PSSI Buat Rancangan Besar Sepak Bola Wanita, FIFA Ikut Bantu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PSSI tengah membuat rancangan besar terkait sepak bola wanita Indonesia. Dalam prosesnya, PSSI mendapat bimbingan langsung dari Director FIFA Women Football Asia, Simon Antoine Toselli.
Hal itu diungkapkan anggota Komite Eksekutif PSSI, Vivin Cahyani, ketika menghadiri peresmian Supersoccer Arena, di Kudus pada Minggu (3/9/2023). Rancangan besar itu meliputi kompetisi dan pembinaan usia dini.
"Kami lagi susun master plan-nya. Kami bertekad membangun lagi sepak bola putri, makanya saya tarik Simon," kata Vivin saat ditemui.
1. Ingin hidupkan kompetisi yang sudah lama mati suri
PSSI ingin kembali menghidupkan Liga 1 Putri yang telah lama mati suri. Kompetisi tersebut langsung tertidur setelah mengakhiri musim perdananya pada 2019 lalu.
Namun, Liga 1 Putri baru memungkinkan bergulir pada tahun depan. Masih banyak akar masalah yang harus diselesaikan PSSI sebelum Shafira Ika dan kolega beraksi di atas lapangan.
"Kayaknya enggak keburu di tahun ini. Mungkin awal tahun depan. Kami lagi susun formatnya bagaimana, nanti tinggal presentasi ke Ketum PSSI (Erick Thohir)," ujar Vivin.
Baca Juga: PSSI Gandeng Swasta untuk Pembinaan Sepak Bola Wanita
2. Hanya 10 tim
Kompetisi tersebut rencananya baru akan diikuti 10 tim Liga 1. Demi mengakali bujet yang terbatas, PSSI akan menggunakan sistem bubble di Pulau Jawa.
"Kendalanya itu memang talent-nya kurang karena gak semua klub Liga 1 itu punya tim putri. Makanya, 10 tim dulu dan akan difokuskan penyelenggaraannya di Pulau Jawa supaya tidak high cost," kata Ketua Komite Sepak Bola Wanita tersebut.
3. Fokus tingkatkan pengembangan usia dini juga
PSSI tak menampik bahwa sepak bola wanita Indonesia tertinggal dari negara berkembang lainnya. Maka dari itu, PSSI ingin membenahinya mulai dari akar rumput.
"Saya sendiri baru pulang dari Sydney untuk ikut Konvensi Sepakbola Wanita Dunia. Di situ, kita lihat benar-benar tertinggal, bahkan dengan South Sudan. Negara penuh konflik, tapi mereka sudah ikut World Cup Qualifier. Kita dengan dua ratus juta penduduk, kalau enggak dimulai dari sekarang, kapan lagi?" ujar Vivin.
Baca Juga: Sepak Bola Wanita Indonesia: Mengubah Stigma Demi Bangkit