Barang High-End jadi Impian, Tren Inden di Dunia Teknologi Makin Ramai

- Sistem inden sebagai solusi eksklusivitas
- Fenomena inden merambah dunia smartphone
- Strategi inden sebagai investasi waktu dan risiko
Dalam dunia yang serba instan, justru produk yang tidak langsung tersedia sering kali jadi yang paling diburu. Beberapa produk ada yang dijual dengan skema Pre-Order atau inden, sebuah sistem pemesanan produk sebelum barang benar-benar tersedia di pasaran. Fenomena tersebut jadi unik di kategori teknologi. Tidak hanya terbatas pada mobil listrik atau sneakers langka, kini smartphone premium pun ikut masuk daftar tunggu.
Apa sebenarnya yang membuat produk dengan ketersediaan terbatas justru makin menarik? Dan bagaimana strategi ini memengaruhi cara konsumen melihat nilai dari sebuah produk? Berikut ulasannya.
Jadi solusi untuk membentuk kesan eksklusivitas

Sejatinya sistem inden digunakan sebagai solusi ketika permintaan produk melampaui kapasitas produksi. Biasanya sistem ini diterapkan ketika barang tersebut sifatnya tidak dijual secara masif. Pabrikan hanya akan memproduksi sejumlah unit berdasarkan pesanan yang masuk atau potensi penjualan. Umumnya didasari pertimbangan efisiensi biaya dan logistik. Namun kini, inden tidak lagi sekadar soal ketersediaan barang saja, namun pada beberapa kasus sudah bagian dari strategi pemasaran yang efektif.
Di kalangan konsumen kelas atas, inden bahkan bisa menjadi simbol eksklusivitas. Sebuah produk yang tidak bisa langsung dibeli di toko fisik atau e-commerce memberi kesan bahwa barang tersebut "spesial" dan "bernilai tinggi". Fenomena ini tidak hanya terjadi di dunia teknologi, tapi juga terlihat jelas di industri otomotif dan fashion kelas atas.
Fenomena tersebut juga merambah dunia smartphone

Beberapa tahun lalu, ketika sebuah ponsel flagship diumumkan, kita bisa langsung membelinya keesokan hari. Tapi kini, tren itu berubah. Bahkan untuk smartphone kelas atas, sistem inden semakin umum diberlakukan. Ada beberapa alasan di baliknya, mulai dari kendala rantai pasok hingga kebutuhan menciptakan hype sebelum rilis besar-besaran.
Banyak brand teknologi melihat sistem inden sebagai cara untuk memetakan minat pasar secara lebih akurat. Di sisi lain, strategi ini juga efektif untuk membangun ekspektasi publik. Produk yang "tidak bisa langsung dibeli" memberi waktu untuk membentuk narasi, memperkuat positioning, dan menciptakan efek bola salju dari sisi pemberitaan maupun percakapan digital.
Terjadi pula untuk smartphone OPPO Find N5

Salah satu contohnya adalah kasus Find N5. Smartphone flagship terbaru yang dirancang untuk konsumen yang menginginkan smartphone lipat untuk kalangan profesional dengan kamera yang bisa diandalkan. Diluncurkan dengan sistem pre-order terbatas, Find N5 berhasil menarik perhatian bahkan sebelum unitnya benar-benar tersedia di tangan konsumen.
Meski tak secara agresif dipromosikan, Find N5 menjadi pembicaraan karena menghadirkan fitur yang unik dan desain yang tipis, seukuran paspor. Beberapa laporan menyebutkan bahwa perangkat ini sempat beberapa kali kembali tersedia namun langsung ludes dalam waktu singkat. Kini, OPPO membuka jalur pemesanan atau pre-order di toko resmi OPPO dan partner retail, dengan estimasi sudah tersedia kembali pada awal July mendatang.
“Antusiasme masyarakat terhadap OPPO Find N5 sejak peluncurannya sangat luar biasa. Saat ini, ketersediaan unit Find N5 gelombang kedua kembali sold-out di berbagai wilayah di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi respon positif ini. Stok Find N5 akan kembali tersedia pada awal Juli 2025. Sementara itu, konsumen tetap dapat melakukan pemesanan atau pre-order di seluruh OPPO Store untuk mendapatkan nomor antrian prioritas ketika perangkat kembali tersedia.” jelas Patrick Owen, Chief Marketing Officer OPPO Indonesia
Sistem inden yang digunakan oleh Find N5 memperkuat kesan eksklusif. Banyak konsumen rela menunggu demi menjadi bagian dari gelombang awal pengguna perangkat ini. Antusiasme seperti ini menjadi bukti bahwa dalam pasar teknologi, kelangkaan bisa menjadi nilai tambah tersendiri.
Sekadar strategi?

Melihat keberhasilannya di berbagai industri, tidak menutup kemungkinan sistem inden akan menjadi strategi jangka panjang. Bagi produsen, ini adalah metode yang efisien untuk mengelola stok dan menyesuaikan produksi dengan permintaan. Sementara bagi konsumen, ini menjadi bentuk “investasi” waktu untuk mendapatkan produk dengan nilai personal yang lebih tinggi.
Meski tak heran jika tren inden kini makin diterima. Sold out bukan akhir dari perjalanan memiliki barang impian, justru jadi awal dari pengalaman eksklusif yang dinantikan. Dengan ketersediaan Find N5 yang terbatas, OPPO saat ini membuka kembali jalur pemesanan di toko resmi OPPO, dan seluruh toko retail rekanan resmi di Indonesia, selanjutnya konsumen akan mendapatkan nomor antrian.