TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amerika Blokir Huawei, Cina Boikot Apple: Perang Dagang yang Memanas

Batam direncanakan jadi tempat perakitan iPhone selanjutnya

dazeinfo.com

Perang industri teknologi masih terus berlanjut. Huawei dikabarkan mendapatkan pemotongan kerja sama dari perusahaan-perusahaan Amerika terkait material hingga software. Mulai dari Google hingga Microsoft. Hal itu menyebabkan perusahaan Cina tersebut mengalami kerugian cukup besar dan memiliki risiko besar untuk mendapatkan label pailit. Namun sepertinya pihak Cina tidak diam saja terkait hal ini. Berikut adalah info-infonya.

1. Pemerintah Amerika menambah pelarangannya dengan menaikkan tarif impor Cina menjadi 25 persen

hindustantimes.com

Minggu lalu terdapat kabar dari phonearena.com jika pemerintah Amerika menambah beban impor barang Cina yang masuk ke negaranya. Beban impor yang semula hanya 10 persen, sekarang menjadi 25 persen dan itu setara hingga US$ 250 milyar. Hal itu dibalas dengan pemerintah Cina yang menaikkan tarif ekspor Amerika hingga mencapai US$ 60 milyar.

2. Ada kabar yang mengatakan jika pemerintahan Cina akan melarang Apple di negaranya

vox.com

Pasalnya, beberapa media mengabarkan jika Cina akan melakukan pelarangan yang sama terhadap Apple karena sejauh ini Apple melakukan produksi di negara tirai bambu itu, seperti yang dikabarkan techdator.com. Itu artinya akan ada kerugian besar yang diderita perusahaan elektronik perwakilan Amerika itu.

3. Apple bisa mendapat kerugian mencapai 30 persen jika pelarang itu benar-benar diberlakukan

bnnbloomberg.ca

Menurut businessinsider.sg, pelarangan Apple di Cina akan membuat penurunan profit perusahaan yang identik dengan Steve Jobs tersebut menurun hingga 30 persen. Itu angka yang sangat besar mengingat konsumen di Cina masih banyak yang menggunakan Apple. Kerugian itu juga akan berdampak ke pemerintah Amerika karena menurunkan pendapatan mereka kurang lebih US$ 15 milyar untuk per tahunnya.

Baca Juga: Google dkk Hentikan Kerja Sama, Nasib Huawei di Ujung Tanduk?

4. Namun sepertinya pelarangan itu akan berdampak balik ke pemerintahan Cina

asianews.it

Beberapa pakar ekonomi mengatakan jika pemerintah Cina melarang Apple berproduksi di sana, maka pemerintah Cina sendiri yang akan menanggung ruginya. Apple mengucurkan banyak uang untuk membangun pabrik perakitan iPhone di sana. Dengan adanya pelarangan itu, Apple secara otomatis akan merugi dan mau tidak mau harus memotong produksinya yang menyebabkan adanya pemutusan hubungan kerja dengan pekerja Cina. Jika sudah seperti itu, maka angka pengangguran di Cina akan semakin tinggi.

5. Sudah terdapat gelombang pergantian iPhone menuju smartphone Huawei di Cina sana

gizmodo.com

Dikabarkan South China Morning Post, beberapa konsumen iPhone telah berpindah ke Huawei terkait isu ini. Media sosial di sana adalah buktinya di mana ramai posting-an yang bersifat nasionalis, seperti “Pindah ke Huawei! Benci terhadap para hipokrit tersebut. Era 5G sudah datang. Huawei memiliki teknologi yang lebih cutting edge ketimbang Apple.”

6. Padahal founder dan CEO Huawei masih memuji kehebatan iPhone

businessinsider.sg

Akan tetapi di balik keramaian masyarakat terhadap isu gadget ini, sejujurnya founder dan CEO Huawei Ren Zhengfei masih tetap mengakui kehebatan Apple. Dilangsir dari phonearena.com, Ren sendiri pun sebenarnya masih menggunakan iPhone. “iPhone memiliki ekosistem yang baik. Saat keluargaku ke luar negeri pun, aku masih membelikannya iPhone. Jadi orang-orang tidak berpikiran sempit bahwa mencintai Huawei berarti juga mencintai smartphone Huawei,” jelasnya.

7. Ada spekulasi jika Apple akan berpindah produksi ke India

fortune.com

Ini adalah spekulasi yang paling masuk akal terkait isu ini. Dengan berpindah produksi, Apple pun juga dapat mengembangkan pasar India. Hal itu bisa benar-benar terwujud jika Apple benar-benar mau pindah produksi dari Cina ke India secara permanen yang mana itu sangat susah. Pengaruhnya akan sangat besar ke ekosistem teknologi di Cina serta pekerjanya.

Baca Juga: Apakah Huawei Berakhir? Google, Intel dan Qualcomm Mencabut Kerja Sama

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya