5 Brand Smartphone yang Pernah Ganti Sistem UI, Terbaru Xiaomi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir semua produsen smartphone Android memiliki antarmuka atau user interface (UI) yang dibuat sendiri. Ini dilakukan agar setiap brand smartphone punya ciri khasnya sendiri, walaupun sama-sama mengadopsi sistem operasi Android. UI buatan vendor biasanya diperbarui setiap setahun sekali, dengan menambahkan berbagai fitur baru. Setiap UI juga punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Selain itu, ada juga brand smartphone Android yang memutuskan untuk mengganti UI mereka. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari menggantinya dengan yang lebih fresh, sampai dengan mengikuti perkembangan teknologi terkini. Setidaknya, ada lima brand smartphone yang pernah ganti sistem UI. Berikut adalah pembahasan lengkapnya!
1. Samsung, mengganti UI sebanyak dua kali
Samsung sebagai penguasa pangsa pasar smartphone global ternyata pernah mengganti UI untuk produk mereka sebanyak dua kali. UI pertama yang digunakan Samsung adalah TouchWiz yang diperkenalkan pada 2008. UI ini juga pernah digunakan untuk feature phone seperti Samsung Champ. TouchWiz digunakan di banyak seri Galaxy hingga tahun 2017, yang kemudian digantikan Samsung Experience.
Samsung Experience menawarkan sejumlah fitur-fitur baru dan diklaim lebih intuitif dari TouchWiz. Seri flagship pertama yang menggunakan UI ini adalah Samsung Galaxy S8. Samsung Experience hanya bertahan sampai 2019. Sekarang, semua HP Android Samsung terbaru memakai OneUI yang dikenal sebagai UI Android ringan dan efisien.
2. realme, dari ColorOS menjadi realme UI
realme awalnya adalah salah satu seri dari OPPO yang kemudian berpisah menjadi perusahaan sendiri sebagai bagian dari BBK Group. Di awal-awal peluncurannya, realme masih menggunakan ColorOS milik OPPO. Setelah realme resmi berpisah dengan OPPO, mereka mengembangkan dan merilis UI sendiri yang dinamakan realme UI pada akhir 2019. Saat ini versi terbarunya adalah realme UI 5.0. Penggantian UI ini menegaskan jika realme telah berpisah dengan OPPO sepenuhnya, walaupun masih di bawah naungan BBK Group.
3. Xiaomi, dari MIUI menjadi HyperOS
Editor’s picks
MIUI adalah sistem antarmuka untuk hampir semua smartphone keluaran Xiaomi sejak berdiri pada 2010. MIUI kerap dikritik oleh pengguna dan reviewer karena sistemnya yang kurang efisien dan boros RAM. Ini dikarenakan MIUI memiliki banyak sekali fitur. UI legendaris milik Xiaomi ini harus diakhiri di MIUI 14, karena brand asal China tersebut memutuskan untuk menggantinya dengan HyperOS. UI terbaru ini dirilis pada 2023, dan ke depannya semua HP Xiaomi akan memakai HyperOS.
HyperOS dibuat untuk menjawab semua kritikan terhadap MIUI yang selama 13 tahun menjadi sistem antarmuka Xiaomi. HyperOS diklaim lebih efisien, ringan, namun di sisi lain tidak mengorbankan fitur yang telah ada. Selain itu, HyperOS juga akan digunakan di semua HP POCO seri terbaru.
4. Advan, pernah menggunakan IDOS sebelum menjadi Android murni
Advan adalah brand lokal yang masih bertahan di tengah gempuran produk asal China. Advan pernah menggunakan sistem UI buatan mereka sendiri, yaitu IDOS, pada 2017. Sayangnya, itu tidak bertahan lama. Advan kemudian memutuskan untuk kembali menggunakan Android murni dengan sedikit modifikasi. Kemungkinan pergantian ini dikarenakan IDOS sempat mendapatkan banyak keluhan dari pengguna, seperti bug dan bloatware yang mengganggu.
5. Sony, sempat mengandalkan Timescape UI dan kemudian menjadi Xperia UI
Sony sudah sangat lama berkecimpung di bisnis ponsel, ketika mereka merger dengan Ericsson. Di era Android, Sony Xperia sempat menggunakan Ui yang bernama Timescape. Namun semenjak berpisah dengan Ericsson pada 2012, Timescape tidak lagi digunakan, dan menggantinya dengan Xperia UI. Meski begitu, Sony saat ini hanya menjual smartphone dengan segmen pasar cukup terbatas. Sony juga tidak lagi masuk pasar Indonesia sejak 2016.
Adanya brand smartphone yang pernah ganti sistem UI bukanlah hal aneh. Bahkan, Huawei mengganti sistem operasi dari Android menjadi HarmonyOS karena sanksi embargo dari Amerika Serikat. Selain itu, Xiaomi juga pernah menggunakan stock Android murni untuk beberapa HP Android One buatan mereka.
Baca Juga: HP Xiaomi Tidak Support Versi MIUI Terbaru? Terapkan 3 Hal Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.