Taliban Berkuasa, Timnas Wanita Afghanistan Eksodus Massal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Khawatir kebebasannya direnggut pasca Taliban mengambil alih kekuasaan, puluhan atlet wanita Afghanistan memilih untuk eksodus. Lebih dari 50 atlet wanita Afghanistan keluar dari negaranya, dengan dibantu pemerintah Australia.
Mereka memang sudah berupaya keras agar dapat pertolongan dari Australia. Sejumlah lobi dilakukan agar mendapat perlindungan dari pemerintah Negeri Kanguru.
Baca Juga: Daftar Kekayaan Mineral Afghanistan yang Kini di Tangan Taliban
1. Dibantu rekan atlet
Tak cuma itu, mereka juga meminta bantuan dari rekan-rekannya yang merupakan atlet di berbagai belahan negara. Salah satu yang membantu evakuasi atlet wanita Afghanistan adalah perenang Kanada, Nikki Dryden, yang bekerja sama dengan pengacara Australia.
Eks kapten Timnas sepak bola Australia, Craig Foster, juga ikut membantu proses evakuasi ini dengan menggaet pengacara.
Khusus buat sepak bola, asosiasi pesepak bola profesional dunia, FIFPro, juga membantu proses evakuasi atlet-atlet wanita Afghanistan.
2. Bersyukur bisa diselamatkan
Editor’s picks
Sejumlah organisasi internasional melayangkan terima kasih kepada pemerintah Australia. Salah satunya adalah FIFPro.
Mereka mengaku bersyukur para pemain sepak bola wanita Afghanistan bisa diamankan dari pemerintahan Taliban.
"Wanita muda ini, baik atlet dan aktivis, berada dalam posisi bahaya. Mewakili dunia, kami secara resmi berterima kasih atas bantuan yang diberikan," begitu pernyataan resmi FIFPro, dilansir Marca.
3. Gunakan sepak bola sebagai alat kemerdekaan
Timnas sepak bola wanita Afghanistan memang dibentuk sebagai bentuk perlawanan terhadap Taliban. Pada 2007 silam, Timnas sepak bola
wanita Afghanistan didirikan sebagai bentuk aspirasi agar bisa mendapat kebebasan berekspresi.
Saat Taliban lengser, mereka sempat berkembang dan mampu mengekspresikan diri. Namun, pada awal Agustus 2021, mereka mulai terkekang kebebasannya setelah Taliban mampu mengontrol pemerintahan Afghanistan. Taliban bahkan meminta mereka agar menghapus akun media sosial masing-masing.
"Kami benar-benar stres. Tapi, kini kami merayakan kemenangan besar," tegas mantan kapten Timnas wanita Afghanistan, Khalida Popal.
Baca Juga: Curhat Pengungsi Afghanistan di RI: Kami Khawatir Kondisi Keluarga