5 Prosesor Lawas untuk Gaming, Mampu Menopang VGA Menengah

Harga di bawah 1 juta rupiah

Prosesor adalah komponen elektronik yang dipakai untuk berbagai macam hal berkaitan dengan komputasi. Pada komputer, baik itu PC, tablet, atau laptop, merek macam Intel, AMD, dan Apple sudah menjadi nama besar yang mampu menelurkan produk prosesor kelas dunia. Nah, sayangnya, harga prosesor terbaru itu gak murah.

Namun, beruntungnya, kita masih bisa menjajal produk-produk prosesor generasi lawas yang tentunya memiliki kemampuan baik. Harganya juga sudah sangat murah.

So, jika ingin merakit komputer gaming dengan bujet terbatas, mungkin lima jenis prosesor lawas di bawah ini bisa kalian jadikan pilihan. Oh, ya, kombinasi dengan beberapa jenis VGA mungkin akan berdampak bottleneck pada kisaran 2 hingga 10 persen.

1. Intel Core i5-3570K

5 Prosesor Lawas untuk Gaming, Mampu Menopang VGA MenengahIntel Core i5-3570K (dok. Intel/Intel Core i5-3570K)

Pada 2012, Intel merilis sebuah prosesor berjenis Core i5-3570K dengan teknologi Ivy Bridge yang sudah mampu menopang game-game kelas atas di zamannya. Nah, prosesor ini dibuat dengan fabrikasi 22 nanometer yang tentunya menjadi salah satu chip tercepat (hemat daya) di kelasnya untuk zaman itu. Bahkan, penulis masih ingat di saat 2013 hingga 2015 menggunakan prosesor ini sebagai otak utama di PC gaming.

Yup, prosesor bersoket 1155 dan berfrekuensi 3,80 GHz ini bahkan sudah sanggup mengiringi kinerja VGA kelas atas di zamannya. Kalau sekarang, kemampuan prosesor ini jelas kalah dengan komponen chip terbaru. Namun, jika bujetmu terbatas, kamu bisa membeli Core i5-3570K bekas dengan harga 800 ribuan saja. Sementara itu, kamu bisa menyandingkannya dengan VGA GTX 750 Ti atau GTX 1050 sebagai tandem kartu grafik.

2. Intel Core i7-3770

5 Prosesor Lawas untuk Gaming, Mampu Menopang VGA MenengahIntel Core i7-3770 (dok. Intel/Intel Core i7-3770)

Masih dari kubu biru, di tahun 2012, mereka juga merilis salah satu produk kelas dewa bernama Intel Core i7-3770 yang sudah sanggup melibas berbagai tugas berat di masanya. Yup, chip ini berfrekuensi 3,90 GHz dan jelas menjadi salah satu prosesor tercepat di 2012 hingga 2013. Saat itu, harganya mencapai 5 hingga 7 juta rupiah.

Namun, saat ini tentu harganya sangat berbeda karena memang produk ini sudah dijual dalam kondisi bekas. Di beberapa toko online, prosesor Intel ini dijual dengan harga 900 ribuan rupiah. Jika kamu masih bisa toleransi dengan bottleneck (10 persen), VGA GTX 1050 Ti dan GTX 1650 bisa dipilih untuk diduetkan dengan prosesor ini di PC kalian.

Jika tidak ingin merasakan bottleneck yang cukup mengganggu, mungkin GTX 750 Ti 4 GB GDDR5 bisa dipilih untuk dipasangkan ke PC kalian. Nah, bagaimana, sih, cara cek atau kalkulasi bottleneck sebelum membeli perangkat PC? Hal ini bisa kalian pelajari melalui beberapa laman benchmark perangkat keras, salah satunya www.pc-builds.com.

Baca Juga: 5 Motherboard Gaming Terbaik untuk Prosesor AMD di 2022 

3. Intel Pentium G4560

5 Prosesor Lawas untuk Gaming, Mampu Menopang VGA MenengahIntel Pentium G4560 (dok. Intel/Intel Pentium G4560)

Harus diakui, di antara semua prosesor murah yang ada, Intel Pentium G4560 merupakan salah satu yang dipandang pas-pasan. Pasalnya, chip yang dirilis Intel pada 2017 ini memang hanya memiliki dua buah inti dan frekuensinya hanya mencapai 3,5 GHz. Namun, fabrikasinya tergolong baru dan sudah berteknologi 14 nanometer. Ini artinya, daya tidak akan seboros kakak-kakaknya di saat menjalankan program berat.

Sekadar informasi, litografi (dalam ukuran nanometer) pada prosesor akan makin baik jika ukurannya lebih kecil. Itu artinya, prosesor akan mengolah daya dengan cara yang irit dan minimal. Namun, sayangnya, Intel Pentium G4560 hanya pas jika disandingkan dengan VGA entry level sekelas GT 1030. Tidak masalah juga, sih, jika kamu hanya ingin memainkan GTA V, PUBG, atau Valorant dengan resolusi 720p dan setelan grafik yang disesuaikan. Untuk harganya, di pasaran online mencapai 600 ribuan.

4. AMD A8-7650K

5 Prosesor Lawas untuk Gaming, Mampu Menopang VGA Menengahilustrasi prosesor AMD seri A (dok. AMD/AMD A Series)

Sudah memiliki 4 inti, prosesor AMD A8-7650K juga menjadi andalan PC gaming di masanya. Sudah dirilis oleh AMD pada 2015 lalu, chip dari kubu merah ini tentu sudah berharga sangat murah. Meskipun jarang, beberapa toko online menjualnya pada rentang harga 550 hingga 800 ribuan rupiah, tergantung kondisi.

Secara umum, performanya bisa dikatakan mirip dengan Intel Pentium G4560. Akan tetapi, frekuensi yang dimiliki oleh AMD A8-7650K lebih besar, yakni 3,8 GHz. Jika tidak menginginkan bottleneck yang tinggi, VGA yang bisa disandingkan dengan prosesor ini adalah GT 1030 dari NVIDIA atau kartu grafik yang lebih rendah.

5. Intel Xeon X5650

5 Prosesor Lawas untuk Gaming, Mampu Menopang VGA Menengahilustrasi prosesor Intel Xeon (dok. Intel/Xeon)

Di antara semua daftar kali ini, prosesor Intel Xeon X5650 menjadi yang termurah dan terlangka. Yup, di pasaran online, chip rilisan 2010 ini dijual dengan harga 400 ribuan rupiah.

Meskipun sudah berusia sangat uzur, prosesor buatan Intel ini sudah bisa di-overclock untuk menghasilkan core speed setara 4 GHz. Jika dibandingkan dengan Intel Core i7-5820K, mungkin kinerjanya hanya kalah sedikit.

Hanya saja, kalian wajib menjaga kinerja prosesor overclock ini pada suhu yang ideal, jangan sampai terlalu panas. Jika setelan sudah oke, segera sandingkan dengan GTX 750 Ti atau GTX 1050 untuk menghasilkan kinerja grafis yang cocok alias nihil bottleneck. Dengan resolusi dan setelan grafik sudah sesuai, game macam GTA V, Metro Redux, dan Crysis akan berjalan cukup mulus di layar kalian.

Nah, itu tadi beberapa rekomendasi prosesor bekas dan murah yang masih bisa menjalankan game-game berat, tentu dengan resolusi dan setelan grafik yang disesuaikan. Bagaimana? Sudah siap merakit PC gaming dengan bujet ringan?

Baca Juga: 5 Prosesor Intel Generasi-12 untuk Aktivitas Gaming di 2022

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya