8 Merek HP Terkenal yang Kini Sudah Tidak Beredar, Pernah Punya?

Blackberry sempat menggemparkan teknologi HP di era 2000-an. Brand HP asal Kanada ini didirikan pada 1999 di bawah naungan Research in Motion (RIM). Blackberry mengalami kejatuhan saat memasuki dekade 2010-an karena minimnya inovasi yang mengakibatkan mereka kalah oleh Android dan iOS. Blackberry lalu sempat merilis beberapa HP Android namun tidak mampu bersaing. Akhirnya, Blackberry memutuskan untuk berhenti memproduksi HP untuk selamanya. 

Tidak banyak yang tahu kalau Microsoft juga pernah merilis smartphone dengan nama merek mereka sendiri. Itu dilakukan usai perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut membeli seluruh saham Nokia. Microsoft kemudian mengganti merek Nokia di tahun 2015 dengan Windows Phone Lumia besutan mereka. Tidak berlangsung lama, seperti yang diketahui kalau Microsoft memutuskan untuk menutup bisnis smartphone dan menjual nama Nokia ke HMD Global. Hal itu dilakukan Microsoft karena Windows Phone sudah tidak bisa bersaing dengan iOS dan Android. 

Ericsson Mobile Communication adalah sebuah perusahaan produsen ponsel asal Swedia yang didirikan pada 1989. Berbagai produk ponsel Ericsson sempat laris di pasaran pada era 1990-an. Ericsson mengalami kebangkrutan, kemudian melakukan merger dengan Sony pada 2001. Merger tersebut menghasilkan brand Sony Ericsson yang bertahan selama bertahun-tahun. Tetapi pada 2011, Sony memutuskan untuk menghapus Ericsson dari nama merek dagang mereka. 

Ini dia merek smartphone yang dulu pernah sangat populer di Indonesia karena harganya yang terjangkau. Andromax merupakan brand keluaran Smartfren untuk produk-produk Android khusus kelas smartphone entry level dan mid-range. Andromax sempat mengalami masa kejayaan dari 2012 sampai dengan 2017. Sayangnya, pihak Smartfren memutuskan untuk menghentikan produksi Andromax karena lebih berfokus pada layanan jaringan internet. 

Kiprah LG dalam memproduksi ponsel sebenarnya tidak bisa dianggap remeh. Perusahaan asal Korea Selatan ini sempat mengeluarkan berbagai HP keren, bahkan sebelum era Android. Akan tetapi, LG pada akhirnya harus mengakui kalau persaingan di industri smartphone sangat sulit. LG kalah secara telak dari Samsung yang sama-sama dari Korea Selatan. LG akhirnya memutuskan untuk berhenti memproduksi smartphone pada sejak 2021 silam. 

Siemens Mobile dulunya merupakan salah satu divisi Siemens, sebuah manufaktur industri asal Jerman. Siemens Mobile memproduksi produk HP dengan merek Siemens yang sempat menjadi salah satu pesaing utama Nokia di era kejayaannya. Siemens memproduksi ponsel sejak 1985 sebelum akhirnya perusahaan ini ditutup pada 2005 akibat penjualan yang terus menurun. Siemen Mobile kemudian dibeli oleh BenQ di tahun tersebut.

BenQ merupakan perusahaan elektronik asal Taiwan. Perusahaan ini mengakuisisi Siemens Mobile pada 2005 yang tengah mengalami kebangkrutan. Kemudian, BenQ sempat merilis berbagai produk ponsel dengan nama BenQ-Siemens. Sayangnya, penjualan mereka tidak terlalu berhasil. Pada 2007, divisi BenQ Mobile pun ditutup.  

Nama Nexian pernah menjadi primadona sebagai merek HP dengan harga terjangkau di awal 2010-an. Nexian sendiri adalah merek ponsel asal Indonesia yang dulu terkenal merilis berbagai HP dengan desain QWERTY ala Blackberry. Terakhir kali Nexian terdengar adalah pada 2015 ketika merilis Nexian Journey One yang merupakan salah satu produk Android One. Setelah itu, hingga kini Nexian sudah tidak terdengar lagi kabarnya.

Ternyata cukup banyak juga ya merek HP yang kini sudah tidak ada. Apakah kamu termasuk sebagai salah satu mantan pengguna merek-merek HP jadul di atas?