Sinisme di Tengah Perdamaian Jadon Sancho dan Erik ten Hag

Jakarta, IDN Times - Situasi damai kini tengah menyelimuti manajer Manchester United, Erik ten Hag, dengan Jadon Sancho. Ironisnya, ketika situasi damai, sinisme terkait hubungan baik keduanya malah tetap berkembang.
Salah satunya, sinisme itu diutarakan eks penggawa MU, Michael Owen. Dia melihat, pilihan Sancho sekarang bukan karena keinginannya, melainkan situasi yang memaksa.
"Sancho mengambil langkah yang sangat berisiko. Tapi, nyaris tak terhindarkan saat kembali ke tempatnya yang lama dan mencoba menyala lagi. Dia sudah melakukannya dengan cukup baik," kata Owen, dilansir Metro.
1. Sancho sebenarnya ingin ada pergantian manajer

Owen mengungkapkan, Sancho sebenarnya ingin ada pergantian manajer di MU. Namun, pada akhirnya itu tidak terjadi dan dia tetap harus menyesuaikan diri dengan Ten Hag di musim 2024/25.
"Saya yakin dia mungkin lebih memilih ada pergantian manajer di Old Trafford, jadi semuanya dimulai dari nol lagi dan akan kembali serta berharap memulai lagi," ujar Sancho.
2. Owen berharap Sancho bersinar lagi di MU

Meski merasa sinis, Owen tetap berharap agar Sancho bisa bersinar lagi di MU. Apa yang sudah ditunjukkan selama masa peminjaman di Borussia Dortmund, diharapkan dapat hadir lagi saat membela Setan Merah di musim 2024/25.
"Saya tak tahu bagaimana masa depannya. Tapi, dia jelas sempat menjauh (hijrah ke Dortmund) dan membuktikan kalau masih bisa meraih sukses di level top," kata Owen.
3. MU tidak jadi menjual Sancho

Teka-teki masa depan Sancho di MU menemui titik terang. Setelah sempat dirumorkan bakal dijual pada bursa transfer musim panas 2024, dia dipastikan bertahan untuk melanjutkan kontraknya yang masih panjang bersama MU.
"Seperti yang kami katakan, masalah ini sudah selesai. MU membutuhkan pemain yang bagus dan Jadon adalah kriterianya. Kami telah menentukan batasnya dan harus terus maju," kata Ten Hag.