Witan Sulaiman ke Lechia Gdansk Demi Popularitas Klub?

Namun demikian, kemampuan Witan untuk bersaing di Lechia Gdansk dipertanyakan media tersebut. Mereka menilai sang pemain jarang menit bermain selama membela Radnik Surdulica. 

“Dia bermain untuk klub Liga Super Serbia selama dua musim terakhir. Kata 'bermain' agak berlebihan di sini, karena jika Anda percaya catatan dari soccerway menunjukkan dia bermain hanya 110 menit di liga,” kata Sport Interia dalam artikelnya.

Walhasil, usaha Lechia Gdansk untuk mendapatkan Witan dianggap sebagai cara mereka menaikkan kembali popularitasnya. Hal tersebut juga diamini jurnalis Polandia, Pat Novak. Menurut dia, hal itu terbukti sukses saat Egy didatangkan beberapa tahun lalu. 

Popularitas Lechia melonjak tajam usai pemain jebolan Diklat Ragunan itu datang. Walau tak menunjukkan kontribusi yang maksimal di lapangan, mereka bisa mendapatkan sponsor dari Asia. 

Setelah kepergian Egy, Lechia bahkan kehilangan sponsornya dan akun Instagram ditinggal banyak pengikutnya yang merupakan penggemar Egy. Mereka ramai-ramai meng-unfollow klub tersebut lantaran sudah tak lagi memiliki pemain asal Indonesia.

Kini, manuver kembali dilakukan Lechia. Mereka pun kembali punya kans untuk mendatangkan sponsor baru dan kembali menaikkan popularitas lagi jika benar-benar mendatangkan Witan. Terlebih, sang pemain juga punya nama besar di sepak bola tanah air.

Terlepas dari tujuan itu, banyak pihak berharap Witan bisa menorehkan prestasi lebih baik jika resmi jadi milik Lechia. Terlebih, ia sudah punya pengalaman lebih dulu bermain di kompetisi kasta tertinggi Serbia dalam dua musim terakhir. 

Setidaknya, kedatangan Witan Sulaiman tak hanya positif untuk marketing klub saja. Lebih dari itu, ia bisa memberikan prestasi terbaik untuk Lechia Gdansk dan membuktikan diri layak bermain di kompetisi Eropa.