Dijamin Tingle, Rekomendasi 7 Mikrofon Terbaik untuk ASMR

Yang mau mulai kanal ASMR, yuk pilih!

Dalam beberapa tahun terakhir, video pemicu autonomous sensory meridian response (ASMR) menjadi tren yang digandrungi berbagai kalangan. Baik bagi yang ingin tidur atau yang sedang ingin konsentrasi, video ASMR yang menenangkan dan memicu sensasi unik di tubuh ini benar-benar membantu!

Dari membisikkan kata-kata positif, inaudible, hingga makan mukbang, video ASMR yang mengundang banyak view dan subscriber ini bisa menjadi "ladang" baru untuk para pemula yang ingin memulai kanal baru. Tetapi ingat, jangan taruh iklan sembarangan, nanti penonton kaget dan kapok menonton.

Dijamin Tingle, Rekomendasi 7 Mikrofon Terbaik untuk ASMRIDN Times/IM3 Ooredoo

Nah, untuk memproduksi video ASMR berkualitas tinggi, tentunya kita harus mulai dari perlengkapan dulu. Salah satu peralatan ASMR utama adalah mikrofon. Apa saja yang harus diperhatikan saat beli mikrofon untuk ASMR? Pertimbangkan hal-hal ini:

  • Self-Noise (S/N): suara yang dikeluarkan oleh mikrofon itu sendiri. Semakin rendah angka S/N-nya (terutama di bawah 15 dBA), semakin bagus.

  • Sensitivitas: kemampuan mikrofon dalam mendeteksi suara di keheningan dalam satuan negatif desibel (dB). Ingat, -40 dB lebih tinggi daripada -60 dB. Jadi, untuk merekam ASMR yang hening, semakin tinggi angka sensitivitasnya, semakin bagus.

  • Rasio signal-to-noise (SNR): Sering disamakan dengan S/N, SNR adalah rasio S/N dan sinyal yang berasal dari mikrofon. Untuk ASMR, semakin tinggi angka SNR, semakin bagus karena berarti mikrofonnya lebih senyap, biasanya dari minimal 60 - 80 dB.

  • Dynamic: Mikrofon dynamic tidak memerlukan daya eksternal/phantom power dan lebih tahan lama, namun kurang sensitif. Selain itu, tergantung hardware-nya, hasil mikrofon dynamic dapat terpengaruhi oleh amplifikasi, sehingga ada suara bising pada sinyalnya.

  • Condenser: Lebih rentan rusak daripada dynamic, mikrofon condenser butuh phantom power dan memiliki S/N yang tinggi karena amplifier internalnya. Namun, karena lebih sensitif, condenser lebih cocok untuk ASMR di ruang hening.
  • Omnidirectional: Mikrofon yang menangkap suara dari berbagai arah, berguna untuk mengisolasi suara dari latar belakang yang bising. Tetapi, omnidirectional membatasi ruang gerak karena kualitas suara menurun kalau bergerak keluar ruang mikrofon.

  • Cardioid: Mikrofon yang menangkap suara dari depan dan meredam suara dari belakang. Opsi yang superior, cardioid dapat menangkap suara lingkungan dan meredam bising dari luar..
  • Binaural: Teknik merekam untuk menciptakan ruang suara 3 dimensi. Caranya, dengan menempatkan dua mikrofon omnidirectional sejauh 17 cm (sesuai dengan jarak antara dua telinga pada kepala.

Catat baik-baik faktor-faktor ini sebelum beli mikrofon untuk ASMR, ya! Kalau sudah mau upgrade dari mikrofon headphone, inilah 7 mikrofon yang kami rekomendasikan untuk para seniman ASMR (ASMRtist) yang mulai mendalami karir ASMR-nya di YouTube.

1. 3Dio FS (Rp9,7 juta)

https://www.youtube.com/embed/1-Ub8mNfOtg

3Dio Free Space (FS) adalah salah satu contoh mikrofon omnidirectional dengan teknik perekaman binaural yang umum dipakai ASMRtist yang ingin menciptakan pengalaman ASMR kuping ke kuping tanpa harus beli mikrofon banyak-banyak. Mikrofon buatan 3Dio di Amerika Serikat (AS) ini memiliki rupa yang unik, yaitu berbentuk dua telinga manusia.

Dari segi spek, 3Dio FS memiliki sensitivitas dari -28 dB hingga 3 dB. Amat sensitif pada rangsangan suara. Selain itu, mikrofon ini memiliki SNR sebesar 80 dB dan S/N sebesar 14 dBA, atau tidak mengeluarkan suara dari dirinya sendiri. Di harganya, 3Dio FS diperuntukkan bagi mereka yang sudah mulai take off di bidang ASMR.

2. RØDE NT5 (Rp5,2 juta)

https://www.youtube.com/embed/qCx3gadttWM

Kedua, mikrofon condenser cardioid dari RØDE, NT5, sudah tenar di kalangan ASMRtist dan umum dijuluki "pensil" karena penampilannya. Tidak hanya ASMR, NT5 juga digunakan oleh para musisi, terutama drummer. Merekam secara binaural, NT5 dijual sepasang seperti sepatu, jadi tidak usah beli mikrofon lagi!

Mikrofon dari Australia ini memiliki sensitivitas hingga -38 dB. Karena cardioid, kamu tidak perlu khawatir bising dari luar. Namun, NT5 memiliki S/N sebesar 16 dBA, jadi kamu harus bisa mengakali suara dari mikrofonnya. NT5 memiliki koneksi XLR, sehingga lebih mudah dicolokkan ke mixeradapter, dan recorder dibandingkan USB.

3. Zoom H4N Pro (Rp4 jutaan)

https://www.youtube.com/embed/hNTxs3SfOUw

Kecil-kecil cabe rawit! Itu peribahasa yang tepat untuk Zoom H4N Pro. Selain berfungsi sebagai mikrofon dengan dua colokan XLR & USB, H4N Pro juga dapat kamu jadikan audio interface serta recorder untuk rekaman. Namun, di sini, kita akan membicarakan bagaimana H4N Pro cocok untuk jadi mikrofon ASMR.

Dari mikrofon, H4N Pro adalah condenser unidirectional (satu arah saja). Agar kurang sensitif, H4N Pro -45 dB, jadi kamu mungkin ingin berbisik lebih dekat, atau menggunakan trigger ASMR secara lebih dekat. Positifnya, kamu bisa mencolokkan mikrofon eksternal ke H4N Pro sebagai audio interface dan recorder!

Baca Juga: 7 TWS Murah Terbaik Alternatif AirPods, Harga Rp1 Jutaan tapi Mantap!

4. Blue Yeti (Rp3,5 juta)

https://www.youtube.com/embed/3ZJ8_4tu00M

Mikrofon ini umum digunakan oleh para ASMRtist sebelum meng-upgrade mikrofon ke yang lebih baik. Ya, Yeti adalah mikrofon buatan Blue, anak perusahaan Logitech. Dijamin tahan lama seperti namanya, Yeti dibuat dari logam, bukan plastik!

Dari segi spek, Yeti memiliki SNR sebesar 100 dB! Lebih tinggi dibandingkan dua mikrofon sebelumnya. Meskipun bukan mikrofon binaural, Yeti memiliki empat preset yang dapat kamu gunakan sesuai keadaan, yaitu:

  • Cardioid: Menangkap suara dari depan dan menghiraukan yang dari belakang.
  • Bidirectional: Menangkap suara dari depan dan belakang.
  • Omnidirectional: Menangkap suara dari segala arah.
  • Stereo: Menggunakan kanal kiri dan kanan mikrofon untuk menciptakan sound image yang luas.

Lalu, yang mana yang harus digunakan? Blue menyarankan mode "Stereo", bagi kalian yang ingin menggunakan Yeti untuk ASMR. Mikrofon ini juga ramah untuk pengguna baru, hanya tinggal colok colokan USB-nya ke gear-mu, colok headphone-mu ke Yeti, dan langsung ber-ASMR ria!

5. RØDE NT1-A (Rp3,5 juta)

https://www.youtube.com/embed/I7O2MgT6jHU

Belum mau upgrade ke NT5? Tenang, RØDE menyiapkan NT1-A untukmu para ASMRtist. Dengan perbandingan harga yang cukup signifikan, NT1-A juga sama seperti NT5, yaitu mikrofon condenser cardioid! Seperti yang diperagakan, dua mikrofon NT1-A dapat digunakan untuk merekam secara binaural, juga sama seperti NT5.

Paling "tenang" di daftar ini, NT1-A hanya memiliki S/N sebesar 5 dBA saja! Ditambah lagi, NT1-A bersifat cardioid, jadi bising sekitar dapat diblokir. Lebih sensitif dari NT5, sensitivitas NT1-A berada di level -31,9 dB. Sama seperti NT5, NT1-A memiliki koneksi XLR, jadi lebih gampang dicolok ke gear.

6. Audio Technica AT875R (Rp2,9 juta)

https://www.youtube.com/embed/a7uofOr6gzI

Bentuknya mungkin mengingatkan kita pada NT5. Sesama produk Jepang seperti H4N Pro, Audio Technica AT875R juga dapat kamu pakai sebagai mikrofon ASMR. AT875R hanya dapat dioperasikan dengan daya eksternal sebesar 11-52V.

Dari segi spek, AT875R memiliki sensitivitas -30 dB. Selain itu, mikrofon condenser ini juga memiliki SNR sebesar 74 dB. Tetapi, sudut tangkap suara ATH875R yang sempit dan fitur pemblokiran suara dari kedua sisi dan belakang mikrofon memungkinkan trigger ASMR lebih optimal! Dari segi koneksi, ATH875R juga dilengkapi dengan koneksi XLR.

7. HyperX QuadCast (Rp2,1 juta)

https://www.youtube.com/embed/ODY9Y6_M4WA

Biasa untuk live streaming siaran gaming, mikrofon HyperX Quadcast ternyata memiliki "bakat terpendam" untuk siaran ASMR juga, lho! Dapat menyala dan penuh dengan fitur, Quadcast memiliki pegangan anti-getar sehingga mencegah suara yang nyeletuk di tengah siaran dan fitur kontrol dengan berpresisi tinggi.

Dari segi spek, Quadcast memiliki tingkat sensitivitas -36 dB yang dapat diatur dengan memutar bawah mikrofon. Jangan kaget, HyperX mengklaim bahwa Quadcast memiliki SNR lebih dari 90 dB! Sama seperti Yeti, Quadcast juga memiliki empat preset tangkapan suara, bisa disesuaikan sesuai selera. Tentu, untuk ASMR yang vokal, "Stereo" yang direkomendasikan.

Itulah mikrofon-mikrofon ASMR yang bisa kamu pakai untuk memulai kanal YouTube ASMR milikmu sendiri. Investasi sedikit, keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari ASMR bisa segera membuatmu balik modal, kok! Siap rogoh kocek, manakah mikrofon yang ingin kamu gunakan? Segera upload video ASMR-mu, ya. Kami tunggu!

Baca Juga: Kamu Content Creator? Ini 7 Mikrofon Terbaik untuk Smartphone Milikmu

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya