Sebelum Lewandowski, 5 Striker Tajam yang Membela Bayern Munchen 

Pada awal 2000an, Munchen memiliki Roy Makaay, penyerang asal Belanda yang bergabung di tahun 2003. Makaay saat itu didatangkan setelah tampil tajam bersama Deportivo La Coruna dan bahkan sempat jadi juara LaLiga. Ia bahkan meraih sepatu emas Eropa setelah mencetak 29 gol di LaLiga musim 2002/03.

Ternyata Makaay sukses melanjutkan ketajamannya di Jerman. Bersama Munchen, ia mencatat total 103 gol dan 35 assist dalam 183 laga di semua ajang. Makaay juga sukses membawa Munchen memenangi 5 gelar, termasuk 2 Bundesliga. Meski tak sempat jadi top skor, Makaay adalah salah satu pemain Belanda tertajam di Bundesliga dengan koleksi 78 gol.

Setelah kepergian Makaay pada 2007, Bayern Munchen kedatangan striker yang tak kalah tajam yaitu Miroslav Klose. Klose saat itu bergabung di usia 29 tahun, tapi ketajamannya masih terjaga. Selama membela Munchen hingga 2011, striker Jerman kelahiran Polandia ini mencetak 53 gol dalam 150 laga di semua ajang.

Sumbangsih Klose turut membawa Munchen meraih 6 trofi, termasuk 2 trofi Bundesliga. Sayangnya ia tak meraih Liga Champions karena Munchen kalah di final Liga Champions 2009/10. Klose pensiun pada 2016 dan sempat menjadi asisten pelatih Hansi Flick di Munchen musim lalu, tapi kini sudah tak lagi menjabat.

Klose bukan satu-satunya penyerang yang bergabung dengan Munchen pada 2007. Ada pula Luca Toni, striker asal Italia yang sebelumnya tampil tajam di Serie A bersama Fiorentina. Toni bahkan sempat menjadi top skor Serie A di musim 2005/06 dengan 31 gol, hingga sekaligus meraih trofi sepatu emas Eropa.

Bersama Munchen, Toni langsung nyetel dan pamer ketajaman. Ia mencetak 24 gol di musim pertamanya sehingga menjadi top skor Bundesliga, sekaligus membawa Munchen meraih trofi Bundesliga dan DFB-Pokal. Meski ketajaman Toni menurun di musim-musim berikutnya, Toni sukses mengoleksi total 58 gol selama dua setengah musim membela Munchen.

Untuk menggantikan Toni, Munchen kemudian mendatangkan Mario Gomez pada 2009. Striker Jerman berdarah Spanyol ini dibeli dari VfB Stuttgart dengan rekor transfer termahal Bundesliga saat itu. Harga itu terbukti pantas karena Gomez sukses tampil tajam bersama Munchen.

Gomez membela Munchen hingga 2013, dan ia mencatat 113 gol dalam 174 laga di semua ajang. Ketajaman Gomez juga sempat berbuah gelar top skor Bundesliga 2010/11. Soal trofi kolektif pun Gomez sangat sukses di Munchen, karena ia memenangi total 7 trofi, termasuk 2 Bundesliga dan 1 Liga Champions.

Satu lagi striker tajam yang membela Munchen sebelum Lewandowski adalah Mario Mandzukic. Pemain asal Kroasia ini bergabung dengan Munchen pada 2012, dan ia bertahan hingga kedatangan Lewandowski pada 2014. Selama 2 musim, Mandzukic sukses mencetak 48 gol dalam 88 laga di semua ajang.

Mandzukic juga berhasil meraih 8 trofi bersama Munchen, termasuk sixtuple winners di musim pertamanya yaitu musim 2012/13. Mandzukic baru saja memutuskan gantung sepatu pada September 2021 lalu, dan kini ia bekerja sebagai asisten pelatih Timnas Kroasia.

Bahkan sebelum kedatangan Robert Lewandowski, Bayern Munchen selalu memiliki striker top yang bisa mencetak banyak gol, termasuk lima nama di atas. Siapa striker yang bakal jadi andalan di lini depan Munchen ketika Lewandowski tak lagi membela mereka nanti?