Para Ilmuwan Temukan Teknologi Mesin Fotokopi 3D ala Film Futuristik

Menyalin objek dengan proses mirip CT scan

Pertama kali ditemukan tahun 1980-an, teknologi mesin cetak tiga dimensi (printer 3D) sekarang sudah berumur hampir 40 tahun. Sepanjang empat dekade itu pula, belum ada satu terobosan baru yang revolusioner.

Soalnya, teknologi printer 3D jadul itu diketahui memerlukan waktu yang lama untuk membentuk satu objek. Semakin besar objek yang hendak disalin, semakin lama pula proses pencetakannya.

Tapi sekarang, para ilmuwan dari Lawrence Livermore National Laboratory (LLNL) dan University of California, Berkeley (UC Berkeley), AS, telah menemukan jalan pintas. Cara cepat itu adalah dapat membuat satu objek salinan dalam satu tembakan sinar. Penemuan ini pun digadang-gadang berpotensi merevolusi teknologi fabrikasi dan manufaktur di masa mendatang.

1. Mirip teknologi dalam film-film futuristik

https://www.youtube.com/embed/jyMYKWIAR5s

Teknologi printer 3D paling mutakhir ini bekerja layaknya teknologi tomografi terkomutasi atau lebih populer disebut Computed Tomography Scan (CT scan).

Tak seperti teknologi printer 3D kuno yang memerlukan bahan cetakan dan membentuk objek lapis demi lapis, teknologi printer 3D modern justru memindai objek yang hendak disalin dari berbagai sudut terlebih dahulu.

Kemudian, mesin fotokopi itu lantas memproyeksikan citra hasil pemindaian tersebut ke dalam sebuah tabung resin sintetis yang bisa mengeras ketika terpapar intensitas cahaya tertentu. Para ilmuwan menyebutnya dengan Computed Axial Lithography (CAL). Mesin fotokopi itu sendiri dinamai Replicator.

“Kami telah menemukan kategori baru proses pencetakan 3D yang terinspirasi oleh prinsip-prinsip CT scan,” cetus Hayden Taylor, salah seorang ilmuwan UC Berkeley kepada media teknologi Digital Trends.

"CT scan memang banyak digunakan dalam pencitraan medis dan industri 3D, tetapi belum pernah diterapkan pada fabrikasi."

2. Proses menyalin hanya dua menit

https://www.youtube.com/embed/t5UsRDS-wqI

Satu hal lagi yang lebih menarik perhatian dari teknologi printer teranyar ini adalah, mesin fotokopi ini mampu mencetak salinan objek 3D hanya dalam waktu dua menit. Tak seperti tekonologi fotokopi jadul yang membutuhkan waktu produksi berjam-jam.

Waktu dua menit tersebut diperoleh ketika para ilmuwan University of California berhasil membuat salinan patung The Thinker karya Auguste Rodin yang terkenal itu. Kamu bisa menonton penjelasannya dalam video di atas, ya.

"Hampir semua proses pencetakan 3D yang ada membentuk komponen lapis demi lapis, yang membatasi kecepatan pencetakan. Selain itu, teknologi lama dapat menyebabkan cacat mekanis," papar Hayden Taylor.

“CAL menghilangkan penggunaan lapisan dan pola titik-titik (dots) dari objek 3D polimer secara bersamaan. Pendekatan yang berbeda ini membuka berbagai kemampuan proses baru. "

3. Potensi manfaat printer 3D pada masa depan

https://www.youtube.com/embed/OYqBxEAtXZA

Sementara itu, Science Alert menambahkan, walau teknologi mesin fotokopi ini revolusioner dari segi proses pencetakan, tetapi seperti halnya teknologi yang masih baru, ia memiliki beberapa keterbatasan. Kelemahan tersebut antara lain objek yang bisa disalin masih berukuran kecil. Selain itu, mesin fotokopi ini memerlukan resin sintetis khusus.

Tapi di sisi lain, teknologi replikator ini jelas menarik. Boleh jadi di masa mendatang, akan ditemukan teknologi printer 3D yang mampu menyalin objek berukuran sangat besar. Soalnya, pada tahun 2014 silam, salah satu perusahaan di Cina mampu membangun 10 rumah dalam satu hari dengan teknologi printer 3D. Busyet!

Dengan temuan printer 3D terbaru dari para ilmuwan ini, masa depan fabrikasi dan manufaktur tampak sangat cerah.

Baca Juga: Keren! 5 Printer Canggih ini Punya Konsep Unik & Menarik

Rangga Putra Photo Verified Writer Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya