Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Harga Monitor OLED Jauh Lebih Mahal Dibanding LED?

ilustrasi monitor OLED (pexels.com/Yusuf P)

Jika kamu mengikuti perkembangan dunia gadget, kamu pasti tahu bahwa jenis monitor yang paling sering dibahas reviewer adalah LED vs. OLED. Monitor OLED adalah mimpi setiap gamer karena dikenal menghasilkan gambar yang lebih baik dan cerah dibandingkan monitor LED. Selain monitor, teknologi OLED juga bisa kamu temukan di gadget lain, seperti Nintendo Switch dan berbagai model smartphone flagship.   

Namun, di balik performa, banderol harganya pun gak main-main. Monitor LED biasanya dibanderol sekitar Rp1-2 jutaan, sedangkan monitor OLED bisa mencapai harga Rp10 juta ke atas. Apakah ada justifikasi untuk harganya atau semata strategi penjualan dari produsen? Simak jawabannya lewat ulasan perbandingan antara monitor LED vs. OLED berikut!

1. Proses produksi yang lebih kompleks

ilustrasi proses produksi PCB (pexels.com/Blaz Erzetic)

Layar OLED lebih sulit diproduksi dibandingkan layar LCD konvensional. Ini karena layar OLED menggunakan senyawa organik yang memancarkan cahaya ketika arus listrik dialirkan. Proses ini memerlukan pengendapan beberapa lapisan bahan organik secara tepat ke dalam substrat.

Selain itu, bagian backplane monitor OLED berfungsi untuk mengendalikan setiap piksel individual. Perakitan backplane memerlukan penggunaan jutaan transistor yang memerlukan tingkat presisi tinggi ketika produksi. Oleh karena itu, proses pembuatan layar OLED lebih kompleks dan memerlukan peralatan khusus sehingga berakibat pada penambahan biaya produksi untuk produsen.

2. Permintaan monitor tidak sebanyak televisi

ilustrasi uang kertas dan koin (pexels.com/Pixabay)

Televisi OLED yang terbaru umumnya mempunyai fitur-fitur seperti smart TV atau Android TV  yang dapat digunakan tanpa adanya perangkat tambahan. Fitur ini tentu menjadi incaran konsumen untuk tujuan home entertainment. Jika dibandingkan dengan pasar untuk monitor OLED, jumlah penggunanya tidak sebanyak televisi OLED.

Oleh karena itu, banyak produsen elektronik lebih fokus pada produksi TV karena adanya prospek pelanggan yang lebih besar dan permintaan lebih tinggi. Terbatasnya permintaan monitor OLED berarti produsen tidak dapat memperoleh keuntungan dari penjualan monitor yang sama. Hal itu mengakibatkan biaya produksi per unit lebih tinggi dan harga untuk konsumen yang lebih mahal pula.

3. OLED merupakan teknologi yang relatif baru

ilustrasi monitor gaming (unsplash.com/Florian Olivo)

Monitor OLED menggunakan teknologi panel yang masih tergolong baru di pasaran. Produsen monitor yang berinvestasi dalam pengembangan teknologi ini juga perlu menutup biaya penelitian dan pengembangannya. Faktor ini merupakan salah satu penyebab tingginya harga monitor OLED.

Meski begitu, layaknya semua barang elektronik, harga layar OLED, termasuk monitor, menjadi semakin murah setiap tahunnya. Seiring dengan perkembangan dan pemerataan teknologi, biaya yang terkait dengan pembuatan layar OLED diperkirakan akan menurun. Oleh karena itu, kemungkinan besar di masa depan harga monitor OLED akan semakin terjangkau untuk masyarakat umum.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us