Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Head to Head Chipset Dimensity 9400 Plus vs Snapdragon 6 Gen 4

Dimensity 9400 Plus (kiri) (mediatek.com) vs Snapdragon 6 Gen 4 (kanan) (qualcomm.com)
Dimensity 9400 Plus (kiri) (mediatek.com) vs Snapdragon 6 Gen 4 (kanan) (qualcomm.com)
Intinya sih...
  • Dimensity 9400 Plus unggul dalam uji benchmark AnTuTu dan GeekBench 6, menunjukkan performa superior untuk multitasking, video editing, dan gaming tingkat lanjut.
  • Perbedaan arsitektur CPU yang digunakan oleh kedua chipset mencerminkan target pasar yang berbeda: Dimensity 9400 Plus untuk kelas flagship, Snapdragon 6 Gen 4 untuk segmen menengah.
  • GPU Mali-G925 Immortalis MP12 pada Dimensity 9400 Plus jauh lebih mumpuni daripada GPU Adreno 810 pada Snapdragon 6 Gen 4, memberikan pengalaman gaming dan visual yang lebih baik.

Memasuki bulan keempat tahun 2025, persaingan di ranah chipset kelas menengah dan flagship sudah mulai memanas. Snapdragon 6 Gen 4 lebih dulu unjuk gigi pada 13 Februari 2025. SoC besutan Qualcomm ini hadir ditenagai 8-core dan diproduksi menggunakan teknologi fabrikasi 4 nanometer.

Dua bulan berselang, MediaTek mengejutkan publik lewat rilisnya Dimensity 9400 Plus pada 11 April 2025. Performa yang kencang dan lonjakan kemampuan AI jadi daya pikat utama bagi smartphone flagship. Dibanding Dimensity 9400, versi Plus ini menawarkan peningkatan besar.

Pertarungan chipset kencang di awal 2025 semakin memanas dan mencuri perhatian. Dimensity 9400 Plus yang baru dirilis April 2025 siap head-to-head melawan Snapdragon 6 Gen 4. Siapa yang lebih unggul? Mari simak ulasan perbandingan chipset Dimensity 9400 Plus vs Snapdragon 6 Gen 4 berikut ini!

1. Dimensity 9400 Plus tampil sangat dominan dalam pengujian benchmark

MediaTek membenamkan teknologi “Xtra Range 3.0” pada Dimensity 9400 (youtube.com/MediaTek)
MediaTek membenamkan teknologi “Xtra Range 3.0” pada Dimensity 9400 (youtube.com/MediaTek)

Dalam pengujian benchmark sintetis, Dimensity 9400 Plus tampil sangat dominan dengan mencatatkan skor AnTuTu v10 sebesar 2.651.570 poin. Skor ini jauh melampaui Snapdragon 6 Gen 4 yang hanya mampu meraih 709.938 poin. Dominasi Dimensity 9400 Plus juga terlihat dalam pengujian GeekBench 6 yang berhasil meraih skor 2.927 poin untuk single-core dan 9.000 poin untuk multi-core. Capaian ini menegaskan bahwa chipset flagship dari MediaTek ini tidak hanya unggul dalam beban kerja ringan, tetapi juga sangat andal untuk skenario komputasi berat seperti multitasking ekstrem, pengeditan video, maupun gaming tingkat lanjut.

Kesenjangan performa ini mencerminkan perbedaan yang signifikan dalam hal target pasar dan kapabilitas teknis. Dimensity 9400 Plus dirancang untuk kelas flagship, sementara Snapdragon 6 Gen 4 menyasar segmen menengah (mid-range). Keunggulan Dimensity 9400 Plus tidak hanya sebatas angka di atas kertas, tetapi juga terasa nyata dalam pengalaman penggunaan sehari-hari sehingga memberikan responsivitas luar biasa serta kelancaran sistem dalam hampir semua aktivitas digital.

