14 Evolusi Controller Video Game, dari Joystick hingga VR

Era awal berkembangnya permainan video ditandai dengan kemunculan joystick sederhana. Ditemukan di mesin arkade dan konsol game, perangkat ini terdiri dari tongkat yang dapat digerakkan untuk mengontrol karakter atau objek dalam permainan. Sebuah inovasi yang sederhana namun revolusioner pada masanya.

Seiring dengan popularitas konsol Atari 2600 yang semakin naik daun pada tahun 1977, joystick menjadi semakin terkenal dikalangan para gamers. Akhinya Atari merilis joystick khusus dengan satu tombol aksi, yang menjadi ikon dari era konsol game generasi pertama.

Dengan munculnya perangkat Nintendo entertainment system atau NES padah sekitar tahun 1983, evolusi controller mengalami perubahan yang signifikan. NES Controller memperkenalkan D-pad yang memudahkan navigasi, serta dua tombol aksi dan tombol Select dan Start. Desain ini menjadi standar untuk banyak controller untuk generasi selanjutnya.

Pada tahun 1990, SNES Controller mengembangkan konsep NES dengan menambahkan tombol L dan R di bagian atas kiri dan kanan. Penambahan fitur ini telah membuka peluang untuk pengalaman memainkan video game 3D melalui teknologi yang lebih modern.

Kemunculan PlayStation Controller pada tahun 1994, telah membawa inovasi controller dengan menambahkan dua analog stick dan tombol L2 dan R2 dibagian kiri dan kanan. Perkembangan ini telah membuka pintu untuk kontrol analog menjadi model yang disukai para gamers dari seluruh penjuru dunia. Versi generasi selanjutnya juga menambahkan fitur getaran untuk pengalaman permainan yang lebih mendalam.

Pada tahun1996 Nintendo 64 Controller menjadi terkenal dengan joystick analog utama dan tombol aksi yang dapat diprogram. Perangkat ini juga dilengkapi dengan memori yang dapat dipasang di bagian bawah controller, perubahan ini telah membawa kita menuju fitur penyimpanan ke dalam perangkat kendali permainan.

Pada tahun 1998, evolusi controller video game mulai terlihat dengan hadirnya inovasi baru pada Sega yakni Sega Dreamcast Controller. Controller ini menghadirkan inovasi dengan menyertakan layar LCD di bagian depan perangkat kendalinya. Dengan inovasi ini, memungkinkan para player agar mendapat interaksi tambahan saat mengendalikan sebuah karakter dalam video game.

Pada tahun 2001, Xbox mengambil langkah besar dalam menciptakan desain controller modern dengan menambahkan dua joystick analog, tombol aksi, dan tombol pemicu yang nyaman pada perangkat kendalinya. Desain juga yang menjadi fondasi untuk controller Xbox pada generasi selanjutnya.

Nintendo Wii membawa revolusi dengan Wii Remote controller pada tahun 2006, konsepnya adalah sebuah kontrol gerak yang memungkinkan pemain berinteraksi dengan permainan melalui gerakan fisik. Dengan demikian, Nintendo telah membawa aspek aktivitas gerakan fisik ke dalam dunia video game.

Memasuki tahun 2010, Sony Interactive Entertainment selaku pemilik perangkat PlayStation mengeluarkan sebuah controller bernama PlayStation Move. Kemunculan controller ini merupakan respon terhadap konsep kontrol gerak yang telah diusung Nintendo ditahun sebelumnya. Dengan menggabungkan teknologi gerak dan deteksi posisi, PlayStation Move seolah ingin menciptakan pengalaman bermain video game yang lebih realistis.

Pada tahun 2010 Microsoft dengan konsol andalanya yaitu Xbox, telah melakukan evolusi besar dengan mengeluarkan sebuah controller benama Xbox Kinect. Controller ini seolah menghilangkan kebutuhan kita akan kontrol fisik dengan memanfaatkan sensor gerak dan pengenalan suara. Dengan perubahan ini, para pemain dapat mengontrol permainan hanya dengan gerakan tubuh dan suara.

Pada tahun 2016, Sony Interactive Entertainment telah melangkah menuju evolusi yang jauh lebih revolusioner dengan menghadirkan controller PlayStation VR yang membawa kita ke era realitas virtual. Controller VR ini mampu mengukur gerakan tangan dan kepala, serta memberikan kita pengalaman simulasi bermain video game dengan kontak visual yang lebih realistis. Dengan adanya evolusi ini, PlayStation VR telah memberikan pengalaman baru dan imersif dalam dunia video game.

Meta Platforms yang juga dikenal sebagai pemilik Facebook, telah secara resmi memperkenalkan controller yang memungkinkan seorang gamers untuk bisa berinteraksi tangan dalam realitas virtual pada tahun 2016. Oculus Rift Controllers adalah serangkaian headset VR dan aksesori yang dikembangkan oleh Oculus VR, sebuah anak perusahaan dari Meta Platforms. Oculus Rift dan kontrolernya dirancang untuk memberikan pengalaman virtual yang lebih nyata kepada penggunanya.

Valve Corporation yang juga dikenal sebagai Valve Software adalah perusahaan pengembang perangkat lunak dan game serta pengelola platform distribusi game digital yaitu Steam. Pada tahun 2019, Valve Software merilis controller bernama Valve Index Controllers yang juga dikenal juga dengan "Knuckles". Controller ini telah membawa kontrol tangan dalam permainan VR ke tingkat lebih tinggi. Pengguna dapat mengontrol setiap jari secara terpisah dan membawa kita menuju level kontrol permainan yang lebih canggih.

Evolusi controller video game tentu tidak akan berhenti di sini. Inovasi teknologi dalam dunia game akan terus muncul, seperti controller adaptif untuk aksesibilitas, serta eksperimen dengan kontrol otak dan antarmuka. Dengan teknologi yang terus berkembang, masa depan controller video game mungkin akan lebih visioner dan kita akan menyaksikan perubahan lebih lanjut seingga mengubah cara kita bermain dan berinteraksi dalam dunia permainan.