3 Alasan Xiaomi Memecah Seri Redmi Sebagai Merk Terpisah
Maraknya brand ponsel pintar asal Tiongkok membuat persaingan ponsel pintar semakin ketat, tidak terkecuali brand Xiaomi. Mungkin sebagian orang tahu bahwa Xiaomi menawarkan ponsel pintar dengan sejuta fitur namun dengan harga yang ramah bagi kantong.
Kesuksesan Xiaomi dapat digambarkan dengan menjadi top brand di pasar India dengan persentase penguasaan pasar sebesar27.3 persen pada kuartal ketiga tahun 2018, hal ini tentu menjadi angin segar mengingat brand Xiaomi baru-baru ini naik daun.
Karena kesuksesannya itulah maka Xiaomi ingin terus memperlebar sayap bisnisnya supaya dapat menjangkau ke seluruh segmen pasar dengan "mengorbankan" seri Redmi, karena ke depannya Redmi akan "berpisah" dari Xiaomi dengan menjadi subsidiary dari XIaomi itu sendiri.
1. Segmentasi pasar
Xiaomi nampaknya nampaknya benar-benar serius untuk terus melakukan penetrasi ke dalam persaingan ponsel pintar, hal ini sejalan dengan pemisahan Redmi dari Xiaomi itu sendiri. Petinggi Xiaomi pun menyatakan bahwa ke depannya Redmi akan berfokus kepada value for budget smartphone, sedangkan Xiaomi akan berfokus kepada smartphone jenis premium.
2. Status Redmi sebagai ponsel ramah kantong
Seri Redmi bisa dikatakan sebagai salah satu lini penjualan Xiaomi yang paling laris, pasalnya Redmi menawarkan kecanggihan fitur namun di sisi lain menetapkan harga yang sangat terjangkau, hampir mustahil dengan fitur selengkap Redmi tetapi dengan harga yang sedemikian rupa.
Sebagai contoh, seri Redmi Note 5 yang menurut penulis sudah memiliki berbagai macam fitur kekinian seperti bokeh hingga dual-camera dibanderol dengan harga 2,6 jutaan untuk varian yang cukup mumpuni yakni 4 GB RAM dan 64 GB internal memori.
3. Hasil penjualan yang sangat positif
Selain memiliki penjualan yang positif di India, rupanya Xiaomi juga mencatatkan penjualan positif untuk pasar Indonesia. Hal ini terbukti bahwa Xiaomi berada pada urutan kedua sebagai brand ponsel terbesar di Indonesia setelah Samsung, peringkat kedua sebelumnya ditempati oleh OPPO namun pada akhirnya berhasil direbut oleh Xiaomi dengan pangsa pasar 25 persen.
