TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Gadget Keren yang Gak Jadi Dijual di Pasaran dalam Satu Dekade Ini

Padahal ekspektasi orang-orang sudah tinggi

buildyoursmarthome.co

Perkembangan gadget dan fitur-fiturnya memang makin gila-gilaan dari tahun ke tahun. Apalagi setelah kita tahu fakta bahwa ada beberapa teknologi gadget yang lebih canggih daripada yang telah ada di pasaran saat ini, tapi tidak sempat dikomersilkan. Ya, banyak teknologi muktakhir harus berhenti di tahap pengembangan karena berbagai faktor. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini enam gadget keren yang gak jadi dijual di pasaran dalam satu dekade ke belakang!

1. Robot Kuri yang sedih (Sad Kuri)

heykuri.com

Bot berukuran sebesar keranjang sampah berguling-guling di sekitar kubus, yang membuat suara bleep dan bloop. Mereka mencoba yang terbaik untuk meniru emosi manusia yang tidak asing. Pada saat pengamatan, Kuri berusia lebih dari satu tahun, telah memulai debutnya di Consumer Electronics Show 2017, tetapi bot kecil itu masih belum berhasil sampai ke pasar.

Beberapa hari setelah pengamatan, Mayfield Robotics (bagian dari platform startup Bosch) mengumumkan bahwa robot rumahan harus ditahan. Pengembangan berhenti dan mereka yang memesan di muka akan mendapatkan ganti uang kembali. Tawaran Kuri untuk menjadi pendamping rumah yang menari dan mengambil video keluargamu saat melakukan kegiatan sehari-hari telah berakhir, sebelum benar-benar dimulai.

Ini adalah masalah bahwa platform crowdfunding, yang memungkinkan perusahaan mengumpulkan uang untuk produk sebelum mereka benar-benar ada, telah berjuang sejak awal. Tahun lalu, Kickstarter memulai program mitra untuk membantu perusahaan-perusahaan pemula menavigasi kebingungan soal pemasok, pabrik dan sertifikasi hukum yang rumit untuk benar-benar membuat produk yang dijual adan di tangan konsumen. Untuk saat ini, masa depan Kuri masih relatif tidak pasti, tetapi semuanya tampak suram.

2. Palm Foleo

cnet.com

"Biar saya tambahkan itu ke Palm Pilot milik saya" telah menjadi lelucon internasional - sindiran menyakitkan pada seseorang yang mengatakan sesuatu yang sangat usang. Tapi Palm pernah sangat kuat. Menjelang akhir masanya, perusahaan memiliki rencana untuk perangkat laptop seharga 600 dolar Amerika (8,5 juta rupiah) yang akan disinkronkan dengan ponsel Treo dari perusahaan untuk konektivitas data. Mereka membuat netbook bahkan sebelum netbook itu hits.

Pada tahun 2007, kita telah memasuki era iPhone dan Palm membatalkan pengembangan Foleo hanya tiga bulan setelah pengumumannya, untuk fokus pada handsetnya. Proyek itu tidak berhasil juga dan HP membeli Palm pada tahun 2010.

Baca Juga: Sprimo, Gadget Canggih yang Bisa Baca Kualitas Udara di Sekitarmu

3. Microsoft Courier

theverge.com

Baru-baru ini ada desas-desus tentang ponsel lipat yang membuka dan menutup seperti buku, dengan layar sentuh yang saling menghadap. Microsoft meluncurkan desain serupa pada tahun 2008 dengan perangkat yang disebut Courier.

Produk ini memiliki sepasang layar menghadap sebesar 7 inci, serta konektivitas nirkabel dan kamera. Microsoft berhenti mengerjakan proyek tersebut pada tahun 2010, tetapi ada desas-desus bahwa perangkat baru dengan desain yang sama dan layar e-ink sedang dipersiapkan.

4. Mattel Aristotle

fanvive.com

"Alexa for babies" adalah speaker pintar anak-anak dari Mattel. Idenya adalah untuk memungkinkan fitur ramah anak, seperti mendeteksi secara otomatis dan menenangkan bayi yang menangis, dengan suara yang menenangkan atau memainkan lagu alfabet.

Tentu saja, produk ini juga memungkinkan untuk fungsi e-commerce seperti pemesanan popok. Reaksi publik sangat substansial, proyeknya memicu petisi dan bahkan surat dari anggota Kongres ke perusahaan. Mattel membatalkan produk di akhir 2017.

5. Kacamata Polaroid Kamera Lady Gaga

engadget.com

Jarang sekali produk elektronik komersil erat imagenya dengan selebriti. Namun, pada tahun 2011, Polaroid bergantung pada karakter Lady Gaga untuk "merancang" dan memasarkan sepasang kacamata yang dilengkapi kamera, dengan layar yang ada di depan mata pengguna.

Nama Gaga memang membuat namanya cepat melesat, tetapi produknya - yang dikenal dengan GL20 - sangat membingungkan dan sulit digunakan. Lebih dari setahun setelah debut, Polaroid bersikeras bahwa pihaknya masih mengerjakan rencananya untuk memproduksi dan mendistribusikan kacamata.

Baca Juga: Mungil dan Praktis, 4 Gadget Mini Ini Layak Untuk Menemani Hari-Harimu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya