Leicester Bangkit Pasca Pecat Ranieri: Bukti Pemain Memang Sudah Tidak Sejalan?

Sejak Ranieri di Pecat, Leicester Belum Mengalami Kekalahan.

Liga Inggris musim 2015/2016 adalah musim yang sangat indah buat Leicester City, salah satu Tim sepak bola yang berada di kota kecil Midlands Inggris. Klub yang berjuluk The Fox dan bermarkas di King Power itu mengejutkan pecinta sepak bola, terutama Liga Inggris.

Pasalnya, klub yang biasanya hanya memasang target minimal dapat bertahan di kompetisi tertinggi Inggris itu dapat meraih gelar juara Premier League untuk pertama kalinya dalam sejarah. Orang - orang bahkan menyebutkan kisah Leicester ini seperti cerita di negeri dongeng.

Claudio Ranieri, dia adalah manajer yang mampu merebut Trofi Liga Inggris untuk Leicester. Ranieri mengarungi kompetisi Liga Inggris dengan pemain - pemain yang bisa disebut seadanya, bahkan mereka tidak mempunyai pemain kelas dunia untuk bersaing di liga yang sangat ketat tersebut. Namun siapa yang menyangka, pelatih berkebangsaan Italia tersebut mampu membuat Leicester juara sekaligus mengangkat nama beberapa pemain Leicester, seperti sang kapten Wes Morgan, Robert Huth, Christian Fuchs, Danny Drinkwater, Andy king, Marc Albrighton, Kasper Schmeichel, N'Golo Kante, Riyad Mahrez, hingga Jamie Vardy.

Ranieri mengangkat Trofi Premier League bersama pemain Leicester City

Leicester Bangkit Pasca Pecat Ranieri: Bukti Pemain Memang Sudah Tidak Sejalan?dailymail.co.uk

Kisah dongeng pun berlalu, mereka harus menjalani musim 2016/2017 dengan predikat "Champions of England". Sang Manajer pun di hadapkan dengan situasi yang berbeda karena selain harus bertarung di 3 kompetisi yang ada di Inggris, mereka juga harus bertarung di kasta tertinggi Eropa yaitu Liga Champions.

Di Liga Inggris sendiri Ranieri tidak memasang target tinggi, haya 40 poin. Ya, 40 poin adalah target utama sang pelatih karena dianggap aman untuk bertahan di kasta tertinggi liga. Maklum, itu target yang realistis mengingat di musim ini Klub - Klub Top di Inggris kedatangan banyak pelatih baru semisal Pep Guardiola di kubu Manchester City, Antonio Conte untuk Chelsea, dan Jose Mourinho yang menangani Manchester United.

Seiring berjalannya musim baru, permainan Leicester jauh seperti musim dimana mereka meraih Gelar Juara. Keganasan si rubah serasa hilang dan mereka sulit menemukan permainan terbaiknya di liga. Keadaan pun berbanding terbalik ketika mereka bertarung untuk pertama kalinya di kompetisi UCL, mereka bahkan bisa lolos dari Fase Group.

Tetapi, hal itu lantas tak membuat Sang Manajer bisa merasa puas karena di liga mereka bisa saja masuk dalam jurang degradasi atau bahkan bisa terlempar dari Liga Premier Inggris di musim selanjutnya. Hasil - hasil buruk yang terus menimpa Leicester pun membuat Sang pemilik klub harus memutar otak dan membuat keputusan agar bisa menyelamatkan klub tersebut dari jurang degradasi.

Puncaknya adalah beberapa hari setelah Leicester takluk 2-1 dari Sevilla diajang Liga Champions, manajemen klub memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan sang pelatih italia. Ya, Ranieri harus angkat koper karena dia dipecat oleh klub.

Ranieri harus angkat kaki dari King Power

Leicester Bangkit Pasca Pecat Ranieri: Bukti Pemain Memang Sudah Tidak Sejalan?dailystar.co.uk

Dipecatnya sang pelatih menimbulkan beragam komentar dan spekulasi. Banyak yang menyayangkan karena Ranieri sudah terlanjur di cap sebagai orang yang sangat berjasa untuk Leicester City dengan kisah dongennya yang mampu mendaratkan Title Liga Inggris di King Power.

Ada juga yang menyebutkan bahwa sang manajer telah kehilangan respect dari beberapa pemain karena keputusan - keputusan yang dibuatnya, hingga ada kabar beberapa pemain seperti Kasper Schmeichel, Robert Huth, Wes Morgan, Danny Drinkwater, Andy King dan sang striker Jamie Vardy pun ikut merencanakan pemecatan sang pelatih bersama manajemen klub. Tetapi berita tersebut tidak ditanggapi oleh pemain yang bersangkutan. Akhirnya Leicester menunjuk asisten Ranieri, Craig Shakespeare untuk menjadi pelatih utama tim.

Craig Shakespeare gantikan Ranieri di Leicester

Leicester Bangkit Pasca Pecat Ranieri: Bukti Pemain Memang Sudah Tidak Sejalan?dailymail.co.uk

Craig Shakespeare yang ditunjuk untuk menggantikan ranieri dengan status caretaker menjalani debutnya dengan melakoni laga kontra Liverpool. Hasilnya juga mengejutkan, Leicester seolah kembali ke performa saat dimana mereka mampu meraih gelar juara di musim 2015/2016.

Debut pertama pelatih anyar pun mendapatkan hasil positif mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1. Laga kedua juga dilalui cukup baik oleh Leicester dengan mengalahkan Hull City dengan skor yang sama 3-1. Di ajang Liga Champions, Leicester mampu membalikan keadaan di UCL ketika mereka mengalahkan Sevilla di leg kedua dengan skor 2-0 dan unggul agregat 3-2 sehingga berhak lolos ke perempat final. Terakhir mereka mampu mengalahkan tuan rumah West Ham United dengan skor 2-3.

Selebrasi Vardy setelah mencetak gok ketiga untuk Leicester

Leicester Bangkit Pasca Pecat Ranieri: Bukti Pemain Memang Sudah Tidak Sejalan?dailymail.co.uk

Serangkaian hasil positif yang di raih oleh Leicester memunculkan kembali dugaan yang menyebutkan bahwa para pemain memang sudah tidak sejalan lagi dengan Ranieri sehingga membuat dia harus di pecat, walaupun sang Vice Chariman Leicester City, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, sempat membantah kabar tersebut.

Kisah dongeng pun sudah berakhir dan Leicester harus memulai lagi petualangannya dengan nahkoda baru. Mereka harus meraih kemenangan sebanyak - banyaknya agar bisa terhindar dari ancaman degradasi. Kita lihat apakah Leicester bakal mampu merangkai kisah dongeng untuk yang kedua kalinya bersama manajer anyarnya seiring dengan hasil positif yang terus mereka dapatkan.

Timotius Ivaniar Farandi Photo Writer Timotius Ivaniar Farandi

Penikmat Sepak Bola

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya