Soal Biaya Datangkan Argentina, PSSI: Tunggu Hasil Audit
Jakarta, IDN Times - PSSI pastikan Argentina jadi lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Juni 2023. Publik pun sempat bertanya-tanya, berapa uang yang harus dikucurkan untuk mendatangkan skuad Albiceleste ke tanah air.
Mengenai biaya ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir belum mau bicara banyak. Dia hanya meminta publik menunggu hasil audit keuangan PSSI, yang saat ini tengah dilakukan oleh Ernst & Young.
"Tidak ada salah dan benar, nanti saja setelah audit keuangan, nanti bisa dilihat pengeluaran buat Timnas Indonesia berapa dan lainnya juga, apalagi yang audit kan Ernst & Young," kata Erick di Gelora Bung Karno, Rabu (24/5/2023).
1. PSSI bukan federasi miskin
Erick menegaskan, kemampuan mendatangkan Argentina ini mencerminkan PSSI sebagai federasi yang tidak miskin. Apalagi, dirinya juga secara langsung berkomunikasi dengan Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) di Rwanda.
"Dan tentu kita jangan hiruk pikuk mengenai berapa dibayar (Argentina datang), berapa duitnya ini, memang sepertinya pada tidak percaya sama PSSI. Memangnya PSSI miskin? Ini kan bukan kaleng-kaleng nih," ujar Erick.
2. Mendatangkan Argentina tidak sampai triliunan
CEO Ninesport, Arif Wicaksono, sebelumnya menjelaskan jika biaya mendatangkan Argentina ke Indonesia tidak mencapai triliunan rupiah. Namun, untuk jumlah pastinya, dia tidak tahu karena tidak terlibat dalam kesepakatan terakhir dengan Argentina.
"Saya tidak tahu deal terakhirnya (biaya mendatangkan Argentina). Untuk soal kesepakatan terakhir itu, hanya yang tanda tangan saja tahu biaya pastinya," ujar Arif.
3. Siap-siap, Indonesia bakal jumpa Argentina
Dalam sesi jumpa pers, Rabu (24/5/2023), Erick memastikan Timnas Indonesia akan bersua Argentina di FIFA Matchday Juni 2023 mendatang. Federasi sudah dapat lampu hijau dari FIFA dan AFC untuk menggelar laga ini.
"Saya bisa jawab setelah ada surat persetujuan dari FIFA dan AFC, Argentina datang ke sini. Serius! Tidak kaleng-kaleng. Dulu banyak yang pesimis, ini PSSI tidak bisa dan tak yakin, kami buktikan salah," ujar Erick.
