Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi iPhone 17 warna ungu dan hijau (unsplash.com/Daniel Romero)

Intinya sih...

  • Produksi iPhone 17 di India ditentang ChinaRencana Apple untuk memproduksi iPhone 17 sejak hari pertama di India menimbulkan kekhawatiran dari pihak China. Pemerintah China dilaporkan menghambat transisi ini secara tidak langsung.

  • Apple memberikan berbagai keuntungan untuk membangun kemampuan produksi paralel untuk model iPhoneMembangun sistem produksi paralel di India dan China membuka banyak peluang strategis bagi Apple, termasuk mengurangi risiko gangguan dan menjangkau pasar yang tengah berkembang pesat.

  • China masih tetap menjadi pusat manufaktur penting bagi AppleMeski Apple mulai memperluas jangkauan produksi, China masih memegang peran vital dalam rantai manufaktur

Di tengah tren day-one yang tengah ramai di jagat maya, Apple tampaknya tak mau ketinggalan dan mulai memantapkan langkah untuk ikut membuat gebrakan besar. Untuk pertama kalinya, perusahaan asal Cupertino itu akan memproduksi iPhone 17 secara serentak sejak hari pertama di dua negara besar yakni India dan China. Langkah ini merupakan strategi untuk menyebarkan risiko manufaktur secara geografis, sekaligus merespons potensi gejolak tarif dagang yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat.

Selama bertahun-tahun, China menjadi tulang punggung dalam rantai produksi Apple. Namun, Apple mulai melirik India sebagai alternatif strategis untuk mengurangi konsentrasi produksi di satu negara. Menurut laporan Economic Times, perusahaan ini tidak hanya memperluas kapasitas manufaktur di India, tetapi juga menargetkan agar perakitan perdana iPhone 17 dimulai bersamaan di kedua negara. Keputusan ini mencerminkan upaya serius Apple untuk menciptakan ekosistem manufaktur global yang lebih tangguh dan seimbang. Lantas, bagaimana implikasinya?

1. Produksi iPhone 17 di India ditentang China

Foxconn atau Hon Hai Precision Industry Co., Ltd (foxconn.com)

Rencana Apple untuk menggelar produksi iPhone 17 sejak hari pertama di India memunculkan kekhawatiran tersendiri dari pihak China. Menurut Economic Times, ada indikasi bahwa pemerintah China berusaha menghambat transisi ini secara tidak langsung, mulai dari mempersulit proses logistik hingga pengaturan penerbangan dan pengiriman komponen ke India. Meskipun belum ada pernyataan resmi, tekanan ini menunjukkan adanya ketegangan atas bergesernya peran dominan China dalam rantai pasok global Apple.

Langkah Apple ini memang bisa dipahami sebagai tantangan terhadap status quo manufaktur yang selama ini dipegang China. Produksi iPhone bukan hanya urusan ekonomi bagi China, tetapi juga menyangkut kebanggaan teknologi nasional dan daya tarik investasi asing. Meski begitu, Apple tetap melanjutkan rencananya. Foxconn (mitra utama Apple dalam perakitan perangkat) dilaporkan telah mulai mengirimkan komponen dan bersiap memulai tahap uji coba produksi di India. Mesin produksi terus bergerak yang menandakan bahwa strategi ini bukan sekadar wacana

2. Apple memberikan berbagai keuntungan untuk membangun kemampuan produksi paralel untuk model iPhone

ilustrasi iPhone 17 warna ungu (unsplash.com/Ava Tyler)

Membangun sistem produksi paralel di India dan China membuka banyak peluang strategis bagi Apple. Salah satu manfaat utamanya adalah mengurangi risiko gangguan jika satu wilayah mengalami hambatan akibat krisis kesehatan, ketegangan geopolitik, atau kebijakan dagang. Lewat distribusi produksi yang tersebar, Apple dapat menjaga keberlanjutan pasokan dan meningkatkan ketahanan rantai logistik globalnya.

Selain itu, produksi di India memberi Apple keunggulan tersendiri dalam menjangkau pasar yang tengah berkembang pesat. Distribusi produk menjadi lebih cepat, biaya logistik bisa ditekan, dan harga jual bisa disesuaikan agar lebih kompetitif. India juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam kesiapan industri. Hal ini terbukti dari kemampuannya menangani proses produksi kompleks untuk perangkat flagship seperti iPhone. Ini sekaligus menjadi bukti keberhasilan program "Make in India" dalam mendorong daya saing industri manufaktur lokal.

3. China masih tetap menjadi pusat manufaktur penting bagi Apple

bendera nasional China (unsplash.com/engin akyurt)

Meski Apple mulai memperluas jangkauan produksi, China masih memegang peran yang sangat vital dalam rantai manufaktur perusahaan tersebut. Infrastruktur industri yang matang, tenaga kerja terampil, serta ekosistem pemasok yang sudah terintegrasi menjadikan China tetap unggul, terutama dalam skala produksi besar dan peluncuran awal produk. Dalam rencana iPhone 17 pun, sebagian besar volume produksi masih akan dilakukan di China.

Apple tampaknya memilih pendekatan pragmatis. Bukan semata-mata menggantikan, tetapi saling melengkapi. India hadir sebagai mitra strategis untuk memperkuat sistem produksi global yang lebih adaptif dan berlapis. Lewat strategi ini, Apple bisa lebih siap menghadapi tantangan industri di masa depan tanpa harus melepaskan kekuatan logistik yang sudah dibangun di China selama lebih dari satu dekade. Lalu, bagaimana menurut kamu? Apakah iPhone buatan India nantinya bisa menyamai kualitas dan kecepatan produksi yang selama ini menjadi keunggulan China?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team