5 Fakta Tentang Liga Singapura, Liga yang Sepi Penonton
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kita sering mendengar tentang liga sepak bola di Asia Tenggara seperti Liga Malaysia atau Liga Thailand. Beberapa pemain kita pun pernah merumput pada kompetisi di dua negara tersebut.
Namun bagaimana dengan Liga Singapura? Liga Singapura yang dikenal dengan nama Singapore League masih terdengar samar di telinga kita.
Dengan jumlah peserta yang sedikit, fanatisme akan bola yang rendah juga jumlah penonton yang sedikit wajar saja jika Liga Singapura jarang terdengar di telinga kita. Bahkan media massa di luar Singapura pun jarang ada yang memberitakannya.
Berikut ini ialah lima fakta tentang Liga Singapura yang perlu diketahui.
1. Baru Terbentuk Pada Tahun 1996.
Klub Singapura sebelum tahun 1995 ikut bergabung dalam Liga Malaysia. Namun karena ada cekcok masalah pemasukan tiket antara Federasi Sepakbola Malaysia dan Federasi Sepakbola Singapura, maka pada kemudian Federasi Sepakbola Singapura mengundurkan diri.
Kemudian pada tahun 1996 mereka membuat liga domestik sendiri. Seperti yang terlihat pada foto diatas, pembukaan perdana liga ini dibuka dengan laga seremoni antara Singapore All Stars melawan tim nasional Thailand.
2. Jumlah Pesertanya Haya 9 Klub.
Kini peserta di Liga Singapura hanyalah 9 klub. Jumlah klub peserta terbanyak yang pernah dicatat di Liga Singapura ialah 13 klub dan itu terjadi di tahun 2012. Warrior FC tercatat sebagai pemegang juara terbanyak dengan rekor 9 kali menjadi juara di Liga Singapura diikuti dengan Tampines Rovers dengan memegang gelar sebanyak 5 kali. Selain itu, Etoile FC (Perancis) merupakan klub asing pertama yang menjuarai liga.
Editor’s picks
3. Klub Asing Bisa Ikut Bergabung.
Untuk menambah liga menjadi lebih kompetitif sekaligus menarik penonton Federasi Sepakbola Singapura mengizinkan klub asing untuk ikut bergabung dalam liganya. Saat ini Liga Singapura diikuti oleh dua tim asing yakni dari Jepang yang diwakili Albirex Niigata dan dari Brunei Darusallam yag diwakili DPPMFC ( Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club). Sebelumnya pernah ada klub dari Cina, Perancis, hingga Afrika.
4. Memiliki Laporan Keuangan yang Ketat.
Meskipun hanya diikuti oleh sedikit kontestan, Liga Singapura menjalankan dijalankan secara profesional. Mereka memiliki aturan terkait pelaporan keuangan. Klub asing harus memiliki izin dari AFC, FIFA dan federasi asal klub.
Lebih dari itu klub asing akan terdaftar dan diverifikasi oleh The Registrar of Societies sehingga pemerintah dapat memantau finansial dan pajak klub tersebut. Untuk mengikuti liga malaysia juga klub bersangkutan juga harus menyimpan deposit sebesar 5 Miliar Rupiah.
5. Sepi Penonton.
Kekhawatiran Federasi Sepakbola Singapura ialah semakin menurunnya jumlah penonton. Dengan penonton hanya sekitar 3000-an per pertandingan dan jumlahnya terus menurun, maka hal ini akan mempengaruhi pemasukan buat klub.
Banyak penonton di Singapura merasa bosan dengan liganya sendiri dan akhirnya memiliih untuk menonton pertandingan Liga Inggris di televisi. Faktor geografis yang berdekatan juga membuat suporter secara emosional tidak memiliki kedekatan dengan klub di daerahnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.