEFA dan pemerintah Inggris sedang menyusun rencana menggelar semifinal dan final Piala Eropa 2020 di Wembley Stadium dengan meningkatkan jumlah kehadiran penonton. Tak tanggung-tanggung, pihak UEFA dan pemerintah Inggris menggodok rencana menghadirkan penonton dengan skala nyaris 75 persen dari kapasitas stadion.
Wembley punya kapasitas maksimal 90 ribu. Kemungkinan, berdasarkan hasil negosiasi UEFA dengan pemerintah Inggris, sebanyak 60 ribu penonton boleh datang. Begitu laporan Daily Mirror.
Baca Juga: Kontroversi Ban Kapten Pelangi Jerman di Piala Eropa 2020
1. Piala Eropa sebagai awal kebangkitan di Inggris
Sejatinya, Wembley sudah dihadiri penonton sebanyak 22.500 orang sepanjang penyisihan grup. Nantinya, pada babak 16 besar, sebanyak 45 ribu penonton akan hadir.
Jumlah yang sama rencananya dihadirkan dalam semifinal dan final. Namun, UEFA dan pemerintah Inggris nyatanya punya pemikiran lain.
Keduanya berencana mau meningkatkan jumlah kehadiran penonton di Wembley. Perdana Menteri Boris Johnson yang melonggarkan aturan social distancing sejak 21 Juni hingga 19 Juli 2021 dan ingin menjadikan Piala Eropa sebagai momen kebangkitan kehidupan sosial di Inggris.
2. Aturan ketat diberlakukan
Editor’s picks
Tapi, bukan berarti penonton bisa seenaknya masuk ke Wembley. Mereka yang mau menyaksikan laga semifinal di Wembley, harus menunjukkan bukti telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 atau hasil tes PCR terbaru.
Selain itu para penonton wajib mengunduh aplikasi NHS (otoritas kesehatan Inggris) agar pergerakannya bisa dipantau pemerintah. Mereka yang berasal dari negara lain, juga hanya boleh berada di Inggris kurang dari 24 jam.
3. Menuai protes pula
Wacana menggelar semifinal dan final di Wembley sebenarnya mendapat penolakan dari beberapa pihak. Salah satunya adalah Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.
Dia menyatakan seharusnya UEFA menggelar laga penting Piala Eropa 2020 di negara yang tingkat infeksi COVID-19 tergolong rendah.
"Saya menyarankan agar final digelar di negara yang tingkat infeksinya rendah," kata Draghi dikutip Daily Mirror.
Baca Juga: Piala Eropa 2020: Mampukah Inggris Lolos ke Babak 16 Besar?