TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Laptop Jadi Lemot dan Cara Ampuh Mengatasinya

Jangan buru-buru beli baru

ilustrasi bekerja dengan laptop (pexels.com/Christina Morillo)

Saat ini, laptop menjadi piranti yang penting untuk menunjang aktivitas pelajar, mahasiswa, hingga karyawan. Karenanya, laptop menjadi alat yang dimiliki oleh hampir semua orang.

Namun, sama seperti benda lainnya, laptop bukanlah benda yang tahan kerusakan. Salah satu masalah yang rentan terjadi pada laptop adalah kinerjanya yang semakin lambat. Seiring waktu, laptop bisa menjadi semakin lemot sehingga tidak terlalu nyaman saat digunakan untuk bekerja.

Jika kamu juga mengalami hal ini, kamu pasti pernah bertanya-tanya, apakah penyebab dari hal ini dan adakah solusinya untuk mengatasinya? Baca sampai tuntas untuk tahu apa saja penyebab laptop menjadi lemot beserta solusi untuk hal ini.

1. Virus

ilustrasi laptop terkena virus (unsplash.com/Avel Chuklanov)

Virus merupakan penyebab utama laptop menjadi lemot saat digunakan. Virus dapat menginfeksi laptop saat kamu melakukan transfer data menggunakan flashdisk atau media penyimpanan data lainnya. Bisa juga berasal dari file-file yang kamu unduh melalui internet.

Virus bekerja di balik sistem untuk merusak file-file dalam laptop serta membuat performa laptop menjadi lemot. Untuk mengatasi masalah laptop lemot yang diakibatkan oleh virus, kamu perlu meng-install software antivirus. Saat ini, tersedia banyak software yang dapat kamu download secara gratis. Setelah antivirus berhasil ter-install, jangan lupa memindai laptop setiap hari agar laptop bebas dari virus.

2. Terlalu banyak perangkat lunak yang ter-install

ilustrasi laptop (pexels.com/Pixabay)

Kadang, kita tergoda mengunduh berbagai perangkat lunak untuk laptop karena ingin mencoba fiturnya dan berpikir bahwa perangkat lunak tersebut mungkin akan berguna suatu saat nanti. Namun, kadang kita tidak memperhitungkan berapa memori ruang penyimpanan yang dipakai oleh semua perangkat lunak tersebut.

Padahal, meng-install terlalu banyak perangkat lunak hanya akan memberatkan kinerja RAM. Untuk mengetahui berapa banyak RAM yang terpakai, periksa bagian Task Manager dan lihat berapa persen RAM yang bekerja. Apabila angka menunjukkan mendekati 100 persen, artinya kamu perlu menghapus beberapa aplikasi yang jarang kamu gunakan.

Baca Juga: 7 Tanda Laptop Perlu Diinstall Ulang, biar Kinerja Lancar

3. Terlalu banyak startup program

ilustrasi laptop (pexels.com/Gabriel Peter)

Startup program ialah sejumlah program yang akan dijalankan secara otomatis saat laptop dinyalakan. Semakin banyak program yang berjalan, artinya proses booting hingga laptop siap digunakan akan semakin lama.

Kamu dapat mengatasi laptop yang lemot dengan mengurangi sejumlah aplikasi dan software yang memberatkan saat proses booting. Caranya, buka Task Manager, klik Startup, dan pilih Disable pada aplikasi yang tidak terpakai.

4. Drive C penuh

ilustrasi laptop di atas meja kerja (pixabay.com/StockSnap)

Fungsi Drive C pada komputer dan laptop sebenarnya hanya untuk perangkat lunak saja. Namun, kadang-kadang, ada saja orang yang menyimpan file-file lain pada Drive C.

Padahal, Drive C yang terlalu penuh akan memakan kapasitas RAM dan space sistem, sehingga kinerja perangkat lunak akan terhambat lantaran kurangnya space sistem. Solusinya, pindahkan data-data yang tidak semestinya dari Drive C. Juga, lain kali jangan menyimpan data pada Drive C dan simpanlah di tempat yang semestinya.

5. Hardisk sudah usang atau terlalu penuh

ilustrasi hardisk (pexels.com/Azamat Esenaliev)

Komponen laptop tentu saja tidak akan bertahan selamanya, termasuk hard disk. Terlebih, hard disk merupakan perangkat yang terus bekerja ketika laptop dinyalakan. Jadi, jika kamu merasa kinerja laptop semakin lambat, ada baiknya kamu membuat cadangan untuk data-data lama dan mengganti hard disk dengan yang baru.

Selain itu, apabila kapasitas hard disk penuh, beberapa file tidak akan mampu bekerja dengan baik yang menyebabkan laptop lemot. Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa melakukan defragmentasi hard disk tiap satu atau dua minggu sekali agar kapasitas hard disk lebih lega.

6. Laptop terlalu panas

ilustrasi bekerja dengan laptop (pexels.com/Christina Morillo)

Disadari atau tidak, jika laptop sudah mulai panas, maka kinerja laptop akan jadi lemot. Apabila laptop terus dipaksa bekerja, maka kerusakan akan merambah ke komponen lain.

Laptop yang panas biasanya disebabkan karena laptop digunakan terlalu lama atau dipakai pada permukaan yang tidak keras dan tidak rata. Jadi, solusinya adalah menaruh cooling pad di bawah laptop untuk menjaga temperaturnya. Juga, taruh laptop di permukaan keras dan rata, seperti meja, saat sedang digunakan.

Baca Juga: 5 Cara Ini Bisa Bikin Laptop Kalian Lebih Awet, Cobain Deh!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya