Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sudah Deal, Fans Tottenham Hambat Harry Kane Boyong ke Bayern

instagram.com/harrykane
instagram.com/harrykane

Jakarta, IDN Times - Saga Harry Kane yang melibatkan Tottenham Hotspur dan Bayern Muenchen akhirnya tuntas. Kedua tim akhirnya sepakat soal mahar sang pemain yang mencapai 86,4 juta poundsterling atau sekitar Rp1,6 triliun.

Disinyalir, nilai penjualan Kane ini melebihi 100 juta euro, harga yang dipatok Tottenham. Sialnya, saat kesepakatan ini sudah terjalin, tetap ada hambatan dalam kepindahan Kane. Mereka adalah fans Tottenham.

1. Fans Tottenham tak mau Kane pergi

Harry Kane. (Twitter.com/Squawka)
Harry Kane. (Twitter.com/Squawka)

Dilansir talkSPORT, fans Tottenham rupanya jadi ganjalan tersendiri bagi kepergian Kane ke Bayern. Pada laga pramusim terakhir klub, 6 Agustus lalu, mereka menyanyikan chant agar Kane tidak pergi ke Jerman.

"Harry Kane, kami ingin kamu tetap bertahan di sini," ujar chant tersebut dengan lantang.

2. Harry Kane memang sosok kunci di Tottenham

Harry Kane. (Twitter.com/Squawka)
Harry Kane. (Twitter.com/Squawka)

Tidak heran fans Tottenham ingin Kane tetap bertahan. Sejak 2011, dia menjelma menjadi mesin gol bagi klub, dengan torehan 280 gol dari 435 laga di semua kompetisi.

Kane juga kerap menyabet gelar topskorer Premier League, yakni pada musim 2015/16, 2016/17, dan musim 2020/21. Dia juga pernah meraih gelar sepatu emas Piala Dunia pada 2018. Kontribusinya terasa di Tottenham.

3. Bola ada di tangan Harry Kane

potret Harry Kane (instagram.com/harrykane)
potret Harry Kane (instagram.com/harrykane)

Sebelumnya, transfer Kane ke Bayern ini terhambat, lantaran Tottenham menolak beberapa tawaran yang diberikan Bayern. Namun, sekarang Tottenham secara tidak langsung sudah mengizinkan Kane pergi.

Bola pun ada di tangan Harry Kane. Akankah dia tetap setia bersama Tottenham Hotspur, atau mengejar kemungkinan baru bernama trofi di Bundesliga bersama Bayern Muenchen?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us