Pemain Liga Champions Masih Terbayang Dipermak Timnas Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemain naturalisasi Malaysia, Dion Cools, mengaku masih terbayang momen dibantai Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Cools merasa bersalah karena dampak kekalahan itu sangat besar, membuat Tan Cheng Hoe mundur dari kursi panas pelatih Malaysia.
Cools memang menjadi bulan-bulanan pemain Indonesia saat jumpa di National Stadium, 19 Desember 2021 lalu. Pratama Arhan dan Irfan Jaya selalu membuat Cools pontang-panting di lini belakang Malaysia.
Gol pembalik keadaan yang dicetak Irfan Jaya pada akhir babak pertama berbuah dari kesalahannya. Kemudian, ketika Elkan Baggot mencetak gol ke gawang Malaysia, Cools juga kalah duel.
"Saya sangat kecewa dengan diri ini. Sebab, kami kalah telak. Apalagi, saya datang dengan mengemban harapan dari publik, bisa meloloskan tim ke putaran selanjutnya," ujar Cools dilansir Stadium Astro.
1. Prihatin kepada Cheng Hoe
Cools juga merasa apa yang terjadi dengan Cheng Hoe atas kesalahannya. Menurut bek yang pernah main di Liga Champions bersama Midtjylland tersebut, Cheng Hoe mundur dari kursi pelatih akibat kesalahannya.
"Memang, hal ini bagian dari sepak bola. Tapi, bukan hal yang bagus untuk dibicarakan. Jika saya menyadari ini jadi laga penting, seharusnya tak perlu tertekan. Pada dasarnya, kami sudah main bagus, tapi tak konsisten," kata Cools.
Baca Juga: Pelatih Malaysia Mundur Usai Dibantai Timnas Indonesia
2. Pemain juga salah
Publik Malaysia, diharapkan Cools, bisa bersikap bijak dengan melayangkan kritik ke pemain, bukan Cheng Hoe. Sebab, semua yang terjadi di Piala AFF berdasarkan kesalahan dari pemain.
"Kami, sebagai pemain, perlu berpikir. Kami juga harus sadar, menyalahkan diri ini, termasuk saya," tegas Cools.
3. Memang dibelit polemik
Memang, sejak melatih Malaysia jelang Piala AFF 2020, Cheng Hoe banyak dibelit dengan kontroversi. Dia dianggap sudah pilih kasih dengan mengutamakan pemain naturalisasi.
Terlebih, sikap sejumlah pemain naturalisasi Malaysia terbilang arogan dan sempat membuat kondisi ruang ganti tak nyaman.
Baca Juga: Usai Runner Up Piala AFF, Indonesia Urutan Berapa di Rangking FIFA?