Jakarta, IDN Times - Manchester United sejatinya memiliki kesempatan untuk mengakhiri musim ini dengan lebih baik. Salah satunya, MU punya peluang menjuarai Liga Europa 2024/25.
Trofi itu hanya satu jengkal saja dari MU, usai mereka memastikan satu tempat di final Liga Europa 2024/25. Alih-alih menggenggam trofi, mereka justru memperlihatkan versi diri mereka yang menyedihkan.
Dalam perjalanan menuju final, MU sebenarnya menorehkan hasil apik. Dari 14 laga yang mereka lakoni, mereka sama sekali tidak tersentuh kekalahan dengan torehan sembilan kemenangan dan lima hasil imbang.
Alhasil, MU pun dijagokan menang atas Tottenham. Akan tetapi, mereka justru menderita kekalahan perdana di Liga Europa 2024/25 dalam momen yang tidak tepat. Mereka kalah 0-1 dari Tottenham di final.
Buntut kekalahan dari Tottenham, MU pun dipastikan nirgelar musim ini. Mereka gagal di semua ajang, bahkan di ajang ketika mereka sudah lolos ke final.
Tidak cuma itu, MU juga dipastikan tidak lolos ke Liga Champions musim depan via jalur Liga Europa. Mereka agaknya memang tak layak mentas di Liga Champions musim depan.
Pelatih MU, Ruben Amorim, mengaku sakit hati akibat kekalahan ini. Dia merasa, permainan timnya lebih baik ketimbang Tottenham Hotspur. Hanya saja, mereka memang tidak klinis.
"Saya tidak akan berbicara tentang masa depan, malam ini MU harus menghadapi rasa sakit karena kalah dalam pertandingan ini. Kami sedih," kata Amorim yang dikutip dari situs resmi UEFA.