5 Peraih Gelar Top Skor Primeira Liga dari Luar Eropa, Banza Menyusul?

Pertama, ada Jackson Martinez, striker asal Kolombia yang membela FC Porto pada 2012–2015. Martinez memang hanya 3 musim bermain di Liga Portugal, tetapi prestasinya luar biasa. Selama 3 musim tersebut, ia selalu menjadi top skor Primeira Liga.

Pada 2012/2013 alias musim debutnya, Martinez menjadi top skor dengan catatan 26 gol dalam 30 penampilan. FC Porto pun merebut gelar juara Primeira Liga musim tersebut berkat ketajaman Martinez. Selanjutnya, ia juga menjadi top skor Primeira Liga 2013/2014 dengan 20 gol dan 2014/2015 dengan 21 gol.

Secara keseluruhan, Martinez mencetak 92 gol di semua ajang selama membela FC Porto. Sayangnya, ia lalu memilih hengkang ke Atletico Madrid dan ternyata flop di Spanyol. Sejak itu, nama Martinez tak terdengar lagi di dunia sepak bola hingga pensiun pada 2020.

Berikutnya, ada Jonas Goncalves Oliveira, striker Benfica pada 2014–2019. Pemain asal Brasil itu dua kali menjadi top skor Primeira Liga. Yang pertama ia raih pada 2015/2016 dengan torehan 32 dalam 34 penampilan. Berikutnya, ia merebut gelar yang sama pada 2017/2018. Saat itu, catatannya malah lebih hebat, yaitu 34 gol dalam 30 laga.

Statistik total Jonas bersama Benfica adalah 137 gol dalam 183 penampilan di semua ajang. Jumlah itu membuatnya jadi pemain asing tertajam kedua dalam sejarah Benfica. Ketajaman Jonas juga membuahkan 9 trofi bagi Benfica, termasuk 4 gelar Primeira Liga. Benfica pun menjadi klub terakhir bagi Jonas hingga ia gantung sepatu pada 2019.

Pada 2019/2020, gelar top skor Primeira Liga kembali direbut striker Benfica asal Brasil. Ia adalah Carlos Vinicius yang saat itu baru didatangkan dari Napoli. Tak butuh waktu lama, Carlos Vinicius langsung tajam bersama Benfica. Ia mencetak 18 gol di Primeira Liga 2019/2020, setara dengan torehan Mehdi Taremi dan Pizzi.

Sayangnya, Carlos Vinicius justru dipinjamkan ke klub-klub lain dalam 2 musim berikutnya. Hasilnya pun tidak maksimal karena ia tidak menjadi pilihan utama di lini depan. Akhirnya, Carlos Vinicius dilepas ke Fulham pada musim panas 2022 dan masih bertahan hingga kini.

Mehdi Taremi juga menjadi pencetak gol terbanyak di Premiera Liga 2019/2020. Sejajar dengan Carlos Vinicius, Taremi juga membuat 18 gol bersama klubnya saat itu, Rio Ave. Padahal, itu adalah musim pertama Taremi di Eropa. Sebelumnya, striker asal Iran itu hanya pernah bermain di negaranya sendiri dan di Qatar.

Karena ketajamannya, Taremi pun tak bertahan lama di Rio Ave. Ia segera dibajak FC Porto dan dijadikan striker utama. Hasilnya tak sia-sia karena Taremi sukses mempertahankan ketajamannya. Ia konsisten mencetak lebih dari 20 gol per musim di semua ajang bersama FC Porto.

Pada 2022/2023, Taremi berhasil merebut gelar top skor keduanya. Ia mencetak 22 gol dalam 33 penampilan di Primeira Liga. Taremi adalah pemain pertama yang menjadi top skor Primeira Liga bersama dua klub sejak Mario Jardel pada 2002.

Satu nama lagi adalah Darwin Nunez, striker Uruguay yang memperkuat Benfica pada 2020–2022. Pada musim pertamanya, Nunez tak langsung tajam bersama Benfica. Namun, pada 2021/2022, ia bersinar dengan torehan 34 gol di semua ajang. Itu termasuk 26 gol di Primeira Liga yang menghasilkan gelar top skor.

Sayangnya, Nunez tak sempat mempersembahkan trofi bagi Benfica. Ia keburu digaet Liverpool pada musim panas 2022. Capaian terbaik Nunez bersama Benfica hanyalah menjadi finalis Piala Portugal 2020/2021 dan Piala Liga Portugal 2021/2022.

Dalam 10 musim terakhir, gelar top skor Primeira Liga dimenangi pemain non-Eropa sebanyak 7 kali. Tradisi itu bisa berlanjut pada 2023/2024 jika Simon Banza bertahan di puncak daftar top skor Primeira Liga hingga akhir musim. Mampukah Banza melakukannya?