5 Tips Stalking Media Sosial Mantan Tanpa Ketahuan Olehnya, Malu!

- Gunakan akun kedua atau akun palsu untuk stalking mantan tanpa ketahuan
- Nonaktifkan fitur-fitur yang bisa membocorkan aktivitasmu saat stalking
- Memanfaatkan mode penyamaran di browser untuk melihat profil publik mantan tanpa meninggalkan jejak
Setelah hubungan asmara berakhir, rasa penasaran terhadap kehidupan mantan sering kali masih menghantui. Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan stalking media sosial mereka. Meski bisa menghilangkan rasa penasaran, melakukan stalking secara terang-terangan bisa menimbulkan masalah baru, mulai dari ketahuan hingga dianggap belum move on.
Meskipun terdengar biasa-biasa saja, stalking media sosial membutuhkan kehati-hatian, terutama jika kamu ingin tetap menjaga harga diri dan tidak ingin diketahui. Aktivitas ini bisa menjadi cara untuk menyembuhkan rasa penasaran atau sekadar menghibur diri, selama tidak dilakukan secara obsesif. Berikut ini adalah lima tips cerdas agar kamu bisa stalking media sosial mantan tanpa ketahuan.
1. Gunakan akun kedua atau akun palsu

Trik paling populer dan aman adalah menggunakan akun kedua atau akun palsu (alias fake account). Dengan akun ini, kamu bisa bebas melihat story, like, hingga mengikuti aktivitas mantan tanpa harus takut ketahuan. Pastikan akun ini tampak meyakinkan, memiliki foto profil yang wajar, dan beberapa postingan agar tidak dicurigai sebagai akun palsu.
Penting untuk menggunakan akun ini secara bijak dan tidak melewati batas. Hindari mengirim pesan atau memberikan komentar, karena hal ini bisa mengundang kecurigaan. Tujuan utamanya adalah mengamati, bukan mengganggu. Pastikan juga akun ini tidak pernah terhubung dengan akun asli kamu agar tidak menimbulkan jejak digital yang bisa ditelusuri.
2. Matikan fitur "Seen" dan "Aktif"

Jika kamu masih mengikuti akun mantan dari akun asli, pastikan untuk menonaktifkan fitur-fitur yang bisa membocorkan aktivitasmu. Misalnya, matikan fitur "Seen" di Instagram DM atau "Last Seen" di WhatsApp dan Facebook Messenger. Ini akan membuatmu lebih tenang karena mantan tidak bisa mengetahui kapan kamu terakhir aktif atau apakah kamu sudah melihat pesan atau story mereka.
Fitur aktivitas seperti “sedang aktif” juga bisa membahayakan gerakanmu jika tidak dinonaktifkan. Dengan menonaktifkannya, kamu bisa stalking kapan pun tanpa khawatir terlihat sedang online. Langkah ini sederhana, tetapi sangat efektif dalam menjaga privasimu saat menjelajah diam-diam di media sosial mantan.
3. Gunakan private browsing

Jika kamu hanya ingin sekilas mengintip profil mantan tanpa login atau menggunakan akun lain, kamu bisa memanfaatkan mode penyamaran (incognito mode) di browser. Cara ini cukup efektif untuk melihat profil publik mantan, seperti di X atau TikTok, tanpa meninggalkan jejak aktivitas di akunmu.
Mode ini juga mencegah algoritma media sosial merekomendasikan konten mantan ke timeline-mu atau sebaliknya. Namun, metode ini hanya bisa bekerja jika akun mantan tidak diprivat. Jika mantanmu menggunakan akun pribadi, kamu perlu kembali ke opsi menggunakan akun kedua atau meminta bantuan dari teman yang masih follow mereka.
4. Jangan interaksi langsung

Kesalahan fatal saat stalking adalah melakukan interaksi secara langsung, seperti memberikan like, menonton story dari akun utama, atau bahkan mengirimkan emoji di story. Sekali kamu melakukan interaksi ini, kemungkinan besar kamu akan ketahuan sedang memperhatikan mereka. Ini bisa menimbulkan salah paham atau memperkeruh hubungan pasca-putus.
Jaga jarak secara digital tetap penting meskipun kamu penasaran. Gunakan tools seperti preview story downloader atau web viewer yang memungkinkan kamu melihat story tanpa harus terdeteksi sebagai viewer. Menggunakan cara ini, bantu kamu tetap bisa mengetahui kabar terbaru dari mantan tanpa harus muncul di daftar penonton story mereka.
5. Minta bantuan teman terdekat

Jika kamu merasa tidak nyaman stalking langsung, kamu bisa minta bantuan teman yang masih mengikuti mantanmu di media sosial. Mintalah update seperlunya, dan pastikan kamu tidak terlalu sering atau terlalu memaksa. Teman bisa menjadi "mata-mata" yang lebih aman dan netral dalam situasi ini.
Memanfaatkan teman adalah cara yang ampuh tapi tidak untuk menyalahgunakan kepercayaan teman dengan memaksa mereka mengirimkan tangkapan layar atau informasi pribadi yang melanggar batas. Gunakan bantuan mereka hanya jika benar-benar perlu, dan tetap hormati privasi mantanmu.
Melihat kembali kehidupan mantan melalui media sosial bukanlah hal yang salah selama dilakukan secara sehat dan tidak mengganggu. Rasa penasaran adalah hal wajar pasca putus, tetapi penting untuk tetap menjaga batasan agar tidak jatuh ke dalam perilaku obsesif yang menyakiti diri sendiri.