"Legacy Game of Thrones tetap hidup dan relevan hingga hari ini," ujarnya, menegaskan mengapa momen ini dianggap tepat untuk membawa semangat Westeros ke dalam dunia teknologi.
Kolaborasi realme 15 Pro dan Game of Thrones, Kenapa Sekarang?
Intinya sih...
- Legacy global yang kuatMenurut Chase Xu, kolaborasi dengan Game of Thrones dipilih karena popularitas global dan pengaruh jangka panjang dari IP tersebut.
- Semangat yang sejalanRealme menekankan pentingnya kesamaan semangat dengan mitra kolaborasi, seperti perjuangan, ambisi, dan karakter yang kuat.
- Tidak ingin mengejar tren sesaatRealme memilih kolaborasi dengan Game of Thrones karena ingin menggandeng franchise klasik yang punya daya tahan panjang di benak publik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Meskipun serial epik Game of Thrones telah berakhir enam tahun lalu, warisan dari seri ini belum benar-benar padam. Hal ini terlihat dari keputusan realme untuk menghadirkan kolaborasi eksklusif lewat realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition.
Dalam wawancara eksklusif pada Rabu (8/10/2025) di Belfast, Irlandia Utara, Chase Xu, Vice President dan Chief Marketing Officer (CMO) realme, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini menjadi bentuk penghargaan terhadap sebuah franchise yang telah menjadi ikon budaya pop modern.
1. Legacy global yang kuat
Menurut Chase Xu, ada pertimbangan matang sebelum realme memutuskan untuk menggandeng sebuah brand atau franchise untuk kolaborasi. Salah satu syarat utamanya adalah popularitas global dan pengaruh jangka panjang dari IP tersebut.
"Kami ingin memastikan kolaborasi ini bisa bertahan lama dan terus berkembang, bukan hanya jadi tren sesaat," ujarnya kepada IDN Times.
Game of Thrones dinilai memenuhi kriteria tersebut karena memiliki warisan budaya pop yang kuat, bahkan masih relevan untuk 3–4 tahun ke depan. Selain itu, realme juga mempertimbangkan daya tariknya bagi anak muda, segmen yang menjadi fokus utama perusahaan.
"Kami ingin pengguna muda merasa terkejut dan bahagia dengan kolaborasi ini," tambahnya.
2. Semangat yang sejalan
Selain faktor popularitas global dan daya tarik bagi anak muda, realme juga menekankan pentingnya kesamaan semangat dengan mitra kolaborasi. Chase Xu menjelaskan bahwa setiap kolaborasi harus mampu menceritakan kisah yang sejalan dengan nilai-nilai brand, seperti semangat muda, kepercayaan, dan keberanian.
Hal inilah yang membuat Game of Thrones terasa cocok. Kedua brand tersebut sama-sama membawa narasi tentang perjuangan, ambisi, dan karakter yang kuat.
“Kami benar-benar ingin menceritakan kisah kami sendiri melalui kolaborasi ini,” ujarnya.
Dengan basis pengguna yang luas di seluruh dunia, realme yakin kolaborasi ini bisa punya dampak yang mendalam dan bertahan lama.
3. Tidak ingin mengejar tren sesaat
Chase Xu menegaskan bahwa realme tidak ingin melakukan kolaborasi hanya demi mengikuti tren yang cepat berlalu. Sebaliknya, realme lebih tertarik menggandeng franchise klasik yang punya daya tahan panjang di benak publik.
Game of Thrones dipilih karena meski sudah enam tahun berakhir, perbincangan tentang serial ini masih ramai di internet dan media sosial, bahkan terus menginspirasi generasi muda.
"Bagi kami, yang penting bukan kapan franchise itu berakhir, tapi seberapa lama ia bertahan dalam ingatan orang," jelasnya.
Realme pun punya rekam jejak serupa, seperti kolaborasi sebelumnya dengan Naruto yang menuai respons positif meski dilakukan setelah serialnya tamat. Harapannya, kolaborasi Game of Thrones juga akan meninggalkan kesan abadi dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan kolaborasi ini, realme ingin menghidupkan kembali semangat epik Game of Thrones ke dalam dunia teknologi. Tak hanya sekadar tren, langkah ini menjadi strategi jangka panjang untuk membangun koneksi emosional dengan generasi muda. Gimana, tertarik dengan realme 15 Pro Game of Thrones Limited Edition?