2. Keduanya sama-sama dibekali delapan inti CPU (8-core)

Gen AI pada Snapdragon 6 Gen 4 (youtube.com/Snapdragon)

Meskipun sama-sama mengusung konfigurasi delapan inti CPU, pendekatan arsitektur yang digunakan oleh Dimensity 9400 Plus dan Snapdragon 6 Gen 4 sangat berbeda. Dimensity 9400 Plus mengandalkan arsitektur ARMv9.2-A terbaru yang dibangun menggunakan proses fabrikasi 3nm oleh TSMC. Konfigurasi CPU-nya terdiri dari satu core Cortex-X925 berkecepatan 3,73 GHz untuk performa puncak, tiga core Cortex-X4 berkecepatan 3,3 GHz untuk kekuatan tambahan, dan empat core Cortex-A720 berkecepatan 2,4 GHz untuk efisiensi daya. Kombinasi ini memadukan kekuatan core ultra-performa dengan core pendukung yang mengoptimalkan efisiensi, menciptakan keseimbangan antara daya tahan baterai, dan kekuatan pemrosesan.

Snapdragon 6 Gen 4 ditenagai oleh delapan inti CPU yang terbagi ke dalam tiga klaster. Klaster pertama terdiri dari satu core Kryo Prime berbasis Cortex A720 berkecepatan 2,3 GHz untuk performa inti. Klaster kedua mengandalkan tiga core Kryo Gold berbasis Cortex A720 yang beroperasi pada 2,2 GHz. Sementara itu, klaster ketiga didukung oleh empat core Kryo Silver berbasis Cortex A520 berkecepatan 1,8 GHz, yang berfokus pada efisiensi daya. Berbekal performa clock speed yang lebih rendah dan desain yang lebih hemat daya, Snapdragon 6 Gen 4 tidak ditujukan untuk performa ekstrem, melainkan sebagai solusi yang lebih seimbang dan ekonomis bagi konsumen umum.

3. Di sektor grafis mempertemukan antara Mail-G925 vs Adreno 810

Arm Immortalis-G925 (developer.arm.com)
Arm Immortalis-G925 (developer.arm.com)

Perbandingan sektor grafis antara Dimensity 9400 Plus dan Snapdragon 6 Gen 4 menunjukkan perbedaan kelas yang cukup drastis. Dimensity 9400 Plus membawa GPU Mali-G925 Immortalis MP12, prosesor grafis kelas atas berbasis arsitektur Valhall generasi kelima. Melalui frekuensi 1612 MHz, 12 pipeline, dan 1536 shading units, performa grafis yang ditawarkan sangat mumpuni. Bahkan, Mali-G925 Immortalis MP12 mencatatkan kinerja komputasi hingga 4952.1 Gigaflops. Hal ini memastikan pengalaman bermain game berat dan rendering visual yang sangat halus dan responsif.

Di sisi lain, Snapdragon 6 Gen 4 mengusung GPU Adreno 810. Meskipun cukup handal untuk kebutuhan grafis kelas menengah, GPU Adreno 810 memiliki spesifikasi yang jauh di bawah Mali-G925. GPU ini hanya dilengkapi 256 shading units dan kinerja sekitar 458.2 Gigaflops. Meski Adreno 810 lancar menjalankan game populer dan konten multimedia, ia tidak mampu mengimbangi grafis berat dengan pengaturan maksimal seperti yang bisa ditangani oleh Dimensity 9400 Plus. Inilah yang membuat Mali-G925 unggul dalam hal potensi gaming dan pemrosesan visual tingkat lanjut.

4. Kedua chipset sama-sama mendukung konektivitas 5G

performa Snapdragon 6 Gen 4 meningkat hingga 29 persen dibanding GPU Adreno 710 di Snapdragon 6 Gen 3 (qualcomm.com)

Baik Dimensity 9400 Plus maupun Snapdragon 6 Gen 4, keduanya telah dilengkapi dukungan terhadap jaringan 5G. Hal ini memastikan pengalaman internet seluler yang lancar dan responsif. Dimensity 9400 Plus unggul secara teori dengan kecepatan unduh hingga 7300 Mbps sehingga memungkinkan streaming konten resolusi tinggi, cloud gaming, hingga unduhan file besar dalam waktu singkat. Chipset ini juga membawa teknologi Wi-Fi 7 dan Bluetooth 6.0 sehingga menawarkan fleksibilitas dan kecepatan konektivitas yang sangat modern.

