Jakarta, IDN Times - Presiden Barcelona, Joan Laporta, hingga kini masih berupaya untuk mengatur kontrak baru untuk Lionel Messi. Namun, ada aturan LaLiga yang menghalangi finalisasi dari kontrak Messi.
"Kami ingin Messi tetap bertahan di Barcelona, dan semua upaya untuk mempertahankan Messi sudah kami lakukan. Namun, upaya kami ini terhalang aturan finansial LaLiga," ujar Laporta, dilansir ESPN FC.
Aturan finansial LaLiga yang dimaksud oleh Laporta ini terkait dengan salary cap Barcelona. Salary cap dari Barcelonamasih tinggi, yakni 671 juta euro. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan Maret 2021, yakni 347 juta euro.
Untuk menyeimbangkan salary cap, Barcelona sudah menjual beberapa pemain, seperti Luis Suarez, Arturo Vidal, dan Ivan Rakitic. Namun, usai mendatangkan beberapa pemain baru, seperti Sergio Aguero dan Memphis Depay, salary cap Barcelona membengkak lagi.
Ke depan, agar salary cap Barcelona kembali menjadi seimbang, harus ada beberapa bintang lagi yang dijual. Saat ini, mereka masih diperkuat oleh Samuel Umtiti, Philippe Coutinho, dan Miralem Pjanic.
Minimal, Barcelona harus menjual satu di antara Coutinho, Pjanic, atau Umtiti. Jika tidak, mereka akan kesulitan melakukan finalisasi kontrak untuk Messi. Apalagi, gaji Messi juga diperkirakan tetap tinggi, di kisaran ratusan juta euro per musim.
Hari yang ditakutkan Barcelona akhirnya tiba. Lionel Messi, per 1 Juli 2021, resmi jadi pemain tanpa klub setelah kontraknya habis. Jadi, saat ini Lionel Messi sudah berhak untuk melakukan pembicaraan bersama klub-klub lain.
Namun, Barcelona agaknya akan berusaha keras untuk mempertahankannya, mengingat peran pria Argentina itu masih signifikan.