Sepak Terjang Ega Raka, Asisten Pelatih PSIS Semarang pada 2025/2026
- Ega Raka Ghalih memulai kiprah kepelatihan pada 2008 di Persiko Kotabaru, lalu menjadi pelatih fisik Persika Karawang dan Persipasi Bekasi.
- Ia sempat masuk tim kepelatihan Persija Jakarta dan PSIM Yogyakarta sebelum akhirnya menjadi asisten pelatih PSIS Semarang.
- Ega Raka memiliki jam terbang kepelatihan cukup tinggi bersama PSBS Biak, direkrut PSIS untuk mendampingi Kahudi Wahyu sebagai kepala pelatih.
PSIS Semarang belum berhenti melengkapi komposisi tim jelang menghadapi Championship 2025/2026 (sebelumnya Liga 2). Selain mendatangkan pemain dan pelatih baru, mereka memperkenalkan sosok anyar. PSIS resmi merekrut Ega Raka Ghalih sebagai asisten pelatih.
Ega Raka akan mendampingi Kahudi Wahyu Widodo sebagai kepala pelatih PSIS di Championship musim depan. Kolaborasinya dengan pelatih berusia 46 tahun tersebut diharapkan dapat memberikan pencapaian positif untuk tim Laskar Mahesa Jenar. Lantas, seperti apa Ega Raka dan sepak terjangnya di dunia kepelatihan?
1. Mengawali karier kepelatihan pada 2008
Ega Raka Ghalih memulai kiprah kepelatihan pada 2008. Kala itu, pria kelahiran Karawang, Jawa Barat, ini dipercaya untuk menjadi pelatih fisik Persiko Kotabaru. Mereka adalah tim yang berdomisili di Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Tak lama kemudian, Ega Raka pulang ke kampung halaman. Ia di sana mendapat pekerjaan sebagai pelatih fisik Persika Karawang pada 2009. Ega Raka mengemban tanggung jawab serupa untuk Persipasi Bekasi pada 2010.
2. Sempat masuk ke tim kepelatihan Persija Jakarta dan PSIM Yogyakarta
Ega Raka Ghalih terakhir kali menjalin kebersamaan dengan Persipasi Bekasi pada 2012. Selepas itu, ia mendapat pekerjaan masuk ke tim kepelatihan salah satu tim besar Indonesia. Ega Raka diberi kepercayaan menjadi pelatih fisik Persija Jakarta di Indonesia Super League (ISL) 2013.
Hanya saja, sepak terjang Ega Raka di Persija berlangsung singkat. Ia kemudian menjadi kepala pelatih tim amatir asal Karawang, Benpica FC. Tidak lama berselang, Ega Raka kembali ke Persipasi Bekasi untuk mengemban pekerjaan sebagai asisten pelatih pada 2014.
Karier kepelatihan Ega Raka bergeser ke Persigar Garut pada 2016. Ia di sana ditunjuk untuk mengemban tanggung jawab sebagai kepala pelatih. Bertahan lama di Persigar, Ega Raka lalu diangkat menjadi asisten pelatih PSIM Yogyakarta pada 2019--2020.
3. Punya jam terbang kepelatihan cukup tinggi bersama PSBS Biak
Tepat 1 Maret 2020, Ega Raka memutuskan hijrah ke Papua. Itu setelah ia direkrut untuk masuk ke tim kepelatihan PSBS Biak. Karier kepelatihan Ega Raka kali ini berlangsung dalam kurun waktu yang lama.
Ega Raka mengawali kiprahnya di PSBS Biak sebagai asisten pelatih pada 2020. Tak lama kemudian, ia naik level karena diangkat sebagai kepala pelatih PSBS pada 2021. Itu adalah titik pertama Ega Raka mengemban tanggung jawab sebagai pelatih di kompetisi profesional.
Ega Raka diberi kepercayaan menakhodai PSBS hingga 2022. Kemudian, ia melanjutkan pekerjaannya sebagai kepala pelatih Persika 1951 pada 2023. Kontrak kerja Ega Raka bersama tim asal Karawang tersebut terjadi untuk mengarungi Liga 4 Jawa Barat.
4. Direkrut PSIS Semarang untuk mendampingi Kahudi Wahyu sebagai kepala pelatih
Ega Raka terakhir kali membesut Persika 1951 pada Maret 2024. Ia lalu tidak memiliki pekerjaan dan berstatus tanpa klub. Namun, Ega Raka akhirnya diperkenalkan sebagai asisten pelatih baru PSIS Semarang pada 4 Juli 2025.
Ega Raka didatangkan PSIS untuk mendampingi Kahudi Wahyu Widodo sebagai kepala pelatih. Kolaborasi mereka diharapkan dapat mengangkat prestasi tim di Championship 2025/2026. Penunjukan Kahudi Wahyu dan Ega Raka juga untuk membawa PSIS kembali promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia.
Ega Raka Ghalih diketahui memiliki lisensi kepelatihan A AFC yang sudah diselesaikan pada 2022. Akankah kehadirannya memberikan dampak positif untuk membawa PSIS Semarang berprestasi di Championship 2025/2026?