Sementara, Snapdragon 6 Gen 4 memang tidak seekstrem Dimensity dalam hal kecepatan maksimum. Tetapi, modem Qualcomm X62 yang dibawanya tetap menawarkan performa andal di segmen menengah. Kecepatan unduh hingga 2.9 Gbps dan unggah 1.6 Gbps sudah lebih dari cukup untuk aktivitas seperti video call berkualitas tinggi, gaming online, dan konsumsi media. Didukung juga oleh Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.4, Snapdragon 6 Gen 4 memberikan solusi konektivitas yang efisien dan hemat daya. Sangat cocok untuk pengguna yang mengutamakan stabilitas daripada kecepatan mutlak.

5. Dimensity 9400 Plus membawa akselerator AI yang memiliki efisiensi lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 6 Gen 4

realme P3 5G menggunakan chipset Snapdragon 6 Gen 4 (realme.com)
realme P3 5G menggunakan chipset Snapdragon 6 Gen 4 (realme.com)

Salah satu keunggulan krusial Dimensity 9400 Plus adalah kehadiran akselerator AI khusus bernama NPU 890. Akselerator ini dirancang untuk menangani berbagai beban kerja kecerdasan buatan dengan efisiensi tinggi. Mulai dari pengolahan gambar, fitur kamera pintar, pengenalan suara, hingga personalisasi sistem berbasis machine learning. Berkat arsitektur dan optimalisasi berbasis 3nm, NPU 890 mampu bekerja lebih cepat dan hemat daya dibandingkan akselerator AI yang umum ditemukan di chipset kelas menengah.

Di sisi lain, Snapdragon 6 Gen 4 juga dibekali neural processor yang mendukung berbagai fitur berbasis AI, tetapi performanya jelas lebih dibatasi oleh keterbatasan arsitektur dan fabrikasi 4nm. Meskipun tetap fungsional untuk tugas-tugas dasar seperti pengenalan wajah atau pengoptimalan gambar otomatis, efisiensi dan daya tanggapnya tidak dapat menandingi apa yang ditawarkan oleh NPU 890 di Dimensity 9400 Plus. Ini menjadi pembeda penting bagi pengguna yang sering menggunakan fitur-fitur AI secara intensif dalam keseharian mereka, terutama dalam fotografi computational dan asisten virtual berbasis machine learning.

Melihat hasil skor benchmark dan konfigurasi inti CPU yang mencolok, Dimensity 9400 Plus jelas ditujukan untuk smartphone kelas flagship. OPPO Find X8s dan OPPO Find X8s Plus telah mengandalkannya demi meraih performa ekstrem. Tak diragukan lagi, performa tinggi menjadi prioritas utama bagi pengguna yang membutuhkan chipset bertenaga untuk aktivitas berat seperti gaming atau editing video profesional.

Sementara itu, Snapdragon 6 Gen 4 hadir sebagai alternatif solid di segmen kelas menengah. realme P3 5G menjadi satu-satunya perangkat saat ini yang mempercayakan chipset tersebut sebagai dapur pacu. Meski berada di kelas berbeda, kehadiran dua chipset ini mencerminkan kemajuan pesat teknologi mobile yang perlahan mengaburkan batas antara segmen mid-range dan flagship.

Keputusan dalam memilih chipset kini tidak lagi semata-mata soal harga, melainkan preferensi dan kebutuhan masing-masing individu. Apakah mereka lebih memprioritaskan performa superior untuk aktivitas berat atau cukup dengan efisiensi yang stabil untuk penggunaan sehari-hari? Sederhananya, Snapdragon 6 Gen 4 menawarkan keseimbangan antara harga dan performa. Sementara Dimensity 9400 Plus hadir untuk pengalaman premium tanpa kompromi. Dari perbandingan chipset Dimensity 9400 Plus vs Snapdragon 6 Gen 4, apakah salah satunya sesuai kebutuhanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us