Melihat tim besar sukses merengkuh trofi atau sekadar memuncaki klasemen sementara sudah biasa. Namun, rasanya akan berbeda ketika yang berhasil melakukannya adalah tim-tim underdog alias nonunggulan.
Riset Jong Han Kim dkk berjudul "Rooting for (and then Abandoning) the Underdog" dalam Journal of Applied Social Psychology menemukan dua faktor yang bisa menjelaskan kecenderungan manusia mencintai tim-tim underdog. Pertama, tiap manusia harus melalui proses tumbuh dan berkembang dari bayi dengan segala keterbatasannya. Ini membuat tim underdog terasa dekat karena mengingatkan kita kepada perjuangan diri sendiri.
Kedua, budaya serta produk-produknya memiliki kecenderungan untuk mengglorifikasi tokoh-tokoh yang harus melalui kesulitan dalam hidupnya. Melihat perjuangan seseorang dari bawah akan lebih melegakan ketimbang perjuangan pihak yang sudah memiliki privilese.
Teori lainnya dikumpulkan Joseph Stromberg untuk Vox dalam artikel "The Science of Why We Love to Root for Underdogs". Mulai dari keinginan manusia untuk melihat dunia yang adil, kecenderungan kita berbahagia di atas penderitaan orang lain (dalam hal ini tim yang lebih diunggulkan dan mendominasi), hingga perasaan puas yang lebih besar saat melihat tim nonunggulan berjaya, disertai rasa kecewa yang tak terlalu besar ketika mereka tidak berhasil memenuhi ekspektasi.
Tak heran kalau tim-tim underdog akan langsung mencuri perhatian dan sering disebut tim paling seru ditonton, terutama dalam ranah olahraga yang level kompetisinya tinggi. Khusus buat penggemar sepak bola, kamu mungkin sudah menandai beberapa tim yang masuk kategori tersebut.
Coba cocokkan dengan daftar tim sepak bola paling seru ditonton sepanjang 2022 berikut.