7 Tip Menjadi Atlet Esports Berbakat dari Jonathan "Emperor" Liandi
Berbagai sumber
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Profesi atlet esports di Indonesia makin lama makin menjanjikan. Tidak hanya bisa menghasilkan banyak uang, mereka juga bisa menikmati apa yang mereka lakukan, yaitu bermain game.
Tidak salah banyak anak muda sekarang bercita-cita untuk menjadi atlet esports. Permasalahan utamanya adalah tidak ada yang tahu secara pasti bagaimana cara menjadi seorang atlet yang benar-benar hebat.
IDN Times berbicara dengan Jonathan Liandi, sang Emperor, streamer yang terkenal dengan permainan Mobile Legend-nya tentang kiat-kiat menjadi pemain hebat. Memiliki kemampuan yang tinggi menjadi salah satu persyaratan untuk bisa dilirik tim esports ternama. Mengingat pria kelahiran Sumatra Selatan itu dulunya merupakan atlet esports yang disegani banyak orang, pastinya saran-saran darinya akan sangat ampuh untukmu.
1. Mulailah dari hal yang kamu senangi
marketingoops.comSebelum menjadi pro player, kamu harus mengingat jika yang kamu lakukan bermula dari video game, dari menjadi seorang gamer. Mengejar ambisi menjadi pro player tanpa menikmati game yang dimainkan akan percuma dan malah menjadi beban tersendiri. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan pertama adalah menyukai atau malahan mencintai game yang kamu mainkan tersebut.
“Dulu sebenarnya nggak kepikiran sama sekali untuk bisa join ke esports, sampai akhirnya nyobain main Mobile Legends. Dari situ baru tertarik untuk main lebih giat lagi dan pengin jadi proplayer,” cerita singkat Emperor dalam mengawali perjalanan kariernya.
2. Bekerja keraslah dalam mencapai yang kamu inginkan
sensortower.comJonathan menceritakan awal-awal dia bergabung dengan tim esports ternama, EVOS. Dia berkisah kalau dulunya sempat berlatih berjam-jam tiap harinya demi bisa menjadi pemain yang dihandalkan.
Setidaknya dalam satu hari bisa mencapai 16 jam. Dari sini kamu bisa bercermin bagaimana upaya keras yang harus dilakukan demi meningkatkan skill papan atas.
3. Bahkan kerja keras itu bisa mengalahkan bakat
news.abs-cbn.comTidak bisa dimungkiri permainan hebat juga datang dari bakat alami seseorang. Ada orang yang bisa langsung memenangkan banyak permainan tanpa jam latihan yang tinggi.
Namun menurut Jonathan itu tidak akan berlaku banyak di dunia kompetisi atlet mengingat yang memiliki bakat bukan satu orang saja, tetapi banyak. Tanpa berlatih, bakat tersebut malah akan menumpul dan menjadi sia-sia.
“Menurut saya, kerja keras adalah segalanya. Bakat tanpa kerja keras akan sia-sia,” komentar pria yang saat ini menginjak umur 23 tahun ini.
Baca Juga: 7 Kampus Ini Punya Program eSport, Kamu Tertarik Masuk yang Mana?
4. Sebelum kemampuan individual, kemampuan bekerja sama lebih penting ditingkatkan
apkamp.comEditor’s picks
Karena Jonathan datang dari Mobile Legends, mau tidak mau lingkup game yang kita bicarakan di sini adalah Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). MOBA sendiri merupakan game kompetitif yang dimainkan bersama tim. Percaya tidak percaya, ada dua kemampuan yang kamu kamu gunakan di sini, yaitu kemampuan bekerja sama atau tim dan kemampuan individual.
Bagi Jonathan sendiri, kemampuan individual dan tim perlu seimbang dalam suatu kompetisi. Akan tetapi jika disuruh memilih salah satu, maka dirinya menyarankan memilih melatih kemampuan tim. Setidaknya jika kemampuan seseorang ada yang buruk, maka dengan kemampuan bekerja sama, kelemahan itu bisa bisa tertutupi.
“Dua-duanya harus seimbang. Tetapi kalau disuruh pilih salah satu, kemampuan kerja sama tim lebih penting ketimbang individu,” komentarnya.
5. Tidak perlu bingung untuk masalah hardware
gamesir.hkSering kali dari kamu sendiri sebelum meningkatkan skill, sudah bingung terlebih dahulu mencari hardware (dalam kasus ini yang dimaksud smartphone) yang enak dan nyaman. Padahal mencari yang enak dan nyaman itu membutuhkan biaya besar dan belum tentu kamu memilikinya, membuatmu sudah patah semangat terlebih dahulu.
Ada baiknya kamu tidak terlalu memikirkan hal itu. Mulailah dengan apa yang kamu miliki dan berusahalah untuk meningkatkan kemampuan lewat hardware itu.
“Untuk permulaan mungkin tidak terlalu penting ya. Cuman kalo memang sudah ke arah yang lebih serius, sangat penting memiliki device yang memadai,” jelasnya.
6. Miliki visi dan misi yang jelas
pinoytechnoguide.comSering kali yang menghentikan kamu berlatih adalah kejenuhan terhadap latihan itu sendiri. Pengulangan terus menerus membuatmu lama-lama menjadi malas. Jonathan memberikan kunci mengatasi satu hal ini.
Setidaknya dalam latihan yang dilakukan, kamu harus tahu satu tujuan mengapa kamu melakukan semua itu.
“Kamu harus memiliki visi dan misi yang jelas. Jadi bukan hanya sekadar bermain saja, tapi memang harus ada tujuannya,” terangnya.
7. Bersiaplah untuk menerima risiko menjadi atlet esports
instagram.com/jonathanliandiAnggaplah kamu berhasil menjadi pemain yang berbakat dan menjadi bagian dari suatu tim esports. Maka bersiaplah untuk risiko baru: susah membagi waktu untuk kehidupan diri sendiri.
Jonathan mengatakan dukanya dia ketika masih menjadi atlet adalah susah ada waktu di real life dan besar kemungkinan kamu juga mengalami hal tersebut. Tetapi karena kamu memilih jalan ini, sebaiknya kamu tidak mengeluhkan hal tersebut dan tetap fokus berkarir.
Jalan menjadi atlet esports sangat panjang. Kamu tidak serta merta bisa diterima begitu saja dalam tim. Malahan mungkin kamu akan ditolak beberapa kali ketika mengajukan diri. Jadi jangan menyerah untuk mencapai mimpimu ya.
Baca Juga: 10 Negara Berpenghasilan Terbesar dari eSport, Sampai Ratusan Milyar!
Berita Terkini Lainnya
