7 Faktor Alasan Nintendo Switch OLED Sangat Layak Dibeli

Jika ada satu hal yang membuat Switch OLED spesial dan layak untuk dibeli, hal itu tidak lain tidak bukan adalah layarnya. Sesuai namanya, layar Switch OLED menggunakan panel OLED yang tidak hanya mampu memberikan warna hitam yang lebih pekat, namun juga menghasilkan warna yang lebih tajam dan telah anti-glare alias tidak ada pantulan cahaya yang mengganggu jika dimainkan di bawah matahari yang terik.

Selain punya kualitas panel lebih baik, layar Switch OLED juga lebih besar dengan ukuran 7 inci, dibanding Switch biasa yang hanya punya ukuran layar 6,2 inci. Satu-satunya tidak mendapat pembaruan hanyalah resolusi yang sayangnya masih bertahan di 720p atau HD.

Dock menjadi salah satu bagian penting pada Switch di mana lewatnya, pemain jadi bisa bermain Switch di layar yang lebih besar seperti TV atau monitor. Pada Switch OLED, dock terasa lebih matang, dengan tidak hanya terlihat lebih istimewa namun juga terasa kokoh dan ringan di saat yang bersamaan.

Selain itu, dock Switch OLED juga punya ruang lebih lebar untuk meletakkan Switch, sehingga pengguna tidak perlu khawatir layar Switch mereka tergores ketika dalam mode docking. Tidak hanya itu, dock milik Switch OLED juga hadir dengan port Ethernet jikalau pemain ingin koneksi lebih cepat dan stabil untuk mengunduh game favorit mereka.

Switch OLED masih mendukung microSD untuk penyimpanan tambahan namun kini, penyimpanan internalnya dibuat lebih luas lagi dari yang sebelumnya 32GB menjadi 64GB. Jika dibandingkan dengan konsol lain seperti PS4 dan Xbox One, 64GB mungkin terlihat kecil, namun perlu diketahui pula jika game-game untuk Switch punya ukuran yang terbilang kecil.

Dengan kata lain, 64GB pada Switch OLED setara dengan 500GB di konsol lain. Dengan ukuran penyimpanan internal yang dua kali lipat lebih besar ini, tentu pemain jadi tidak perlu terburu-buru lagi untuk memperluas penyimpanan via kartu memori eksternal dan menyimpan lebih banyak game.

Joy-con pada Switch OLED masih punya layout tombol yang sama seperti Switch biasa, hanya saja warnanya kini menjadi putih dengan kombinasi hitam. Ini mungkin bukan warna favorit sebagian orang, tapi setidaknya memberi Switch OLED identitas sendiri dibanding Switch biasa. Meski secara penampilan masih sama, banyak reviewer yang menilai bahwa joy-con milik Switch OLED terasa lebih baik.

Lebih baik disini dalam artian bahwa salah satu masalah terbesar pada joy-con yaitu drifting, hampir tidak terjadi di joy-con milik Switch OLED. Terlalu dini untuk menilai jika joy-con Switch OLED sempurna, tapi setidaknya ada peningkatan yang cukup baik dibanding Switch biasa.

Kickstand atau yang bisa dibilang penyangga layar Switch bukanlah sesuatu yang baru, namun sama seperti joy-con dan dock, dibuat lebih baik lagi. Kickstand jadi salah satu masalah terbesar pada Switch biasa karena desainnya yang minimalis dan terkesan “pelit”, sehingga memperbesar resiko Switch akan terjatuh ketika kickstand digunakan.

Untungnya, Nintendo memperbaiki masalah ini di Switch OLED dengan membuat kickstand jauh lebih baik. Caranya, Nintendo memperlebar ukuran kickstand menjadi sepanjang layar Switch OLED itu sendiri. Alhasil, tidak ada lagi ketakutan apabila Switch bakal terjatuh lagi jika digunakan dalam mode tabletop.

Suara kipas yang bising masalah terbesar Switch biasa, namun tetap dinilai mengganggu bagi cukup banyak pemain. Mengetahui keluhan banyak pemainnya, Nintendo memutuskan untuk menyempurnakan internal Switch OLED dan membuat konsol handheld terbaru itu punya suara kipas yang tidak lagi bising.

Sekalipun digunakan untuk bermain game-game berat yang notabene bakal mendorong kipas untuk bekerja lebih maksimal, Switch OLED tetap tidak sebising Switch biasa. Ini perbaikan yang mungkin tidak begitu diperhatikan oleh banyak pemain – terutama untuk mereka yang sering bermain dengan headphone, tapi setidaknya menunjukkan jika Nintendo tidak setengah-tengah dalam memberi hal baru.

Dengan segala fitur baru yang ditawarkan Switch OLED, nyatanya konsol handheld dengan layar lebih memanjakan mata itu, punya harga yang hanya sedikit lebih mahal. Lebih jelasnya, Switch OLED dibanderol di harga US$349,99 atau sekitar Rp4,9 juta, lebih mahal US$50 (Rp700 ribu) dari Switch biasa yang Nintendo jual seharga US$299,99 atau sekitar Rp4,2 juta.

Harga sedikit lebih mahal itu akan terasa sangat mahal bagi mereka yang sudah memiliki Switch biasa. Namun akan terasa lebih layak dipilih bagi mereka yang baru ingin menjajal Switch dan tidak masalah untuk menambah sedikit budget untuk versi yang tidak hanya lebih baik secara layar, tapi juga lebih matang secara fitur.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa faktor yang membuat Nintendo Switch sangat layak untuk dibeli. Bagaimana dengan kamu, tertarik untuk membeli Switch OLED? Atau justru Switch biasa atau Switch Lite?