TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Beda iPhone Refurbished, Rekondisi, Ex Inter, dan BM

Sebagian besar berasal dari black market

ilustrasi iPhone baru (unsplash.com/Daniel Romero)

Bagi sebagian orang, memiliki iPhone adalah keinginan yang tak mudah untuk dicapai. Kamu tahu sendiri, kan, produk dari Apple tersebut memiliki harga yang relatif lebih tinggi daripada smartphone Android. 

Tak jarang, untuk mencapai keinginannya, orang pun rela mencari iPhone yang dijual dengan harga jauh lebih murah di black market (BM). Padahal ada banyak risiko yang mungkin dihadapi dari membeli barang yang tak terjamin tersebut. Di antaranya adalah barang palsu, kerusakan software, hardware, dan lain sebagainya. 

Membeli iPhone dengan harga lebih murah memang bukan hal yang mudah. Sebab ada beberapa jenis iPhone murah yang beredar di pasaran. Di antaranya adalah iPhone refurbished, rekondisi, ex atau second internasional, BM, dan palsu.

Kamu harus tahu beda kelimanya agar tidak tertipu. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. iPhone refurbished

appleinsider.com

Refurbished sama dengan diperbarui. Istilah ini digunakan untuk iPhone baru yang ditarik kembali oleh Apple karena mengalami kerusakan di bagian tertentu. Misalnya software, kamera, layar, dan lain sebagainya. 

Produk tersebut kemudian diperbaiki lagi oleh Apple dengan menggunakan sparepart original dari pabrik. Setelah produk dipastikan sesuai standar dan tidak ada kerusakan lagi, barulah dijual ke pasar dengan harga yang lebih murah dengan label "Apple Certified Pre-Owned".

Jadi bisa dibilang bahwa jenis iPhone yang satu ini cenderung lebih aman dan terjamin kualitasnya. Terlebih, iPhone refurbished juga sering kali memiliki garansi resmi dari Apple dan hanya dijual di gerai atau situs resmi. 

2. iPhone rekondisi

Ilustrasi kamera iPhone 13 Pro (pixabay.com/LUNEMax)

Sering kali, "refurbished" juga dilakukan oleh pihak lain di luar Apple. Mereka mengambil iPhone bekas maupun baru yang rusak, kemudian memperbaikinya hingga tampak seperti baru dan layak dijual.

Jika yang rusak hanya layarnya, perangkat hanya akan diberi layar dan casing baru. Akan tetapi jika bagian dalamnya yang rusak, pelaku rekondisi akan mengambil sparepart dari perangkat lain untuk dipasangkan. Inilah yang harus kamu khawatirkan. 

Proses pengambilan sparepart ini disebut sebagai "kanibal". Jika kamu beruntung, bagian yang rusak diambil dari iPhone bekas lain yang kondisinya lebih baik. Namun jika tidak tersedia, sparepart non original pun menjadi alternatifnya. 

3. iPhone ex atau second internasional

Ilustrasi aplikasi untuk iPhone (Pexels.com/cottonbro studio)

Berikutnya ada iPhone second internasional atau yang lebih dikenal sebagai ex inter. Kamu akan familier dengan istilah ini ketika ingin membeli iPhone di berbagai marketplace. Sebab harganya murah, penjual berani memberi garansi toko, serta tersedia dalam berbagai seri, RAM, dan warna. 

Seperti namanya, ini merupakan iPhone bekas yang diimpor dari pengguna luar negeri. Pada umumnya, iPhone ex inter berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Korea Selatan, atau Singapura. 

Lalu apa yang membedakannya dengan iPhone second biasa? Pertama, kamu tidak akan mendapatkan garansi resmi Apple ketika membeli produk tersebut.

Kedua, iPhone ex inter biasanya berasal dari black market sehingga kamu harus mewaspadai kualitasnya. Terlebih banyak iPhone rekondisi yang menggunakan embel-embel ex inter

Yang tak kalah penting adalah, iPhone ini memiliki nomor seri dan IMEI luar negeri. Jika tak diaktifkan sebelum 15 September 2020, IMEI perangkat tersebut akan diblokir dan tidak bisa menggunakan jaringan seluler di Indonesia. 

Baca Juga: Ganti HP dari Android ke iPhone? Ini 8 Langkah yang Perlu Kamu Lakukan

4. iPhone black market (BM)

ilustrasi iPhone (pexels.com/PhotoMIX Company)

Berikutnya, apa yang dimaksud dengan iPhone black market (BM)? Ini merupakan istilah yang digunakan untuk semua perangkat yang masuk ke Indonesia melalui jalur ilegal. Pengimpor tidak membayar pajak sehingga iPhone jenis ini bisa dijual dengan harga lebih murah. 

Namun perlu diketahui bahwa iPhone baru dan original Apple juga ada yang berasal dari black market. Biasanya perangkat tersebut tidak dijual di distributor resmi seperti iBox. Namun memang sering kali iPhone BM terdiri dari iPhone refurbished, rekondisi, ex inter, atau bahkan palsu. 

5. iPhone palsu

ilustrasi Iphone (unsplash.com/Vojtech Bruzek)

Apakah kamu pernah melihat iPhone 11 yang dibanderol seharga Rp1 jutaan di marketplace? Hati-hati, kemungkinan besar itu adalah barang palsu, lho.

iPhone palsu memang didesain semirip mungkin dengan aslinya. Namun di balik casing-nya yang apik, ada hardware dan software yang kurang layak untuk digunakan.

Kamu mungkin bertanya-tanya, seburuk apa kualitas iPhone palsu ini? Untuk desain layar, iPhone palsu memang juara, sangat mirip dengan yang ori. Namun kamu akan menemukan berbagai kejanggalan di dalamnya. 

Pertama, iPhone palsu sering kali menggunakan sistem operasi Android dan bahkan memiliki Google Play Store di dalamnya. Kurang masuk akal, kan? Berikutnya, kamu bisa cek kualitas kamera iPhone palsu. Biasanya mereka hanya dibekali kamera 2 hingga 3MP sehingga gambarnya blur dan tidak jelas. 

Berikutnya dari segi performa, iPhone palsu tidak bisa digunakan untuk aktivitas sedang hingga berat. Sebab pada umumnya, mereka hanya memiliki RAM sebesar 1GB. Jadi, akan lebih baik jika uangmu dialokasikan untuk smartphone Android yang murah tapi kualitasnya bagus.

6. Di antara keempatnya, mana yang lebih baik?

iPhone 12 series (unsplash.com@rmrdnl)

Setelah membaca penjelasan di atas, bisakah kamu menebak, mana jenis iPhone yang lebih baik daripada lainnya? Benar, refurbished. Sebab pihak Apple sendiri yang memperbaiki atau memodifikasinya sehingga kualitas tidak perlu diragukan. Walaupun begitu, kamu harus cermat dalam memilih karena banyak penjual yang menyebut "rekondisi" sebagai "refurbished".

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya