Kisah Brunei Main di Piala AFF Saat Kompetisi Vakum 3 Tahun

Kompetisi Brunei sedang kacau balau

Jakarta, IDN Times - Bukan cuma Indonesia yang mengalami kendala kompetisi jelang Piala AFF 2022, Brunei Darussalam juga merasakannya. Namun, problematika Brunei terkait kompetisi Brunei lebih parah ketimbang Indonesia.

Sejak pandemik COVID-19 melanda, sepak bola Brunei menjadi berantakan. Kompetisi ditunda dan dinolkan. Kemudian, jumlah klub yang ikut berkompetisi juga kurang, membuat mereka harus bekerja keras membangun sistem. Hingga musim 2022, Brunei Super League tak kunjung berjalan.

"Kami kembali tampil di Piala AFF setelah 26 tahun dengan pemain yang tak berlaga dalam kompetisi selama tiga tahun dan menghadapi banyak masalah," ujar pelatih Brunei, Mario Rivera, dikutip situs resmi Federasi Brunei Darussalam (FABD).

Baca Juga: Timnas Indonesia Rotasi Pemain Jelang Lawan Brunei, Anggap Remeh?

1. Fokus kembangkan masa depan sepak bola Brunei

Kisah Brunei Main di Piala AFF Saat Kompetisi Vakum 3 Tahunaffsuzukicup.com

Rivera menyatakan saat ini Brunei tak mengejar kejayaan atau sensasi di Piala AFF. Tapi, Brunei justru ingin menjadikan Piala AFF sebagai momen untuk mendulang pengalaan dan meningkatkan kualitas sepak bolanya.

"Saya fokus di masa kini dan depan. Perkembangan saat melawan Filipina sangat bagus dan kami lebih baik dari satu laga ke lainnya melawan tim yang sepak bolanya tangguh," ujar Rivera.

2. Main di Piala AFF sudah jadi kesuksesan

Kisah Brunei Main di Piala AFF Saat Kompetisi Vakum 3 TahunSesi latihan Timnas Brunei Darussalam. (Instagram/@fa.bruneidarussalam).

Dalam proyeknya mengembangkan sepak bola, Brunei kini sudah semakin maju. Bagi Rivera, atmosfer kompetitif para pemain Brunei sudah terbentuk, tinggal bagaimana menjaganya dan mengembangkan ke level lebih tinggi.

"Kami bisa di Piala AFF sudah menjadi kesuksesan. Kami harus menggunakan turnamen ini demi mengembangkan pemain dan mendorong perkembangan sepak bola nasional," kata Rivera.

3. Susah lawan Indonesia dan Thailand

Kisah Brunei Main di Piala AFF Saat Kompetisi Vakum 3 TahunTC Timnas Indonesia di Bali. (pssi.org)

Untuk sekarang, Rivera mengakui Brunei tak bisa menyamai level sepak bola Indonesia atau Thailand. Sebab, sepak bola di Indonesia dan Thailand sudah memiliki fondasi yang kuat.

"Realistis saja. Suporter harus mendukung kami dengan pola pikir seperti itu. Pemain kami tak bisa main selama 90 menit dalam tensi yang kompetitif," ujar Rivera.

Baca Juga: Brunei Darussalam Akui Susah Kalahkan Timnas Indonesia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya