5 Kekurangan Redmi 13x Dibandingkan HP Entry Level di Kelasnya

- Redmi 13x memiliki layar dengan refresh rate 90Hz, kalah dari kompetitor yang sudah mencapai 120Hz. Panel IPS LCD-nya juga kalah dari smartphone lain yang sudah menggunakan panel AMOLED.
- Performa mesin Redmi 13x kurang powerful dengan chipset MediaTek Helio G91 Ultra (12 nm) dan skor AnTuTu Benchmark sebesar 269 ribu, jauh lebih rendah dibandingkan dengan smartphone entry level lainnya.
Xiaomi resmi merilis Redmi 13x di Indonesia pada Mei 2025. HP yang dijual mulai dari Rp1,6 jutaan ini bisa digunakan sebagai daily driver karena memiliki daya tahan baterai yang awet dan performa mesin tinggi. Kameranya juga berkualitas karena memiliki resolusi tinggi dan mampu merekam video hingga resolusi 1080p@30fps.
Namun, Redmi 13x bukanlah smartphone terbaik di kelas entry level. Dibandingkan dengan smartphone kompetitor, ada banyak lini spesifikasi dari Redmi 13x yang kalah jauh. Penasaran apa kekurangan Redmi 13x dibandingkan smartphone entry level di kelasnya? Cek ulasannya berikut ini.
1. Refresh rate layar masih 90Hz

Redmi 13x memiliki refresh rate layar 90Hz yang lebih rendah dibandingkan dengan smartphone kompetitor di kelasnya. Padahal, Infinix Hot 50 sudah mendukung refresh rate layar yang lebih tinggi, yakni 120Hz. Dengan refresh rate yang lebih tinggi, tentu saja pergerakan layar akan menjadi lebih mulus, lancar ketika multitasking, dan bermain game.
Selain itu, beberapa smartphone kompetitor seperti TECNO Spark 30 Pro juga sudah menggunakan panel AMOLED. Padahal, Redmi 13x masih menggunakan panel IPS LCD. Panel AMOLED jelas lebih unggul karena lebih tajam, jernih, dan mampu menghasilkan warna yang lebih hidup.
2. Skor AnTuTu Benchmark hanya 260 ribuan

Kekurangan kedua dari Redmi 13x ada di sektor mesin yang gak begitu powerful untuk menjalankan game berat. HP ini ditenagai chipset MediaTek Helio G91 Ultra (12 nm) dan mendapatkan skor AnTuTu Benchmark sebesar 269 ribu. Di sisi lain, ada banyak smartphone entry level yang sudah mendukung jaringan 5G dan memiliki skor AnTuTu Benchmark sebesar 400 ribuan. Contohnya, Infinix Hot 50 mendapatkan skor AnTuTu Benchmark 405 ribu atau Samsung Galaxy A06 5G yang sudah mendukung jaringan 5G.
3. Kamera hanya mampu merekam video 1080p@30fps

Meski Redmi 13x memiliki kamera utama beresolusi 108MP dengan kemampuan videografi masih mentok di 1080p@30fps. Padahal, pada smartphone kompetitor seperti TECNO Spark 30 Pro atau Infinix Hot 50, kemampuan videografi sudah mencapai 1440p@30fps atau 2K@30fps. Berbekal kemampuan videografi yang lebih tinggi ini, tentu saja video yang dihasilkan akan memiliki kualitas gambar yang lebih baik dan lebih jernih.
4. Kapasitas baterai HP kompetitor ada yang lebih besar

Kapasitas baterai yang lebih besar tentu saja memberikan banyak keuntungan, salah satunya adalah lebih tahan lama ketika digunakan sehari-hari. Redmi 13x yang dibekali baterai 5030mAh tentu kalah jika dibandingkan dengan vivo Y28 yang punya baterai 6000mAh. Selain itu, vivo Y28 juga mendukung teknologi pengisian daya cepat 44W. Kapasitas tersebut lebih tinggi dibandingkan Redmi 13x yang memiliki kecepatan pengisian daya 33W.
5. Speaker masih mono

Redmi 13x masih menggunakan speaker mono yang kalah jauh jika dibandingkan dengan TECNO Spark 30 Pro yang sudah stereo speaker. Speaker jenis mono hanya mampu menghasilkan satu arah suara, sedangkan stereo speaker mampu menghasilkan dua suara (kanan dan kiri). Selain itu, speaker stereo juga mampu menghasilkan suara yang lebih keras.
Masih soal fitur-fitur, Redmi 13x menggunakan sistem keamanan sensor sidik jari di samping dan belum mendukung gyro. Padahal, kamu bisa menemukan berbagai smartphone entry level yang sudah mendukung sensor sidik jari di bawah layar dan mendukung gyro. Redmi 13x juga belum tahan air karena mengantongi sertifikasi IP53.
Meski Redmi 13x memiliki banyak kekurangan, HP ini tetap memiliki kelebihan di sektor kamera dan bodi belakang yang menggunakan bahan kaca. Harganya yang terjangkau juga salah satu daya tarik Redmi 13x dibandingkan smartphone kompetitor di kelasnya. Jadi, apakah kamu tetap tertarik untuk membelinya?