Bahayakah Menyalakan HP di Pesawat? Ini Faktanya!

Baru-baru ini, dunia maya dibuat gempar dengan rekaman live menjelang kecelakaan sebuah pesawat. Sebuah rekaman langsung di Facebook diambil seorang penumpang di maskapai Nepal, Yeti Airlines, beberapa detik sebelum pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat mendarat pada Minggu (15/1) kemarin.
Sementara rekaman tersebut mengundang rasa takut para penontonnya, timbul juga pertanyaan yang sebenarnya sudah sering dijawab oleh para pramugara/i, "Bolehkah kita menyalakan HP di pesawat?". Lalu, apakah HP yang bikin pesawat Yeti Airlines jatuh? Kalau kamu masih bingung, yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Mengapa HP tidak digunakan di pesawat?
Dilansir Britannica, untuk tersambung dengan jaringan nirkabel atau base transmitter station (BTS), HP menjadi pemancar gelombang radio berdaya rendah (maksimal 0,25W). Akan tetapi, di ketinggian, HP tidak mungkin tersambung ke jaringan mana pun, sehingga malah menghabiskan baterai HP.
Saat tidak dalam mode pesawat (airplane mode), HP akan terus memancarkan gelombang. Hal inilah yang dituduhkan bisa mengganggu sistem pesawat, seperti instrumen komunikasi pesawat, instrumen navigasi, peralatan untuk mencegah tabrakan di udara, dan instrumen kedirgantaraan lainnya.
Sebenarnya, peralatan elektronik di pesawat masa kini pun sudah dijamin tahan gelombang radio. Namun, interferensi dari gelombang radio HP mengganggu komunikasi antar awak pesawat. Mendengar keluhan para awak pesawat, berbagai maskapai dunia meminta penumpang untuk mematikan HP atau menyalakan mode pesawat.