Panik Terancam Degradasi, QPR Pecat Steve McClaren

Sanggupkah QPR mendapatkan pengganti yang lebih baik?

Masa-masa menjelang akhir musim boleh dikatakan sebagai masa yang tak nyaman bagi manajer-manajer di Liga Inggris. Tak hanya di Liga Primer, di Liga Championship pun fenomena pemecatan menjadi momok bagi manajer-manajer klub. Kalau bukan karena kekhawatiran gagal promosi ke Liga Primer, ketakutan terdegradasi ke Liga Satu kerap menjadi alasan pemilik klub melakukan pemecatan.

Begitulah yang terjadi dengan Steve McClaren, manajer Queens Park Rangers (QPR) yang juga merupakan mantan manajer timnas Inggris. Manajer berusia 57 tahun tersebut dipecat menyusul kekalahan 1 - 2 QPR dari Bolton Wanderers. Kekalahan tersebut membenam QPR di peringkat ke-17 klasemen sementara Liga Championship, 5 anak tangga di atas penghuni batas zona degradasi, Rotherham United.

1. Hanya menang sekali dalam 11 laga terakhir

Panik Terancam Degradasi, QPR Pecat Steve McClarenirishmirror.ie

Namun bukan hanya kekalahan dari Bolton yang memicu pemecatan McClaren. Faktanya, QPR hanya mampu menang 1 kali dari 11 pertandingan terakhir yang dijalani. QPR terakhir kali menang pada 27 Februari lalu saat mengalahkan Leeds United 1 - 0. Selebihnya QPR hanya mengemas 2 hasil imbang dan menderita 8 kekalahan, termasuk dari Rotherham United pada partai kandang.

Wajar jika pemilik klub merasa geram. Pasalnya, Bolton dan Rotherham merupakan 2 tim yang menghuni 2 peringkat paling dasar klasemen sementara. Apalagi persaingan menghindari ancaman degradasi sangat ketat musim ini. Bayangkan, lebih dari separuh tim yang berkompetisi di Liga Championship, masih belum bisa memastikan diri selamat dari degradasi.

Baca Juga: Arsenal Melesat ke Peringkat 3 & 4 Fakta Kemenangan atas Newcastle

2. Hanya sempat bertugas selama 10 bulan

Panik Terancam Degradasi, QPR Pecat Steve McClarenqpr.co.uk

Steve McClaren direkrut oleh QPR pada bulan Mei tahun lalu. Menggantikan manajer sebelumnya, Ian Holloway, McClaren menandatangani kontrak untuk masa 2 tahun. Sempat menderita kekalahan di 4 laga pertama Liga Championship, McClaren mempersembahkan 8 kemenangan pada 13 laga berikutnya.

Buruknya lini pertahanan menjadi persoalan utama QPR di bawah kendali Steve McClaren. Gawang QPR kebobolan 61 gol pada 39 pertandingan yang telah dimainkan. Di luar 3 klub penghuni dasar klasemen, catatan kebobolan QPR merupakan yang terburuk setelah Blackburn Rovers. QPR pernah dipermalukan oleh West Bromwich dengan skor 7 - 1.

McClaren tak sempat menyelesaikan, apalagi memperpanjang masa kerjanya di QPR. Pemecatan di tengah jalan membatasi masa kerjanya hanya selama 10 bulan. Direktur Eksekutif QPR, Lee Hoos, menyatakan bahwa setelah memandang ke depan dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh saat ini, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi.

3. Digantikan oleh asistennya, John Eustace

Panik Terancam Degradasi, QPR Pecat Steve McClarenqpr.co.uk

Asisten McClaren, John Eustace, ditunjuk sebagai manajer sementara QPR, sembari manajemen klub mencari pengganti McClaren. Sejumlah nama dikabarkan berpeluang menduduki posisi tersebut, termasuk di antaranya mantan gelandang timnas Inggris, Tim Sherwood, yang pernah menangani Tottenham Hotspur dan Aston Villa. Manajer West Bromwich yang baru dipecat, Daaren Moore, juga masuk dalam daftar kandidat pengganti.

QPR menghadapi laga-laga yang tak ringan pada 7 pertandingan sisa. Hanya Millwall yang peringkatnya ada di bawah mereka. Selebihnya merupakan tim di atas mereka, termasuk 4 di antaranya merupakan tim papan atas klasemen sementara. QPR akan melakoni laga berikutnya pada Sabtu (06/04) mendatang, bertandang ke kandang pemuncak klasemen sementara, Norwich City.

Baca Juga: Jelang Hadapi Wolverhampton, Solskjaer Ingin Balaskan Dendam MU

Sori Siregar Photo Verified Writer Sori Siregar

Menulis untuk mengekspresikan pikiran, ide dan gagasan. Syukur, kalau bisa menebarkan kemaslahatan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya