ilustrasi mengecek kecepatan internet data eSIM (unsplash.com/Frederik Lipfert)
Meski cara mengisi pulsa dan fungsinya mirip SIM fisik, ada beberapa aspek eSIM yang membawa perubahan signifikan dalam penggunaan perangkat seluler. Salah satu perubahan terbesar adalah kemudahan mengganti operator. eSIM memungkinkan kamu untuk tidak perlu lagi mengganti kartu fisik saat beralih antara operator yang berbeda. Kamu hanya perlu mengunduh profil operator baru dan mengaktifkannya melalui pengaturan perangkat. Ini memberi fleksibilitas lebih tinggi dalam memilih layanan seluler tanpa harus repot mengganti kartu SIM.
Selain itu, eSIM memungkinkan perangkat menyimpan lebih dari satu profil operator sekaligus. Jadi, pengguna bisa memiliki lebih dari satu nomor dalam satu perangkat, bahkan jika perangkat tersebut hanya memiliki satu slot untuk SIM fisik. Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang sering bepergian ke luar negeri dan perlu menggunakan kartu SIM lokal tanpa harus mengganti SIM fisik.
Meski eSIM menawarkan berbagai kemudahan, tidak semua operator seluler mendukung eSIM, khususnya di beberapa wilayah tertentu. Proses aktivasi eSIM mungkin masih memerlukan langkah-langkah tambahan. Jadi, meski eSIM membawa banyak kemajuan, masih ada keterbatasan dalam hal ketersediaan dan adopsi teknologi yang patut dipertimbangkan pengguna sebelum benar-benar memutuskan untuk migrasi.
Menggunakan eSIM tidak membuat cara mengisi pulsa menjadi berbeda dibandingkan kartu SIM fisik biasa. Semua metode pengisian pulsa tetap berlaku, seperti melalui aplikasi, minimarket, atau menggunakan voucher. Yang penting, pastikan nomor yang ingin diisi pulsanya benar dan digitnya lengkap, terutama jika menggunakan beberapa profil eSIM dalam satu perangkat.
Melalui hal kecil seperti ini, kamu tetap bisa menikmati kemudahan teknologi eSIM tanpa perlu mempelajari ulang cara-cara pengisian pulsa yang sudah biasa kamu lakukan. Semua tetap sama. Yang berubah bukan cara isi pulsanya, tetapi cara mengelola jaringannya. Semoga informasinya bermanfaat!