TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hardware Penyimpanan Data yang Harus Kamu Tahu! 

Ternyata ada banyak jenis perangkat penyimpanan data

ilustrasi perangkat penyimpanan (Pixabay.com/bohed)

Seiring perkembangan zaman, ukuran data dan informasi digital terus membesar. Dewasa ini kita pun dapat dengan mudah menemukan aplikasi atau media tertentu yang memiliki ukuran data hingga puluhan gigabyte.

Tentunya kita memerlukan perangkat penyimpanan data yang dapat bekerja secara efisien dan sesuai kebutuhan. Pada artikel kali ini, penulis mengulas berbagai macam hardware penyimpanan data. Mulai dari hardware penyimpanan data yang mementingkan ukuran penyimpanan hingga kecepatan. Langsung simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Hard Disk Drive (HDD) 

ilustrasi penyimpanan HDD (Pixabay.com/Public Domain Pictures)

Hard Disk Drive atau biasa disebut HDD adalah perangkat penyimpanan data yang paling umum di masa kini. HDD merupakan tipe penyimpanan non-volatile. Artinya, HDD dapat menyimpan data sekalipun tidak terhubung dengan sumber listrik (keadaan mati). Saat ini HDD sering digunakan sebagai penyimpanan komputer dan juga laptop.

HDD memiliki piringan berputar dengan lapisan magnetik tipis di dalamnya. Nantinya, sebuah alat akan bergerak di atas piringan dan menuliskan angka 0 dan 1 sebesar luas magnetik utara dan selatan pada piringan. HDD modern dapat menyimpan hingga lebih dari 1 triliun nilai 0 atau 1 untuk setiap piringannya.

Keunggulan dari HDD adalah harganya yang murah untuk penyimpanan data besar. Hal ini lantaran HDD sudah diproduksi secara massal sejak lama sehingga ongkos produksinya juga telah menurun seiring waktu.

2. SATA Solid State Drive (SATA SSD)

ilustrasi penyimpanan SATA SSD (Unsplash.com/Erik Werlin)

Perangkat selanjutnya adalah SATA Solid State Drive atau SATA SSD. Perangkat ini mulai populer di berbagai belahan dunia karena prosesnya yang jauh lebih cepat dibandingkan HDD. Meski begitu, untuk ukuran data yang sama dengan HDD, SSD biasanya memiliki harga yang lebih mahal.

Berbeda dengan HDD yang menggunakan piringan berputar, SATA SSD bekerja dengan menggunakan NAND Flash. NAND sendiri disebut sebagai floating gate transistors (gerbang transistor mengambang). Sebagaimana HDD, NAND Flash pada SATA SSD juga dapat menyimpan data sekalipun tidak terhubung dengan sumber tenaga. Hal ini membuat SATA SSD menjadi perangkat penyimpanan data non-volatile.

Baca Juga: 5 Harddisk Eksternal Terbaik untuk Penyimpanan Foto dan Video

3. Solid State Hybrid Drive (SSHD)

ilustrasi penyimpanan SSHD (Flickr.com/Sinchen Lin)

Selanjutnya ada Solid State Hybrid Drive atau biasa disingkat SSHD. SSHD memiliki cara kerja gabungan dari HDD dan SSD. Hal ini membuat SSHD bisa memiliki kecepatan yang cukup cepat dengan biaya produksi yang masih tergolong murah. SSHD dapat digunakan di komputer dan laptop sebagaimana HDD dan SATA SSD.

Umumnya, SSHD dipilih apabila pengguna menginginkan penyimpanan besar dengan kecepatan cepat dengan bujet terbatas. SSHD yang beredar di pasaran tidak terlalu banyak. Hal ini disebabkan produsen lebih memilih mengembangkan SSD yang diperkirakan akan menjadi masa depan penyimpanan data.

4. NVME Solid State Drive (NVME SSD)

ilustrasi penyimpanan NVME SSD (Flickr.com/steamXO)

Kemudian, ada NVME Solid State Drive atau biasa disingkat NVME SSD. NVME SSD merupakan teknologi generasi selanjutnya (next generation technology) dari SSD tradisional. Dengan teknologi NVME, SSD dapat dipasangi pada slot PCIE motherboard sehingga tidak memakan ruang besar.

Dengan menggabungkan teknologi NVME beserta NAND, bukan hanya ukuran ruang saja yang diperkecil, tetapi kecepatan SSD dapat meningkat hingga berkali-kali lipat dibandingkan SATA SSD. Hal ini disebabkan NVME SSD dapat terhubung langsung dengan motherboard komputer atau laptop tanpa perlu disambungkan oleh kabel.

Saat ini, banyak motherboard yang sudah mendukung penggunaan NVME SSD. Kekurangan dari NVME SSD adalah harganya yang masih cukup mahal jika dibandingkan perangkat penyimpanan data lainnya.

5. Flash Drive

ilustrasi penyimpanan Flash Drive (Pexels.com/Get Lost Mike)

Flash Drive berbeda dengan penyimpanan lainnya. Didesain untuk menjadi perangkat penyimpanan portabel dan dapat dibawa ke berbagai tempat. Flash Drive tersusun atas flash memory dan juga Universal Serial Bus (USB) yang terintegrasi. Hal ini memungkinkan Flash Drive bisa dicolok dengan mudah tanpa memerlukan kabel.

Flash Drive biasanya digunakan sebagai penyimpanan data eksternal. Saat ini, Flash Drive sudah berkembang sehingga kecepatan dan ukurannya mampu menyaingi SSD ataupun HDD. Dengan berkembangnya teknologi USB 3.2, kecepatan Flash Drive sebagai perangkat portabel pun sudah meningkat pesat.

Baca Juga: Rekomendasi Hard Disk Eksternal 1TB, Harganya Mulai Rp600 Ribuan

Writer

Arifsani Arif

Masih dalam proses belajar menulis dan bertukar pengetahuan dengan orang lain ! Terbuka dengan kritik dan saran !

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya