Thomas Muller dan Piala Eropa yang Tak Kunjung Berjodoh, Gagal Lagi!

Thomas Muller bukannya tak bisa memberikan kontribusi saat berseragam Timnas Jerman. Jika dibandingkan dengan Piala Eropa, Muller justru bisa berbuat banyak di ajang yang lebih bergengsi, Piala Dunia. Muller telah bermain di tiga edisi Piala Dunia.

Bahkan sejak edisi perdananya pada tahun 2010, ia tampil mengesankan. Pada edisi berikutnya, ia termasuk bagian Jerman saat jadi juara dunia pada tahun 2014. Ia bahkan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Piala Dunia dengan torehan 10 gol. 

Piala Eropa 2012 menjadi edisi perdana Thomas Muller setelah tampil impresif di Piala Dunia 2010. Sebelum turnamen digelar, Muller memiliki rekor bagus sebagai pemain paling diandalkan Joachim Low di babak kualifikasi. Saat itu, Jerman memang berhasil melaju ke babak semifinal.

Tapi Muller gagal bersinar di turnamen ini. Beroperasi di lini depan, pemain Bayern Munchen ini gagal sarangkan satupun gol. Bahkan pada pertandingan perempat final melawan Yunani dan semifinal melawan Italia, Muller hanya dimainkan sebagai pemain pengganti.

Pada Piala Eropa 2016 yang jadi edisi keduanya, Thomas Muller kembali tak bisa bersinar. Saat itu, Jerman kembali melaju ke babak semifinal. Namun kontribusi Muller cukup minim dan ia juga kembali gagal mencetak gol ke gawang lawa.

Padahal saat itu, Muller dipasang sebagai penyerang oleh Joachim Low. Bahkan dari titik putih, Muller tetap tak mampu cetak gol saat melawan Italia dan mencatatkan rekor buruk. Muller jadi pemain Jerman pertama yang eksekusi penaltinya gagal setelah Uli Stielike di Piala Dunia 1982.

Menjelang Piala Eropa 2020, situasi Thomas Muller di Timnas Jerman cukup pelik. Sang pemain diparkir selama hampir dua tahun oleh Joachim Low. Namun akhirnya, Muller mendapat panggilan untuk memperkuat Jerman di Piala Eropa 2020 yang jadi kesempatan ketiganya.

Ia tentu sangat berambisi untuk melengkapi raihan gelarnya dengan menjuarai Piala Eropa 2020. Namun lagi-lagi, Muller seperti tak bisa berbuat banyak di Piala Eropa. Setelah berjuang di babak grup, Der Panzer langsung terdepak di babak 16 besar. Lagi-lagi, Thomas Muller tak mampu catatkan gol dari 4 pertandingan. 

Sebenarnya ada yang berbeda dengan Thomas Muller di Piala Eropa 2020 kali ini. Seperti yang kita tahu, Muller menggunakan nomor 25 di Bayern Munchen. Sementara di timnas Jerman, Muller sering kali menggunakan nomor 13. Muller memilih nomor itu karena pendahulunya, Gerd Muller, bisa sukses. Padahal bagi sebagian besar orang, nomor 13 dianggap sebagai nomor sial.

Selain alasan itu, Muller memilih nomor 13 karena tanggal lahirnya, di mana ia lahir pada 13 September 1989. Sementara di Piala Eropa 2020 ia menggunakan nomor punggung 25. Hal tersebut menyusul aturan setiap tim boleh membawa 26 pemain.

Meskipun demikian, performanya tak kunjung membaik di Piala Eropa meskipun sudah menggunakan nomor 25. Itu berarti, tak ada kutukan nomor 13 bagi Muller di Piala Eropa.

Piala Eropa 2020 bisa saja menjadi kesempatan terakhir Thomas Muller. Saat ini usianya sudah menginjak 31 tahun, kemungkinan tak akan bertahan lama lagi di timnas Jerman. Menurut kamu, apa penyebab Muller selalu gagal di Piala Eropa?