Shieny Aprilia, Co-Founder and CEO Agate, Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer Agate (IDN Times/Fatkhur Rozi)
Patut diakui bahwa industri gaming terus berkembang. Melansir data dari Statista, tahun 2024 diprediksi akan jadi tahun positif bagi industri game. Pasar video game global diproyeksikan akan mencapai pendapatan sebesar US$282,30 miliar yang mengalami peningkatan 13%.
Agate memprediksi beberapa aspek yang akan tumbuh dalam sektor industri game tahun ini, diantaranya franchise games yang akan terus mendominasi, kemungkinan adanya konsol baru yang akan memasuki pasar sehingga dapat membuka banyak peluang baru bagi para pengembang game di seluruh dunia, serta penggunaan Artificial intelligence (AI) yang dapat membantu mempercepat proses pengembangan game
"Kami yakin bahwa tahun 2024 akan menjadi babak baru yang menarik bagi industri game. Agate pun terus berupaya menjadi katalisator industri game di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian dan akses global kami di industri game," ujar Shieny Aprilia, Co-Founder dan CEO Agate.
Dengan banyaknya pengalaman serta kemitraan global yang sudah dimiliki, Shieny juga meyakini bahwa di tahun 2024 ini Agate akan bisa semakin melebarkan sayapnya di kancah global.
Pada tahun ini, Agate berfokus pada model bisnis B2B2C (Business-to-Business-to-Consumer) untuk memperkuat ekspansi globalnya. Strategi pertama yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan tim perwakilan di wilayah benua Amerika. Untuk saat ini Agate memiliki 4 perwakilan luar negeri yaitu di Kanada, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang.
Kedua, Agate memanfaatkan akses jaringan globalnya untuk memperkuat ekosistem game di Indonesia, serta terus meningkatkan keahliannya melalui inisiatif proyek Research and Development (R&D). Ketiga, Agate berkomitmen mengembangkan keahlian para talent lokal serta kualitas kepemimpinannya untuk mendorong percepatan pertumbuhan industri game di tanah air melalui Agate Academy.