Wapres Ma'ruf Amin Dukung Satgas Antimafia Sikat Tikus Sepak Bola
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin ingin melihat sepak bola Indonesia bersih dari praktik mafia. Ma'ruf meminta Satgas Antimafia Bola memberantas praktik haram ini sampai ke akar-akarnya.
Pesan itu disampaikan saat menerima kunjungan Satgas Independen Antimafia Bola dan Satgas Antimafia Bola Polri, Selasa (17/10/2023). Ma'ruf meminta mereka untuk memberantas mafia hingga tuntas.
"Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi. Baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya, harus dibersihkan," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya.
1. Hambat prestasi sepak bola Indonesia
Ma'ruf merasa praktik haram tersebut menghambat prestasi sepak bola tanah air. Padahal, Ma'ruf menyebut, Indonesia pernah dijuluki Brasil dari Asia dan label itu dianggapnya rusak karena marak pengaturan skor.
"Dulu, kita dijuluki sebagai Brasilnya Asia. Di era Ramang, Andjas Asmara, Junaidi Abdillah, Iswadi Idris, Abdul Kadir dan Risdianto. Kita bisa tahan Korea Selatan, bahkan menang. Sekarang prestasi Korea Selatan sudah mendunia, kita masih berkubang masalah. Karena ada masalah nonteknis yang dibiarkan. Pengaturan skor, suap, dan perjudian," ujar Ma'ruf.
Baca Juga: Satgas Mafia Bola Kembali Tetapkan 2 Tersangka Pengaturan Skor Liga 2
2. Minta Satgas kerja keras
Ma'ruf mengapresiasi keberadaan Satgas Independen Antimafia Bola dan Satgas Antimafia Bola Polri. Demi memajukan sepak bola Indonesia, kedua satgas itu diminta Ma'ruf untuk bekerja keras.
"Sekali lagi, saya mendukung dan melakukan tindakan tegas baik dalam lingkup football family maupun hukum negara. Insya Allah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih," ujar Ma'ruf.
3. Sudah ada 8 tersangka
Sejauh ini, sudah ada delapan tersangka yang ditetapkan kepolisian terkait praktik mafia bola. Namun, jumlah tersebut dipastikan bakal bertambah dalam waktu dekat.
"Dari delapan tersangka ini kasusnya akan kami kembangkan dengan terus dilakukan penyidikan dan penyelidikan. Terima kasih kepada Pak Wapres yang sangat peduli terhadap sepak bola Indonesia. Kami akan terus bekerja cepat, tepat, dan akurat untuk melakukan bersih-bersih dari praktik kotor di sepakbola Indonesia," kata Irjen Pol Asep Edi Suheri.
Baca Juga: PBSI Bentuk Satgas Jelang Olimpiade 2024, Gak Dipimpin Ketum