Jakarta, IDN Times - Gema tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 lalu rupanya masih terasa. Bahkan, gema itu terasa di laga perdana Piala AFF 2022 yang melibatkan Indonesia lawan Kamboja.
Dalam laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (23/12/2022) tersebut, suporter seolah terus mengingatkan semua elemen akan tragedi Kanjuruhan. Cara mereka dalam mengingatkan pun sangat unik dan nyentrik.
Di salah satu sudut stadion, tepatnya tribune utara, ada spanduk yang dibentangkan oleh suporter. Spanduk itu bertuliskan 'mereka bukan meninggal, tapi dibunuh'.
Spanduk ini seolah menegaskan, pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan nyawa melayang itu harus tetap dilanjutkan. Memang, pengusutan tragedi tersebut hingga kini masih belum menemukan titik terang. Bahkan, belakangan eks Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, yang sempat ditetapkan sebagai tersangka dibebaskan.
Tidak cuma beraksi lewat spanduk, suporter juga terus berteriak menyindir polisi beberapa kali di laga tersebut. Suporter dari tribune selatan terus meneriakkan yel-yel yang seolah menyentil polisi.
"Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi, pak polisi, pak polisi, tugasmu mengayomi," teriak suporter.
Sontak, beberapa orang pun sempat turun ke tribune selatan untuk mengamankan situasi. Beruntung, situasi langsung kondusif, meski teriakan itu tetap terdengar beberapa kali.
Terlepas dari sindiran pada polisi, Indonesia tetap meraih hasil positif di laga perdana Piala AFF 2022. Lewat gol Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, skuad Garuda sukses menumbangkan Kamboja.
Akan tetapi, apa yang digemakan suporter di laga Indonesia vs Kamboja ini jadi perhatian tersendiri. Disaksikan langsung Ketua Umum PSSI dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mereka ingin mengingatkan Tragedi Kanjuruhan harus diusut tuntas.