7 Striker Brasil yang Bermain untuk Olympique Lyon sebelum Endrick

Olympique Lyon mengumumkan peminjaman Endrick dari Real Madrid pada Selasa (23/12/2025). Les Gones menyatakan membayar Los Blancos 1 juta euro (Rp19,7 miliar) demi bisa memakai jasa striker asal Brasil berusia 19 tahun tersebut sampai akhir 2025/2026.
Endrick menjadi penyerang asal Brasil kedelapan yang membela Lyon. Seperti apa kiprah tujuh pendahulunya?
1. Pires Constantino mencetak 14 gol untuk Olympique Lyon pada 1956—1959
Pires Constantino merupakan pemain Brasil pertama yang membela Olympique Lyon. Mantan penyerang setinggi 1,75 meter ini bergabung dari Olympique Marseille pada 1956. Constantino bertahan sampai 1959 sebelum pindah ke Nimes Olympique. Selama itu, ia membuat 77 penampilan dan mencetak 14 gol.
2. Sonny Anderson menyumbang 94 gol dari 161 penampilan bersama Olympique Lyon
Setelah Pires Constantino, Olympique Lyon baru kembali memiliki striker asal Brasil pada 1999. Mereka memboyong Sonny Anderson dari Barcelona. Ujung tombak setinggi 1,81 meter ini mengoleksi 94 gol dari 161 penampilan bersama Lyon sampai 2003. Anderson meninggalkan Lyon untuk kembali ke Spanyol dan bergabung dengan Villarreal.
3. Giovane Elber menorehkan 17 gol dari 43 penampilan bersama Olympique Lyon pada 2003—2005
Setelah melepas Sonny Anderson ke Villarreal pada musim panas 2003, Olympique Lyon menggantikannya dengan striker asal Brasil lain. Mereka merekrut Giovane Elber dari Bayern Munich. Namun, kiprah pria setinggi 1,8 meter ini tidak sehebat Anderson. Elber hanya mencetak 17 gol dari 43 penampilan. Ia lantas kembali ke Jerman untuk bergabung dengan Borussia Moenchengladbach pada Januari 2005.
4. Nilmar hanya mencetak 7 gol untuk Olympique Lyon pada 2004/2005
Ketika Giovane Elber masih ada di skuad, Olympique Lyon sebetulnya memiliki satu striker asal Brasil lain. Mereka membawa Nilmar dari Sport Club Internacional pada musim panas 2004. Namun, Nilmar hanya bertahan sampai Agustus 2005, 7 bulan setelah kepergian Elber. Nilmar meninggalkan Lyon untuk pulang ke tanah kelahirannya dan membela Corinthians. Selama berseragam Lyon, mantan pemain setinggi 1,8 meter ini cuma mengantongi 7 gol dari 46 penampilan.
5. Fred membuat 43 gol dari 125 penampilan bersama Olympique Lyon pada 2005—2009
Fred melanjutkan tongkat estafet striker Brasil di Olympique Lyon dari Nilmar. Tujuh hari setelah Nilmar meninggalkan mereka untuk bergabung dengan Corinthians pada 23 Agustus 2005, Lyon merekrut Fred dari Cruzeiro. Mantan penyerang dengan tinggi 1,85 meter ini membela Lyon sampai Maret 2009. Fred mencetak 43 gol dari 125 penampilan. Seperti Nilmar, Fred hengkang dari Lyon untuk pulang ke Brasil. Ia bergabung dengan Fluminense.
6. Mateus Tete mencetak 8 gol dari 30 penampilan bersama Olympique Lyon pada 2022—2023
FIFA memperbolehkan para pemain dan pelatih asing yang berkarier di Ukraina dan Rusia untuk menangguhkan kontraknya ketika kedua negara tersebut berperang pada 2022. Olympique Lyon lantas memboyong Mateus Tete dari Shakhtar Donetsk pada Maret 2022. Mereka meminjamnya sampai akhir 2021/2022. Pada awal 2022/2023, Lyon memperpanjang peminjaman tersebut selama semusim. Namun, pada Januari 2023, Lyon menyetujui permintaan Tete yang ingin pindah ke Leicester City. Penyerang sayap berusia 25 tahun yang kini berkarier di Yunani bersama Panathinaikos ini membuat 30 penampilan dan 8 gol selama membela Lyon.
7. Jeffinho hanya mencetak 3 gol dari 21 penampilan bersama Olympique Lyon pada 2023—2024
Penyerang Brasil terakhir yang membela Olympique Lyon sebelum Endrick adalah Jeffinho. Winger setinggi 1,76 meter ini membela mereka pada Januari 2023—Januari 2024. Ia hanya bermain 21 kali dan mencetak 3 gol. Jeffinho bergabung dari Botafogo dan meninggalkan Lyon untuk kembali ke klub yang sama. Perekrutannya memang lebih beraroma bisnis dibanding taktik. Sebab, Botafogo merupakan klub yang juga dimiliki pemilik Lyon saat itu, John Textor.
Ada total 28 pemain Brasil yang membela Olympique Lyon sebelum Endrick. Tujuh nama di atas mengisi pos lini depan. Endrick mengikuti jejak mereka dengan bergabung sebagai pinjaman dari Real Madrid. Ia membutuhkan kepindahan ini demi membangkitkan kariernya yang menurun akibat menit bermain yang minim di Santiago Bernabeu. Begitu pun Lyon yang memerlukan tambahan tenaga untuk menggedor gawang lawan. Akankah keduanya saling menguntungkan sampai akhir 2025/2026?


















