Kisah Bintang LaLiga Stres Berat Hingga Menangis Setiap Hari

Kesehatan mental jadi isu paling sensitif

Jakarta, IDN Times - Kesehatan mental menjadi isu yang penting pula di kalangan pesepak bola. Banyak dari mereka yang stres berat karena tekanan di lapangan dan tanggung jawab terhadap klub hingga fans.

Richarlison, bintang Tottenham Hotspur, sempat mengalami hal tersebut. Gara-gara gak kunjung cetak gol buat Spurs dan Brasil, Richarlison sampai meminta bantuan kepada psikolog.

Sebab, fakta tersebut benar-benar mengguncang mental dan membuatnya menangis di bench ketika main buat Brasil.

Ternyata, dampak yang lebih parah sempat dialami oleh Sergi Darder, gelandang Real Mallorca. Darder mengalami gangguan mental yang begitu parah sampai depresi.

Baca Juga: Performanya Hancur, Bintang Tottenham Cari Bantuan Psikolog

1. Terjadi karena dua hal

Kisah Bintang LaLiga Stres Berat Hingga Menangis Setiap HariSergi Darder saat membela Espanyol. (instagram.com/sergidarder)

Itu terjadi ketika Espanyol terdegradasi di musim 2019/20. Setelah Espanyol dipastikan terjun ke Divisi Segunda, Darder syok. Bebannya semakin berat ketika Darder pergi dari rumah ketika remaja, tanpa orang tua.

"Sulit, saya menangis setiap hari. Gak usah ditutupi. Tahun pertama terdegradasi bersama Espanyol, saya mengalami periode yang buruk. Susah bilang itu 'depresi', karena merupakan kata yang kompleks. Tapi, saya memang mengalami periode buruk," ujar Darder dikutip Mundo Deportivo.

2. Kunci diri di kamar, gak mau ketemu keluarga

Kisah Bintang LaLiga Stres Berat Hingga Menangis Setiap Haripotret Sergi Darder (instagram.com/sergidarder)

Saking stresnya, Darder sampai mengunci diri di kamar. Dia sempat tak mau melihat istri dan anak-anaknya karena malu. Bahkan, ketika pada akhirnya keluar rumah, pria 29 tahun tersebut tak mau bicara dengan orang-orang.

"Saya mengunci diri di kamar sepanjang hari. Bahkan, saya tak mau bertemu istri dan anak-anak. Otak tak bekerja, kedua kaki saya demikian," kata Darder.

Baca Juga: Wajar Jude Bellingham Jadi Pemain Terbaik LaLiga Agustus

3. Kini, kembali nikmati sepak bola

Ketika itu, Darder terus meratapi kegagalannya menyelamatkan Espanyol. Dia merasa tak mengerahkan kemampuannya 100 persen.

Bahkan, dia menyatakan saat itu tak bisa bermain dengan kemampuan mencapai 50 persen. Secara individu dan kolektif, Darder merasa ada yang salah. Hal tersebut terus berkecamuk dalam pikirannya.

"Ada bantuan dari psikolog, saya beruntung. Akhirnya, saya bisa bangkit dan bisa menikmati sepak bola lagi," ujar Darder.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya