Jakarta, IDN Times - Hubungan antara Ed Woodward, CEO Manchester United, dengan suporter Setan Merah, tampaknya terus merenggang dan kini masuk ke tahapan yang serius.
Terbaru, pada Rabu (29/1) subuh waktu Indonesia, dikabarkan bahwa kediaman Woodward di Manchester mendapat ancaman teror dari sekelompok suporter United yang kesal dengan kebijakan Woodward di klub pujaan mereka.
Dari berbagai video yang viral di media sosial, tampak sejumlah suporter United tengah berada di depan kediaman Woodward dan menyalakan suar atau flare lalu melemparnya ke arah rumah petinggi Manchester United tersebut.
Di video juga tampak para suporter yang mengenakan penutup kepala itu lantang meneriakkan kalimat, "Woodward harus mati!". Untuk diketahui sebelumnya, Woodward dan keluarganya sendiri kabarnya tidak sedang berada di rumah ketika kejadian itu terjadi.
Menanggapi hal ini sendiri, pihak klub sudah mengeluarkan pernyataan resmi.
"Manchester United malam ini mendapat kabar bahwa ada insiden yang terjadi di depan rumah salah satu pekerja kami. Kami tahu bahwa dunia sepak bola akan berada di belakang kami dan mendukung upaya kami bersama kepolisian untuk menangkap pelaku tindakan tersebut," ujar rilis tertulis United dikutip dari Sky Sports.
"Suporter yang mengekspresikan opininya adalah satu hal, tapi tindakan kriminal yang membahayakan nyawa adalah hal berbeda. Tidak ada maaf untuk hal seperti ini," tegas klub terkait insiden ini.
Ed Woodward sendiri memang dicap beberapa kelompok suporter Setan Merah sebagai biang kerok di balik performa fluktuatif klub ini di Premier League.
Manchester United ada di peringkat 5 klasemen sementara dan tertinggal sangat jauh dari rival sengitnya, Liverpool, yang belum terkalahkan sejauh ini di Liga Inggris. Kebijakan transfer Woodward yang tak tepat dirasa suporter turut andil di balik performa jelek Anthony Martial dan kolega musim ini.