Luar Biasa, Ada Bocah 12 Tahun Mentas di Olimpiade Tokyo

Usia 12 tahun, Zaza sudah main di #Tokyo2020, keren banget

Jakarta, IDN Times - Olimpiade Tokyo 2020 diwarnai oleh kehadiran atlet termuda, Hend Zaza. Luar biasa, karena Zaza tampil di Olimpiade Tokyo saat usianya masih 12 tahun.

Zaza mewakili Suriah dalam cabang olahraga tenis meja. Dia main di nomor tunggal putri pada Sabtu (24/7/2021).

Sayangnya, Zaza harus tersingkir sejak ronde awal. Lawannya asal Austria, Liu Jia, terlalu kuat buatnya. Liu Jia berhasil mengandaskan perlawanan Zaza empat game langsung, 4-11, 9-11, 3-11, dan 5-11.

1. Bukan yang termuda sepanjang sejarah Olimpiade

Tampil di Olimpiade Tokyo, dilansir NBC Sports, Zaza mencatatkan rekor tersendiri. Dia merupakan atlet termuda Suriah yang tampil di Olimpiade.

Namun, Zaza bukanlah atlet termuda yang pernah ikut Olimpiade. Rekor atlet termuda Olimpiade masih dipegang atlet Spanyol, Carlos Font. Font tampil di Olimpiade Barcelona 1992 dalam cabang olahraga dayung.

Baca Juga: Sudah Ada Cabor Olimpiade Tokyo yang Batal Akibat COVID-19

2. Curhat susahnya persiapan di tengah perang

Luar Biasa, Ada Bocah 12 Tahun Mentas di Olimpiade TokyoAtlet tenis meja asal Suriah, Hend Zaza, jadi peserta termuda Olimpiade Tokyo 2020 / Canberra Times

Persiapan Zaza jelang Olimpiade Tokyo sebenarnya sempat terganggu. Dia cuma main dua dari tiga laga eksternal per tahun, karena perang sipil Suriah.

Zaza lebih sering latihan, ketimbang uji coba, jadi performanya kurang terasah dan tak terlalu tajam.

"Untuk lima tahun terakhir, pengalaman berbeda saya lalui, terutama terkait dengan perang yang terjadi di dalam negeri. Sampai, sempat terjadi penundaan pengumpulan dana buat Olimpiade. Kondisi yang menyulitkan, tapi saya harus berjuang. Ini pesan saya buat semua orang yang situasinya sama, berjuang untuk mimpimu. Meski sulit, raihlah cita-citamu," kata Zaza usai laga.

3. Sudah begitu dewasa

Zaza memang kalah di laga perdana. Namun, dia tak berkecil hati. Komentar yang dikeluarkannya, kembali menggugah hati publik. Dia tak terlihat seperti bocah 12 tahun, tapi Zaza begitu dewasa.

"Begitu berat secara mental menyiapkan diri untuk Olimpiade. Tapi, saya merasa bisa mengatasinya. Ini yang saya rasa sudah dilakukan dengan baik sepanjang laga dan persiapan. Kekalahan jadi pelajaran terbaik buat saya. Selanjutnya, saya harus bekerja lebih keras dan main kian sering di kompetisi," terang Zaza.

Baca Juga: 2 Tim Aneh dan Bukan Negara Ikut Olimpiade Tokyo 2020

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya